8

42.3K 2K 21
                                    

HAPPY READING !!!

HAPPY READING !!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku ... boleh jenguk Bibi?" gadis itu memberanikan diri untuk mengungkapkan keinginannya.

"Tidak," tolak mentah-mentah Garvin.

"Kenapa?" Geyra pun tanpa sadar sedikit memajukan bibirnya, tanda dirinya kesal.

Tubuh Geyra meremang ketika ibu jari laki-laki itu tiba-tiba mengusap bibir bawahnya. "Jangan dimajuin lagi, sayang." ucapnya masih dengan mengusap bibir Geyra.

Geyra segera menepis tangan Garvin, dan menutup bibirnya rapat menggunakan kedua tangannya. Laki-laki itu dibuat terkekeh melihatnya.

Garvin yang hendak bangkit lengannya ditahan oleh Geyra. Gadis itu akan terus berusaha membujuk Garvin agar keinginananya terwujud. Seperti saat ini, Geyra mencoba menyingkirkan rasa takutnya dengan berani memegang lengan laki-laki itu.

Garvin mengangkat sebelah alisnya, menunggu gadisnya berbicara. "Aku mohon, boleh ya," bujuk gadis itu lagi dengan menyatukan kedua tangan.

Garvin menimang sebentar. Jawaban apa yang akan dia berikan kepada Geyra. Garvin menyeringai ketika sebuah ide licik muncul di otaknya.

"Dengan satu syarat,"

"Apa?" tanya Geyra penasaran. Di dalam hatinya gadis itu berharap agar syarat yang diberikan Garvin tidak aneh seperti waktu lalu.

"Cium bibirku." Geyra menggerutu dalam hati mendengar syarat yang diucapkan Garvin.

"Gak ada syarat lain?" tanyanya lirih.

"Tidak ada, sayang."

Geyra tersenyum masam mendengarnya. Mau tidak mau, gadis itu harus melakukan syarat gila yang diberikan Garvin. Geyra ingin menjenguk bibi itu untuk membalas budi karena telah menemaninya selama ia berada di sini.

"Ya udah." Garvin menaikan sebelah alisnya kembali sambil tersenyum licik.

"T-tutup dulu mata kamu," perintah Geyra yang langsung dilakukan Garvin. Lengan kiri laki-laki itu diam-diam memeluk tubuh mungil gadisnya.

Perlahan Geyra mendekatkan wajah mereka, menatap sebentar pahatan wajah Garvin. Dengan sedikit ragu, Geyra menempelkan bibir tipisnya dengan bibir Garvin.

Ketika Geyra hendak melepaskan ciumannya, tubuhnya didorong untuk semakin mendekat dengan tubuh Gavin. Bibir gadis itu dilumat habis. Geyra pun tidak tinggal diam, tangan gadis itu berusaha melepas pagutan Gavin dengan memukul berkali-kali dada dan pundak laki-laki itu.

Tetapi pukulan Geyra tidak terasa sama sekali di tubuh besar Gavin. Laki-laki itu terus melumat kasar bibir tipis gadisnya hingga membengkak. Tangan kanannya menelusuri kaki Geyra dan berhenti tepat di paha gadis itu.

Gavin mengusap paha mulus dan terbuka itu lembut, dengan sesekali mencengkramnya, guna memperingati gadisnya untuk berhenti memberontak. Geyra merasa laki-laki itu mencengkramnya terlalu kuat hingga kuku tajamnya menancap di sana.

Infatuated With HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang