𝔸𝕊𝕊𝔸𝕃𝔸𝕄𝕌𝔸𝕃𝔸𝕀𝕂𝕌𝕄
Happy Reading!!
"Kalian bertiga siapa?" tanya Bu Naina.
"Kami adalah kakaknya Auris." ucap mereka bertiga serempak.
"Kalo anda pak?" tanya Bu Dita centil.
Robert memang berumur 37 namun wajhnya masih kelihatan seperti berumur 30 an.
"Saya ayah dari Auris!" ucap Robert dingin.
"Kalian bertiga ngapain ikut?" tanya Auris jengah.
"Bertiga??berlima kalik!" ucap Vito.
Masuklah Vira dan Barez.
"Siapa yang memfitnah anak saya!" ucap Vira dengan tatapan tajamnya.
"Cihh anak Lo jalang!" ucap Bu Keyna.
"Sayang kamu gapapa?" tanya Robert.
Bukannya menjawab pertanyaan papanya Auris malah menggendong baby Agaz.
"Ututuuu kangen sama buna ya?" tanya Auris pada Agaz.
Sedangkan Agaz sedang tertawa,Arez pun mendekati mereka dan mencium pipi gembul Agaz.
"Bukannya ngejelasin malah sibuk sendiri." ucap Bu Dita.
"Oh ternyata udah punya anak sama om-om itu ya?" ucap Bu Keyna mengejek.
Calvin yang sudah muak pun melempar foto Auris dan Robert yang duduk di taman namun bukan berdua tapi bertiga dengan Vira. Saat itu Auris ngidam pengen dimanja sama Robert.
"Dia anak saya lantas sopankah seorang guru menyinyir muridnya?" tanya Robert dingin.
Vico pun melempar tes DNA milik Robert dan Auris.
"M-maaf kami gak tau." ucap Bu Naina tergagap.
"Dan mereka berdua sudah menikah." ucap Barez lalu melempar foto pernikahan Auris dan Arez.
Guru yang mengejek Auris pun malu.
"Kalian bertiga saya pecat!" ucap Auris.
"Lo siapa berai banget bilang gitu!" ucap Bu Naina sinis.
"Ya beranilah kenapa enggak dia kan pemiliknya." ucap Raffa yang baru datang bersama Lyvia.
"Maksud bapak?" tanya Bu Dita.
"Karena Auris pemilik sekolahan ini jadi suka-suka dia dong!" balas Lyvia.
"Aduhh ponakan uncle Raffa udah lahirr ganteng bangett!" ucap Raffa lalu mencium pipi gembul Baby Agaz.
"Perpaduan yang pas antara Auris dan Arez ya mas." ucap Lyvia lalu mencolek pipi baby Agaz.
"Kak Lyvia jangan digituin nanti nangis lagi loh!" ucap Auris.
"Hehehe soalnya imut bangett." ucap Lyvia.
Akhirnya Raffa membuat klarifikasi tentang foto Auris dan Robert.
"ARGHHHHH sialan!!!!" teriak Valy di toilet.
Sedangkan Kania yang menguping pun merekamnya.
"Awas aja Lo Auris!! gw akan bunuh Lo!!!" ucap Valy geram lalu pergi meninggalkan toilet.
"Pengen ngehancurin Auris heh? Lo gaakan bisa." ucap Kania sambil melihat video dimana Valy berteriak.
Sedangkan Auris dan Arez sedang duduk dikantin dengan Auris menyuapi Arez sandwich.
"Auris gw tau siapa dalangnya!" ucap Kania yang tiba-tiba datang.
"Siapa?" tanya Vita penasaran.
"Valy." jawab Kania.
"Gw mah udah nebak,biarin dia bahagia dulu nanti kita bunuh." ucap Auris lalu bersmirk.
Sedangkan Gara,Barez,Lia pun menggelengkan kepalanya. Barez sekarang sekolah disini kelas 11.
"Kangen baby Agaz." ucap Auris.
"Bentar lagi pulang sayang." ucap Arez lembut.
Brakk
Clangg
Bunyi mangkok yang pecah dan Valy yang jatuh.
"Itu si Valy mau drama?"
"Ratu nggak akan kalah sama babu!"
"Caper teross!"
"Udah goblok, kebanyakan drama pulak."
Bukannya menolong Valy mereka malah mengejeknya.
"Lo kenapa?" tanya Gara dingin.
Valy pun tersenyum karena Gara peduli dengannya.
"T-tadi kaki Auris dilurusin jadi jatoh." ucap Valy dengan mata berkaca-kaca.
"Oh karma berarti." balas Gara.
Valy pun berdiri dan langsung berdiri disamping Auris.
"Ris,gw salah apa sama Lo?" tanya Valy dengan air mata mengalir.
"Sorry Lo siapa?" tanya Auris.
"Lo kok pura-pura lupa sih sama gw!" ucap Valy lalu menangis.
"Emang kita kenal?" tanya Auris sambil menautkan kedua alisnya.
"Hiks...Lo lupain gw hiks...gw padahal sahabat Lo!" tangis Valy.
"Sejak kapan Lo sahabat gw?gw aja gak kenal Lo lagi pula temen gw itu banyak dan sahabat gw tuh cuma Kania,Vania,Zahra,Vita dan Lia." ucap Auris.
Murid-murid tertawa karena Valy sama sekali tidak diakui oleh mereka semua.
"Arez kamu lupa aku Valy cewek yang kamu tolong pas umur 5 tahun." ucap Valy.
"Bentar deh yang kamu umur 5 tahun bukannya ikut pergi pindah ya?" tanya Auris.
"Iya lah inget gw pas umur 5 tahun si Arez pindah deh bukan disini." ucap Lia.
"Dan gw kenal Lo dari TK dan Lo ada disini." ucap Kania.
Valy pun menahan malu karena itu semua.
"Inget Auris gw bakal bales Lo Sampek Lo minta ampun sama gw!" ancam Valy.
"Aduhh kakak Valy kalo gak ada keluarga Auris mah Lo udah jadi gelandangan dan ga bisa sekolah sampai Belanda." ucap Vita pedas.
Valy pun pergi dengan amarah yang ada di ubun-ubun.
"Sok deket banget cuk!" ucap Barez.
"Menye-menye anjing!" umpat Lia.
"Sabar ntar kalian aja yang kuliti gw bagian cincang deh!" ucap Auris semangat.
"Okee siapppp!" ucap Kania.
"Emang kapan ditangkap?" tanya Vita.
"Nanti pulang sekolah bestiee tapi anak buah gw yang nangkap." ucap Auris santai.
"Yeuhh ce Auris mah santai atuh!" ucap Lia.
"Ce apaan?" tanya Auris.
"Itu Lo Ceu?" jawab Lia.
"Sorry ga bisa bahasa Lo!" balas Auris.
Mereka pun sontak tertawa dan membuat Lia mendengkus marah.
"Dahlah Li Lo gausah marah-marah gitu." ucap Kania.
"Kalian mahhh ihhh!" ucap Lia sebel.
"Udah iya-iya gw minta maap." ucap Auris.
Hallo gimana kabarnya?
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕍𝔼𝕃𝕃𝔸 𝔸ℚ𝕌𝔼ℕℕ𝔸 𝔸𝕌ℝ𝕀𝕊𝕋𝔼𝕃𝕃𝔸 (END)
Novela JuvenilVELLA AQUENNA AURISTELLA Itulah nama panjangnya dan sepanjang itulah perjuangannya. Ceria?? Itu dulu sebelum ia mengenal kata luka. Dan sekarang hanya muka datar dan dingin yang ia tampakkan. Ketika seorang ayah adalah cinta pertama baginya,ia mala...