9

37.6K 1.8K 23
                                    

HAPPY READING !!!

HAPPY READING !!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Katakan."

"Tuan Damian minggu depan akan menikah, Tuan, ini undangannya."

Garvin menerima undangan itu dan meletakkanya di atas meja kerja tanpa membukanya terlebih dahulu.

"Panggilkan gadisku."

"Baik Tuan." balas anak buah Garvin sebelum keluar dari ruang kerja sang tuan.

•••

Selesai menyuapi dan memberi obat bibi Irma, Geyra mengambil nampan yang disimpannya  di atas nakas kemudian berjalan menuju pintu hendak keluar. Namun sebelum tangannya memutar gagang pintu, sudut matanya melihat ke arah jendela yang terletak di samping lemari.

Gadis itu kemudian meletakkan kembali nampannya di atas nakas, lalu melangkah mendekati jendela tersebut. Tangan gadis itu perlahan membuka jendela di depannya. Mungkin ini waktu yang tepat untuk aku kabur dari sini, ucap Geyra dalam hati.

Setelah jendela terbuka, Geyra keluar dari kamar bibi Irma melalui jendela tersebut. Geyra bernafas lega setelah melihat wanita itu yang masih tertidur, tidak terganggu sedikitpun. Gadis itu berjalan mengendap-endap ke depan rumah dengan sedikit menempelkan tubuhnya ke tembok.

Geyra seketika menghentikan langkah ketika melihat ada lima penjaga yang berdiri membelakanginya di dekat gerbang utama. Gadis itupun membalikan tubuhnya dan kembali berjalan mengendap-endap ke arah belakang rumah besar Garvin. Ia bernafas lega karena tidak melihat satupun penjaga di taman belakang sana.

Gadis itu sedikit berlari kecil menuju taman belakang rumah. Setibanya di taman tersebut, Geyra segera melompat menaiki tembok bercat putih di hadapannya. Untungnya, tembok tersebut tidak terlalu tinggi sehingga Geyra tidak perlu mencari tangga untuk dapat menaiki tembok itu.

Geyra segera melompat dari atas tembok  sebelum ada penjaga rumah Garvin yang melihat aksi kaburnya. Kaki kiri gadis itu sedikit terkilir saat melompat tadi, tapi ia tetap berusaha menegakkan kakinya kembali. Gadis itu bingung harus berjalan ke arah kanan atau kiri. Setelah beberapa saat berpikir, akhirnya ia memilih jalur kanan.

Kakinya terus berjalan dengan sedikit tertatih di jalanan yang sangat sepi. Sebelah kanan dan kiri jalan itu ditumbuhi pohon-pohon yang menjulang tinggi. Geyra harus cepat berjalan ke arah pemukiman untuk meminta bantuan kepada warga di sana.

•••

Laki-laki yang diperintah Garvin untuk memanggil Geyra panik ketika dirinya tidak melihat gadis itu di dalam kamar pelayan bernama Irma. Kakinya terus menyusuri seluruh ruangan dalam rumah. Namun ia masih belum menemukan gadis sang tuan.

Dengan tubuh bergetarnya laki-laki itu berjalan kembali menuju ruang kerja dimana Garvin berada. Ia memberanikan diri untuk mengetuk kemudian membuka pintu tersebut.

"Dimana gadisku?" tanya Garvin ketika tidak melihat gadisnya bersama laki-laki itu.

"M-maaf Tuan, Nona menghilang." ucapnya masih dengan tubuhnya yang bergetar. Ketakutannya bertambah ketika Garvin melangkah cepat ke arahnya dan

BUG

Garvin memukul keras rahangnya hingga tubuhnya terjatuh kasar di atas lantai. Garvin menarik kerah anak buahnya dan kembali memukul keras rahangnya. Tetapi kali ini tidak hanya rahang, melainkan juga perut dan dada laki-laki itu.

BUG BUG BUG

"KUMPULKAN SEMUA PENJAGA, DAN CARI GADISKU SAMPAI KETEMU!" ucap lantang Garvin setelah menendang keras perut anak buahnya yang sudah tidak berdaya.

"B-baik Tuan." dengan menahan sakit laki-laki itu mencoba bangkit dan berjalan keluar untuk melaksanakan perintah sang tuan.

Tubuh laki-laki itu ambruk di depan lima penjaga yang sedang berjaga di gerbang utama. Mereka membantu laki-laki itu bangkit dan memapahnya untuk duduk di kursi terdekat dari tempat mereka berdiri.

"Apa yang terjadi? Kenapa kau sampai babak belur seperti ini?" tanya salah satu dari kelima penjaga.

"G-gadis Tuan, m-menghilang."

"Bagaimana bisa?" kelima penjaga itu dibuat panik seketika seusai mendengar penjelasan laki-laki yang sudah hampir pingsan.

"Cepat kumpulkan semuanya. Kita berpencar mencari keberadaan Nona."

•••

Garvin masih berada di ruang kerjanya berusaha menahan amarah agar tubuhnya tidak diambil alih oleh Gavin. Tapi, usahanya terbuang sia-sia karena saat ini Gavin telah berhasil menguasai tubuh Garvin.

"Arrgghh!!"

BUG BUG BUG

Gavin memukul keras tembok ruangan. Laki-laki itu terlihat sangat marah saat ini. Ia terus memukul tembok keras itu sama sekali tidak peduli dengan punggung tangannya yang sudah dipenuhi lebam bahkan sampai mengeluarkan darah. Laki-laki itu juga menendang keras apapun yang berada di dekatnya. Yang dia inginkan saat ini hanya gadisnya kembali.

"Aku tidak akan pernah membiarkanmu pergi Geyra. Karena Tuhan menciptakanmu hanya untukku, bukan orang lain." gumam Gavin dengan memandangi foto gadisnya dan mengelus foto itu lembut seakan tengah mengelus wajah Geyra.

"Hahaha kamu milikku Geyra. Tidak akan aku biarkan orang lain mengambilmu dariku, sekalipun itu Tuhan."

•••

GARVIN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

GARVIN

GARVIN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

GEYRA

Infatuated With HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang