27

24.8K 1.2K 13
                                    

HAPPY READING !!!

"Aku gak bisa bikin makanan mewah,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku gak bisa bikin makanan mewah,"

"Masak apa yang kamu bisa sayang, aku akan memakannya apapun itu."

Geyra segera menepis pelan pelan tangan Garvin yang memegang rahangnya. Gadis itu berjalan ke kulkas, menjauhkan diri dari Garvin, ketika laki-laki itu hendak mendekatkan wajah mereka.

Garvin terkekeh, ia tahu Geyra sedang menghindarinya. Garvin pun kemudian memilih duduk di kursi meja makan, menunggu gadisnya selesai memasak.

Setelah pintu kulkas terbuka, Geyra seketika bingung melihat banyak bahan makanan di sana. Ia berpikir sebentar, makanan apa yang akan ia buat. Geyra akhirnya memilih untuk memasak nasi goreng. Gadis itu sudah terbiasa membuat nasi goreng bersama kakaknya setiap malam hari.

Tangan Geyra kemudian mengambil beberapa sayuran seperti wortel, tomat, bunga kol, brokoli, dan cabai. Geyra juga mengambil dua buah telur, bawang putih, bawang merah dan beberapa rempah-rempah.

Gadis itu memulai memasaknya dengan menyiapkan bumbu, mencuci sayuran dan memotongnya kemudian mencampurkan semuanya di dalam wajan bersama nasi. Geyra terus mengaduk masakannya dalam wajan.

Garvin yang bosan menunggu lama, lalu laki-laki itu bangkit, mengambil botol minumannya di dalam kulkas kemudian menenggaknya. Tenggorokan Garvin seketika terasa panas namun laki-laki itu merasakan kenikmatan sekaligus.

Kaki Garvin kemudian melangkah menuju gadisnya yang masih fokus memasak. Laki-laki itu memeluk pinggang Geyra dari belakang. Perlakuan Garvin yang tiba-tiba membuat Geyra terlonjak kaget. Namun gadis itu tetap melanjutkan memasaknya, mencoba mengabaikan laki-laki itu.

"Masih lama?"

"Gak, b-bentar lagi selesai," tubuh Geyra meremang ketika merasakan usapan tangan Garvin di perutnya.

"K-kamu bisa ke sana dulu?"

Geyra lama-lama tidak nyaman dengan posisi mereka sekarang. Geyra sampai menahan nafasnya karena laki-laki itu sedari tadi terus menciumi lehernya.

"Tidak sayang,"

Garvin membalikkan tubuh Geyra tanpa melepas pelukannya. Garvin langsung mencium bibir Geyra dan melumatnya. Tangan Garvin yang bebas mematikan kompor yang masih menyala. Laki-laki itu terus mencumbu bibir gadisnya. Geyra dengan sekuat tenaga mendorong tubuh Garvin menjauh dan berhasil.

Nafas Geyra terengah setelah pagutan laki-laki itu terlepas. Melihat Garvin yang kembali mendekatinya, gadis itu segera menutup bibirnya menggunakan kedua tangannya. Kepala Geyra menggeleng dengan tatapannya yang meneduh.

"Aku lapar,"

"Iya sayang, sekarang kita makan." Garvin menyingkirkan rambut Geyra yang sedikit menutupi wajah gadis itu ke belakang. Tangan Garvin menurunkan tangan Geyra yang masih membungkam bibirnya.

"Biar aku siapin dulu, kamu duduk di sana."

Geyra kemudian mengambil dua buah piring dan sendok di rak. Garvin memilih menuruti perintah Geyra, ia melangkah menuju meja makan dan duduk di kursi. Garvin terus mengamati gadisnya yang tengah sibuk menyiapkan makan malam mereka.

Setelah siap, Geyra berjalan menuju Garvin duduk. Gadis itu berusaha menahan kegugupannya. Geyra masih belum terbiasa ditatap seperti saat ini oleh Garvin. Sampai di sebelah Garvin, Geyra meletakkan piring di depan laki-laki itu dan di depannya sendiri.

Ia kemudian mengisi air ke dalam gelas untuk mereka minum yang berada di tengah meja. Setelah terisi hampir penuh, Geyra menaruh gelas itu di samping piringnya dan piring Garvin.

"Enak sayang makanan buatan kamu,"

"Makasih,"

"Lain kali aku ingin dibuatkan lagi, boleh?"

Geyra mengangguk malu. Gadis itu memang tipikal orang yang jika dipuji langsung terbang tinggi. Maka dari itu, Geyra lebih memilih menundukkan kepalanya, menutupi rona kemerahan di kedua pipi gadis itu.

"Aku tidak sabar, lima hari lagi kita akan menikah," ucapan Garvin selanjutnya membuat mood Geyra turun seketika.

"Iya," balas Geyra lesu.

"Kamu ingin pesta yang seperti apa? Besok kamu bisa memilih sesuai keinginanmu tema pesta pernikahan kita dan baju yang akan kita pakai,"

"Seleraku pasti nanti jelek. Aku ngikut kamu aja,"

"Tidak sayang, kamu akan tetap memilihnya besok." Geyra mengangguk pasrah. Mereka kemudian menyelesaikan makanannya masing-masing.

•••

Setelah menemani gadisnya tidur, Garvin memutuskan untuk duduk di balkon kamar sembari menikmati sebotol alkohol dan sebatang nikotin. Garvin memilih di luar kamar karena ia tidak mau membuat gadisnya sesak karena menghirup asap rokok.

Garvin memejamkan mata, menikmati hawa sejuk angin malam yang menerpa wajahnya. Laki-laki itu tidak sadar jika saat ini alter-egonya, Gavin sedang berusaha mengambil alih tubuhnya.

"Aku sangat merindukan tubuh gadis itu. Tapi kalau aku lakukan sekarang sepertinya sedikit kurang puas. Aku ingin melihat wajah ketakutan gadis itu dulu sebelum aku menikmati tubuhnya," senyum miring terbit di bibir Gavin. Laki-laki itu telah berhasil menguasai tubuh Garvin.

"Apa kira-kira yang harus aku lakukan," jari telunjuk Gavin mengetuk-ngetuk dagunya. Laki-laki itu sedang berpikir sembari membayangkan wajah cantik Geyra.

"Sebuah ide yang sangat bagus. Aku akan melancarkannya besok." seringaian Gavin semakin melebar ketika laki-laki itu menemukan sebuah ide licik di otaknya.

"Tunggu aku besok, Geyra sayang."

•••

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Infatuated With HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang