32

825 45 0
                                    

Javas sudah keluar dari ruang operasi dan sekarang dia inap di ruang vvip , javas masih belum siuman tubuh nya kini di penuhi oleh selang² alat bantu rumah sakit.

keesokan nya gram masih setia di samping javas menunggu javas tersadar kembali.

"cepat lah sembuh , kau tau hari ini adalah hari ulang tahun ku yang ke 22" ucap gram kepada javas.

"selamat ulang tahun.." ucap javas lalu dia membuka kedua matanya perlahan-lahan lalu menatap gram dan tersenyum.

"hei sejak kapan kau mulai sadar?" ucap gram dia terkejut karena javas tersadar tiba-tiba.

"saat kamu tertidur tadi" ucap javas sebenarnya dia sudah sadar saat gram masih terlelap dalam tidur nya karena gram sedang tertidur javas tidak ingin membangunkannya.

"kenapa gak bangunkan ku" ucap gram kesal.

"kamu tertidur pulas gram , lupakan lah dan mana kejutan mu gram?" ucap javas menagih kejutan yang ingin di beri gram untuk nya.

Gram mengeluarkan sekotak kado dari dalam tas nya dan membukanya di dalam itu terdalam sebuah pistol yang sudah terukir dengan nama "javasgram".

Saat melihat itu javas terkekeh
"javasgram wow so cool"ucap javas.

"satu lagi..." ucap gram karena kejutan nya bukan hanya itu.

Javas menatap gram menunggu kejutan selanjutnya , gram berdiri dan langsung mencium bibir javas. Gram melepas ciuman nya javas menatap gram dengan tatapan tidak percaya dengan apa yang dilakukannya barusan.

"aku mencintai mu" ucap gram javas di buat tidak percaya lagi dengan ucapan gram tetapi dia sangat senang mendengarnya.

"aku juga mencintaimu , lalu apa kita berkencan sekarang?" tanya javas ke gram lalu gram menganggukan kepala nya.

Javas tersenyum dia sangat bahagia sekali saat ini
"kamu ingin hadiah ulang tahun apa dariku?" tanya javas ya karena saat ini hari yang sangat spesial untuk gram.

"aku mau dirimu.."ucap gram menggoda javas.

Javas merangkul pinggang gram lalu menatap ke arah pintu.
"haruskah kita lakukan disini gram.." bisik javas.

"gilaa..." jawab gram javas hanya tertawa saja.

Di lain hal man terbaring di atas ranjang rumah sakit wajah nya penuh dengan lebam tetapi tiba- tiba datang pak surya dan beberapa rekan nya ke ruangan man.

"dimana javas, aku akan mempenjarakannya.." ucap pak surya.

"mempenjarakannya atas dasar apa?" ucap man membela sahabatnya.

"kau tidak tahu dia menerima suap sebesar 2miliar.." ucap pak surya.

Mendengar itu man hanya berdecik saja , pak surya adalah seorang polisi tetapi kenapa dia tidak bisa berpikir jernih.

"hanya sebuah foto seperti itu membuat kau sangat yakin, javas sudah cukup lama bekerja dengan mu apa pernah dia melakukan hal curang selama ini?" tanya man.

"di dunia ini tidak ada siapapun yang tidak tergiur dengan uang" jawab pak surya membalikkan ucapan man.

man mengambil tas nya dan mengeluarkan beberapa bukti yang selama ini javas kumpulkan.

"kau tahu? Bahkan sampai saat ini javas masih bertanggung jawab dengan tugas nya" ucap man memberikan bukti²

"dan dengarkan ini pak" ucap man membuka ponsel nya dan memutarkan rekaman audio yang dimana saat javas bertemu dengan kim javas telah merekam pembicaraan mereka.

Pak surya terdiam setelah perkataannya yang memojokkan javas.

"semuannya sudah jelas dan saya mohon tolong hapus semua berita tentang javas dan bersihkan kembali nama keluarga nya pak" ucap man memohon ke pak surya.

JAVASGRAM[END√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang