𝕍.𝔸.𝔸#22#

1.1K 48 2
                                    

Assalamualaikum!!!













































Happy Reading!


































































Sudah 5 bulan lamanya Arez dan Kelvin belum sadar sedangkan Auris setia menemani mereka berdua.

"Arez kamu gamau bangun?? Liat anak kita udah nendang Rez!" ucap Auris sambil mengarahkan tangan Arez ke perut nya.

Dug

Bayi dalam kandungan Auris menendang. Dan Auris menangis.

"Hiks...hiks..." tangis Auris.

"S-sayang!" ucap Arez.

"Arez kamu udah bangun!" ucap Auris lalu memeluk tubuh tegap Arez.

"Hiks... Kangen...."tangis Auris didada Arez.

"Maafin aku sayang! Aku ceroboh." ucap Arez.

"Hiks....jangan pergi aku gamauu kamu pergi!!" ucap Auris.

"Aku tetep disini sayang!" ucap Arez.

Muchh

Auris mencium dahi Arez dan Arez pun membalas mencium bibir Auris singkat.

"Ututuu anak papa udah bisa nendang!" ucap Arez lalu mengelus perut Auris yang sudah menonjol.

"Yang aku kok pengen sekolah lagi yaa!! Pen balas dendam sama si Laura tepatnya." ucap Auris.

"Boleh sayang kan kamu naik kelas 11 sedangkan aku kelas 12." ucap Arez.

"Baguss nanti pas perpisahan kita buat semuanya menjadi gempar!" ucap Auris lalu tersenyum smirk.

"Laura,lauraa tunggu pembalasan ku jalang!" ucap Arez smrik.

"Ehh aku belum panggil dokter loh!"ucap Auris.

"Gausah sayang!" ucap Arez sambil mengelus rambut Auris.

"Bang Vito udah kembali dan ternyata Zahra itu pacarnya bang Vito." ucap Auris antusias.

"ADEK!!!" panggil Vico panik.

"Loh kenapa bang!" tanya Auris linglung.

Greppp

"Aduhh Abang panik attack tau gak!" ucap Vico tanpa melihat jika Arez sudah sadar.

"Dia disini sama gw bang." ucap Arez.

Vico pun membulatkan matanya.

"Anjayy king gw udah bangun!!!" ucap Vico lalu memeluk Arez sebentar.

"Udah bang." jawab Arez seadanya.

"Ghifriii!!! Ella mana!!" teriak Calvin dan langsung menyelonong masuk.

"Apaan sih bang!" ucap Vico.

𝕍𝔼𝕃𝕃𝔸 𝔸ℚ𝕌𝔼ℕℕ𝔸 𝔸𝕌ℝ𝕀𝕊𝕋𝔼𝕃𝕃𝔸 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang