17

1.6K 93 0
                                    

Javas memakan , makanan yang sudah di hangatkan oleh gram. Lalu gram datang dan duduk tepat di depan javas.

Javas menatap gram
"kamu sudah makan malam?"tanya javas.

"hum.."gram bergumam.

"sudah atau belum?"tanya javas sekali lagi.

"hm.."gram bergumam lagi.

"aku tanya sudah atau belum kenapa kamu jawab hm saja"ucap javas.

"sudah.."jawab gram mendengar jawaban gram javas pun melanjutkan makannya.

"boleh aku ikut dalam rencana mu nanti?"tanya gram. Gram sama sekali tidak putus asa membujuk javas yah walaupun gram tau jawaban javas pasti tidak.

Javas menaruh sendok dan garpu di atas piring lalu menatap gram.
"kenapa kamu sangat ingin ikut , coba jelaskan?"

"hm.. ya setidak nya aku bisa membantu, aku sudah banyak menyusahkan mu lagian aku ini bukan seorang bayi yang harus diam sepanjang hari di dalam rumah aku akan semakin merasa bersalah kalau terus berdiam saja"

Mendengar ucapan gram javas menghela nafas nya.
"aku tahu , tapi kemampuan bela diri mu saja tidak cukup gram kamu harus belajar menggunakan senjata. Apa kamu bisa?"tanya javas.

Gram menggeleng
"berkelahi itu harus nya menggunakan tangan kosong itu baru nama nya laki - laki"

Mendengar jawaban gram javas pun meraih sendok dan memukul kepala gram menggunakan sendok.
"kamu gak bisa berpikiran seperti itu , ya kalau kamu berkelahi dengan teman memang menggunakan tangan kosong. Kamu itu sedang melawan seorang mafia gram"

Gram terdiam sejenak sembari mengelus kepala nya yang di pukul oleh javas , apa perkataan javas memang ada benar nya juga.
"kalau begitu ajari aku menggunakan pistol , please"

"oke aku akan ajarkan kamu , tapi..."ucap javas.

"kok ada tapi nyaa"kesal gram.

"kamu harus dengarkan ucapanku , kalau aku bilang tidak boleh kamu tetap diam di sini. Kalau aku mengizinkan kamu boleh ikut dalam rencanaku"

"tidak bisa seperti itu"kesal gram.

"gram dengar ya , rencana yang kita buat bisa saja sangat membahayakan bisa juga tidak kalau itu sangat berbahaya aku tidak mau kamu ikut serta dalam rencana itu , mengerti?"

"kamu selalu memikirkan ku lalu bagaimana denganmu apa kamu tidak sayang dengan nyawamu?"tanya gram.

"aku seorang polisi gram,aku sudah terbiasa hidup dalam bahaya"

"lalu kamu terima syaratku atau tidak? kalau tidak aku tidak akan pernah memberikan kamu izin"

"oke oke , aku setuju"ucap gram pasrah , ya setidak nya gram tidak akan berdiam diri di rumah sepanjang javas melakukan rencana nya.

"oke besok kita akan mulai berlatih , jangan lupa besok bangun pagi"ucap javas lalu pergi ke dapur untuk menaruh piring dan masuk ke kamar.

Saat di kamar javas membersihkan diri nya dan mengganti pakaian nya menjadi baju tidur , tapi gram tak kunjung masuk kamar. Karena javas heran dia pun keluar dari kamar.

Javas melihat gram yang sedang bersiap - siap untuk tidur di atas sofa.
"gram kenapa kamu tidur di sofa?"tanya javas.

"ya trus aku harus tidur seranjang dengan mu?, jangan berharap lebih oke"ucap gram.

"masuk ke kamar"ucap javas.

Gram menggeleng dan menarik selimut nya.
"masuk ke kamar biar aku saja yang tidur di sofa"ucap javas menarik selimut gram.

JAVASGRAM[END√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang