35

24.5K 1.1K 68
                                    

HAPPY READING !!!

"APA YANG KAMU LAKUKAN, GEYRA?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"APA YANG KAMU LAKUKAN, GEYRA?"

"L-lepas! hiks ..." Gavin mencengkram erat tangan Geyra. Sehingga pisau tadipun terjatuh dari tangan gadis itu. Ia menatap tajam mata Geyra yang masih belum berhenti menangis. Gavin sangat panik tadi ketika melihat percobaan bunuh diri gadis itu.

"Kamu tahu? Aku sangat takut kehilanganmu sayang, aku tidak mau kamu pergi," laki-laki itu menarik tubuh Geyra masuk ke dalam dekapannya.

"Aku akan memberikan apapun yang kamu mau, asal kamu tetap bersamaku,"

"Lepas! Aku cuma mau kamu lepasin aku, biarin aku pergi dari rumah ini," tubuh Geyra terus meronta dalam pelukan Gavin. Gadis itu susah payah mendorong tubuh Gavin yang lebih besar dari tubuhnya.

"Untuk keinginanmu yang satu ini, aku tidak bisa mengabulkannya sayang,"

"Kenapa? hiks ... kamu cuma perlu ikhlasin aku pergi, terus kamu bisa cari perempuan lain yang lebih sempurna dari aku dan mau mencintaimu,"

Gavin mengurai pelukannya. Laki-laki itu beralih menangkup wajah gadisnya yang sembab.

"Dengar sayang. Di mataku tidak ada yang sempurna kecuali kamu. Aku sudah berjanji pada diriku sendiri untuk tidak akan melepaskanmu sampai kapanpun. Dan aku sama sekali tidak keberatan hidup bersama tanpa balasan cinta darimu,"

"Yang terpenting, aku akan selalu mencintaimu selamanya."

Geyra tersenyum perih mendengarnya. Kepala Geyra menggeleng pelan, gadis itu tidak percaya sedikitpun dengan cinta yang Gavin ungkapkan. Geyra rasa ini bukanlah cinta, tapi hanya obsesi laki-laki itu yang sangat ingin memilikinya.

Jika memang laki-laki itu benar-benar tulus mencintainya, dia tidak akan mungkin mengurungnya seperti ini. Bahkan laki-laki itu dengan tidak merasa bersalah sedikitpun selalu menyakiti fisik dan hatinya. Tidak hanya itu, Geyra bahkan hampir dibuat gila karena perlakuan kasar yang diberikan Gavin.

"C-cinta?" suara Geyra bergetar. Sorot matanya penuh dengan keputus asa-an.

"Cinta kamu bilang?" Geyra terkekeh melihat Gavin yang mengangguk menjawab pertanyaannya.

"K-kalau cinta, kenapa kamu selalu nyakitin aku. Gak cuma fisik, kamu bahkan udah berhasil nyakitin hati aku. Kamu dengan tega dan tanpa merasa bersalah melakukan hal keji itu, kamu gak mikirin perasaan aku sekalipun hiks ..."

Gavin kembali menarik lembut tubuh bergetar gadis itu ke dalam pelukannya. Ia mengusap punggung gadisnya dengan terus berusaha menahan hasratnya yang kembali muncul.

"Lepas! hiks ... aku benci kamu, dan sampai kapanpun aku gak akan pernah maafin kamu."

Geyra bingung ketika tiba-tiba laki-laki itu terkekeh. Ia pikir Gavin akan menyesal dan meminta maaf padanya. Namun ternyata tebakannya salah, laki-laki itu bahkan tidak pernah menganggap perbuatan keji yang selama ini dilakukannya adalah sebuah kesalahan.

Infatuated With HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang