33

22.7K 1.2K 56
                                    

HAPPY READING !!!

HAPPY READING !!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pukul 06.35, Geyra bangun dari tidurnya. Ia mengerjapkan matanya, menyesuaikan cahaya matahari yang menyilaukan mata. Geyra segera beranjak duduk ketika menyadari keberadaan Garvin di sampingnya. Laki-laki itu membantu Geyra yang terlihat kesusahan.

"K-kaki aku kenapa?"

Dengan cepat Geyra menyibakan selimut yang menutupi kakinya. Gadis itu bingung, kedua kakinya masih lengkap tapi kenapa sulit sekali digerakkan.

"Maaf sayang, aku sengaja menyuntikan obat pada kedua kakimu. Kamu hanya akan lumpuh sementara, aku tidak mau kamu kabur selama aku berada di luar kota nanti. Aku akan segera pulang satu hari sebelum pernikahan kita."

"A-aku lumpuh?"

"Hanya sementara sayang," Geyra meraba-raba kakinya yang mati rasa. Air matapun seketika menetes dari kedua mata gadis itu.

"Aku pergi dulu, kalau butuh sesuatu kamu bisa minta ke pelayan di rumah."

Sejenak, Garvin mencium lembut kening Geyra. Ia menghapus air mata yang membasahi pipi gadis itu. Garvin kemudian bangkit dan hendak keluar dari kamar. Namun lengannya segera ditahan Geyra.

"Aku gak mau lumpuh hiks ... aku gak mau kaya gini. Aku mau bisa jalan lagi ..."

"Sayang, aku sudah bilang tadi, ini hanya sementara. Aku akan menyembuhkanmu setelah urusanku selesai."

Garvin memeluk gadisnya yang masih terus menangis. Ia mengusap penuh sayang punggung Geyra yang bergetar. Beberapa menit kemudian Garvin mengurai pelukannya setelah merasa gadisnya sedikit tenang.

"Jangan khawatir, kamu pasti bisa jalan lagi. Percayalah, aku pergi dulu." Garvin mengecup sekilas bibir Geyra sebelum keluar dari sana. Geyra menangis kembali setelah Garvin pergi.

Terdengar suara ketukan pintu dan hal itu tidak membuat Geyra mengalihkan perhatiannya. Seorang pelayan kemudian masuk. Ia membawa sebuah nampan.

"Nona, ingin makan dulu atau mandi?"

"Mandi." balas Geyra sangat pelan. Suara gadis itu teredam isakannya.

"Mari Nona saya bantu."

Pelayan tadi lalu mengambil kursi roda yang sudah disiapkan Garvin. Ia dengan sedikit kesusahan membantu Geyra duduk di kursi. Setelah berhasil duduk, pelayan itu kemudian mendorongnya dengan hati-hati menuju kamar mandi.

"Aku mau mandi sendiri, kamu bisa keluar." Geyra mengusir pelayan tadi setelah pelayan itu menyalakan shower.

"Tapi Nona-"

"Aku bilang keluar! hiks ...." Geyra sedikit meninggikan suaranya. Ia sedang ingin sendiri saat ini. Tidak ingin diganggu siapapun.

"B-baik Nona." Pelayan tersebut kemudian keluar.

Infatuated With HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang