30

26.7K 1.2K 205
                                    

HAPPY READING !!!

WARNING !!! 🔞🔞🔞TERDAPAT ADEGAN DEWASA, YANG MASIH DI BAWAH UMUR DAN TIDAK SUKA BISA DISKIP

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

WARNING !!! 🔞🔞🔞
TERDAPAT ADEGAN DEWASA, YANG MASIH DI BAWAH UMUR DAN TIDAK SUKA BISA DISKIP.

"Hiks ... a-aku gak mau dua-duanya, jangan hukum aku Garvin, aku mohon maafin aku,"

"Aku akan selalu memaafkan kesalahanmu sayang, bahkan sebelum kamu minta maaf. Tapi hukuman tetaplah hukuman,"

"Dan mulai sekarang panggil aku Gavin." Gavin yang sudah tidak tahan melihat bibir Geyra langsung meraupnya habis. Tangan kanannyapun perlahan masuk ke dalam kaus Geyra. Gavin mengelus lembut perut rata gadis itu.

"B-berhenti! hiks ..." dengan susah payah Geyra memohon kepada Gavin di sela-sela ciuman laki-laki itu.

Tanpa melepas pagutannya, Gavin menyingkap ke atas kaus yang di pakai Geyra. Gavin melepas ciumannya sejenak kemudian melepas pakaian gadis itu. Setelah terlepas, Gavin kembali melumat bibir Geyra.

Tangan kiri Gavin yang tadi ia gunakan untuk menahan sebelah tangan Geyra kini ia gunakan untuk meremas-remas rambut berantakan gadisnya. Sedangkan tangan kanan Gavin memajukan tengkuk Geyra, memperdalam ciumannya.

Geyra memukul-mukul keras punggung polos Gavin ketika gadis itu sudah merasa sesak. Gavin pun kemudian melepas pagutannya, laki-laki itu tidak ingin gadisnya lebih dulu pingsan sebelum Gavin menghukumnya.

"Kita mulai sekarang sayang?"

Geyra menggeleng keras dengan nafasnya yang masih tidak beraturan. Gadis itu tidak ingin merasakan sakit yang membuatnya susah berjalan seperti waktu lalu.

"Hiks ... jangan Garvin aku mohon,"

"Panggil aku Gavin, Geyra!"

"I-iya hiks ... aku mohon Gavin jangan lakuin lagi ..."

Melihat Geyra yang langsung menuruti ucapannnya pun membuat Gavin tersenyum puas. "Aku suka panggilanmu sayang. Akan kedengaran lebih indah lagi, saat kamu memanggil namaku bersamaan dengan suara desahanmu ketika kita melakukannya nanti."

Gavin kembali melumat rakus bibir Geyra. Laki-laki itu sama sekali tidak merasa bosan walaupun setiap harinya ia selalu menciumi bibir gadis itu. Gavin bahkan masih belum puas karena Geyra yang biasanya selalu menolak ciumannya dan nafas gadis itu yang tergolong pendek, sehingga membuatnya dengan terpaksa selalu menyudahi lumatannya.

Ia mengakui bahwa dirinya memang penggila sex. Tapi Gavin sama sekali tidak peduli, yang laki-laki itu pedulikan hanya memuaskan nafsu bejatnya yang selalu membuat Gavin menderita. Jika tidak di puaskan, laki-laki itu akan melukai dirinya sendiri.

Infatuated With HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang