34

21.2K 1.1K 12
                                    

HAPPY READING !!!

Hari ini adalah hari jumat, artinya dua hari lagi pesta pernikahan Garvin dan Geyra akan diselenggarakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini adalah hari jumat, artinya dua hari lagi pesta pernikahan Garvin dan Geyra akan diselenggarakan. Saat ini Geyra masih berada di atas kasur. Kedua matanya pun masih menutup, namun dari kedua mata gadis itu terus mengalir kristal bening.

"B-bunda ... hiks ..."

Pintu kamar kemudian terbuka, namun Geyra tidak terganggu sedikit pun. Setelah pintu terbuka sempurna, Sinta lalu masuk dengan membawa sarapan untuk sang nona.

"Bunda ... hiks ... j-jangan pergi ..." Geyra masih mengigau. Sinta yang mendengar itu pun hatinya ikut teriris.

"Nona," dengan sangat lembut Sinta membangunkan Geyra.

Melihat gadis itu yang tidak ada tanda-tanda akan membuka mata, Sinta pun kemudian berinisiatif untuk memegang lengan Geyra.

"Astaga Nona demam." Sinta terkejut ketika merasakan lengan Geyra terasa sangat panas. Ia pun dengan segera berjalan keluar dari kamar. Sinta menghampiri seorang penjaga yang sedang berdiri di pintu utama.

"N-non Geyra sakit," ucap Sinta dengan berusaha mengatur nafasnya, setelah sampai di dekat penjaga itu.

"Sebentar, biar saya beritahu Tuan."

Penjaga itu lalu menghubungi Garvin dan meload-speaker ponselnya.

"Lapor Tuan," Garvin hanya bergumam malas di sana. Laki-laki itu sedang sangat pusing menghadapi kertas-kertas yang berserakan di meja.

"Nona sakit Tuan,"

Garvin terkejut mendengar ucapan anak buahnya. Ia menjadi tidak fokus menyelesaikan pekerjaannya.

"Beri gadisku obat, siang nanti aku akan segera pulang." laki-laki itu langsung memutus sepihak panggilannya tanpa mendengar jawaban dari sang anak buah.

"Baik Tuan." Penjaga itu menyimpan kembali ponselnya setelah membalas perintah Garvin.

"Ya sudah, saya ke kamar Nona lagi sekalian mengambil obat,"

"Kalau ada apa-apa panggil saya."

Sinta mengangguk. Ia kemudian kembali ke kamar sang nona. Dengan pelan, Sinta membuka pintu kamar. Ia berjalan menuju Geyra yang masih tertidur.

"Nona, mari bangun."

Tangan Sinta sedikit menggoyangkan lengan Geyra. Dan usaha Sinta kali ini berhasil. Kedua mata Geyra perlahan terbuka.

"Mari saya bantu Nona," dengan hati-hati, Sinta membantu Geyra yang ingin duduk.

"Sshh," Geyra memegang pelipisnya yang terasa sangat pusing. Gadis itu pun sedikit memijitnya berharap rasa peningnya hilang.

"Biar tidak pusing lagi, makan ya Non,"

"A-aku gak laper,"

"Kalau Nona tidak mau makan, Tuan jadi tambah khawatir Non,"

Infatuated With HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang