𝕍.𝔸.𝔸#39#

910 42 0
                                    

𝔸𝕊𝕊𝔸𝕃𝔸𝕄𝕌𝔸𝕃𝔸𝕀𝕂𝕌𝕄




































Happy Reading!


























"Kalo menurut gw sih kurang setimpal ya kan dia cuma gila sedangkan korbannya hampir mati dan ada yang meninggal." balas Rara.

Sedangkan Auris sedari tadi asyik bermain dengan anaknya setelah Lyvia tadi keluar,karena ada urusan mendadak akhirnya cuma diberi tugas.

Kringg kringgg

"Alhamdulillah!" ucap murid-murid.

Iris mata Auris menangkap bahwa si Arga menatapnya dari tadi.

"Jangan natap gw kek gitu!" sentak Auris.

Arga pun gelagapan dan langsung duduk dibangku seberang Auris.

"Lo cantik banget,pokoknya Lo harus jadi milik gw!" klaim Arga.

"Sorry suami gw lebih menggodanya dari pada Lo!" ucap Auris lalu keluar dari kelas sedangkan baby Agaz sedang tidur siang.

"Sini aku yang gendong pasti capek ya?" tanya Arez dengan senyum lembutnya.

Auris pun memberikan baby Agaz kepada Arez dan langsung digendong oleh Arez.

"Ututuuu ayahnya Agaz kok ganteng bangett!" ucap Auris sedangkan Arez pun terkekeh.

Arga yang dari jauh melihat kedekatan mereka pun panas dan ingin membunuh Arez.

"Haii kamu siapa?" tanya Marriam.

Arga pun pergi tanpa menjawab pertanyaan dari Marriam.

"Ihh anjirr bangett pen deh gw bunuh tu Auris. Kenapa sih selalu dia yang jadi sorotan!" ucap Marriam menggebu-gebu.

"Lo iri sama dia?" tanya Lia.

"Iya lah aku mah pengen bunuh dia, gara-gara dia Arez gak merespon aku sama sekali!" ucap Marriam menggeram marah.

"Maaf Lo gak akan bisa bersaing dengan ratu kami!" ucap Lia lalu pergi.

"Aishh kenapa sih semua orang belain dia!" ucap Marriam kesal.

Marriam tidak tau bahwa yang dihadapinya adalah orang yang sangat berbahaya.

"Sayang aa?" ucap Arez sedang menyuapi Auris.

"Makasih sayang!" ucap Auris lalu mencium pipi Arez singkat.

Arez pun tersenyum dan langsung mengelus rambut Auris sayang.

"Emm aku duduk disini boleh ya?" tanya Marriam lalu tiba-tiba duduk disamping Arez.

Karena Arez tidak peduli akan Marriam ia memilih menyenderkan kepalanya di bahu Auris. Sedangkan yang lain mati-matian menahan tawa yang hampir saja meledak.

"Jadi nih cewek yang ganggu couple goals kita?" tanya seorang cewek.

"Kamu siapa?" tanya Marriam.

"Kenalin gw SYENINA ARTA GAVELLA." ucap Syenin.

"Oh kenalin-" ucapan Marriam terpotong oleh Syenin.

"Gw kakaknya Auris btw sekali Lo ganggu dia gw yang bunuh Lo!" ucap Syenin.

Syenin selama ini sedang  mengikuti program pertukaran pelajar di Amrik.

"Udah pulang aja Lo kak!" ucap Barez.

Syenin ini kakak kandung dari seorang Barez.

"Iyelah Lo gak kangen gw?" tanya Syenin.

"Kangenlah!" ucap Barez lalu memeluk kakaknya sayang.

"Ini keponakan gw?" tanya Syenin tak percaya.

"Yaiyalah lo kira anaknya siapa?" tanya Kania.

"Masyaallah ucul bangett!" ucap Syenin.

"Dih gw gak ditanya kabarnya gitu?" ucap Auris merajuk.

"Iya iyaa maap adekku sayang!" ucap Syenin lalu memeluk Auris.

"Btw kak kapan Lo pulang?" tanya Auris.

"Dua hari lalu hehe!" ucap Syenin lalu menyengir.

Sedangkan Auris menatapnya dengan tatapan datar.

"Aaa maaf atuh!" ucap Syenin.

"Beliin gw es krim sekerdus!" ucap Auris lalu tersenyum manis.

"Hadehh yaudah deh karena kakak mu yang syantik ini lagi baek hati,jadi gw beliin!" ucap Syenin.

Marriam yang diacuhkan pun mencoba mencari perhatian.

"Aduh!!emm Arez bisa tolongin aku gak?mata Marriam kemasukan debu tolong bersihin ya?" ucap Marriam sambil mengucek matanya.

"Mana yang kemasukan debu?sini biar gw yang bersihin!"ucap Vita.

Vita kesal karena Marriam selalu mencari perhatian dimana pun ia berada karena dulu memang Marriam ini adek kelas Vita.

"Ini kak sebelah kanan." ucap Marriam takut.

Tiba-tiba datanglah Arga dari barat dan langsung menyodorkan segelas susu kepada Auris.

"Ini apaan?" tanya Auris.

Bukannya menjawab pertanyaan dari Auris,Arga malah tersenyum manis lalu berkata "Aku beliin buat kamu,biar tambah sehat rawat calon anak kita!"

"Maaf dia adek gw dan gw gak suka kalo adek ipar gw modelannya kayak Lo!" ucap Syenin terus terang.

"Ya gw mencoba jadi adek ipar idaman Lo!" ucap Arga enteng.

Sedangkan Marriam yang merasa diacuhkan pun memilih pergi dengan perasaan sangat kesal.

"Lo siap mati demi Auris?" tanya Syenin.

Arga pun terdiam dan tidak bisa menjawab pertanyaan dari Syenin sama sekali.

"Pertanyaan Lo menjebak! kalo gw nanti mati terus Auris sam siapa?" ucap Arga setelah terdiam beberapa saat.

"Hahahaha asal Lo tau ada seseorang yang rela nyelamatin Auris,dia lebih memilih menyelamatkan Auris dari pada diri dia sendiri! dan karena takdir Allah, dia bisa hidup dan kembali lagi dengan keadaan yang sangat baik. Padahal saat itu mereka masih kecil." ucap Syenin.

Auris pun tersenyum dan langsung memeluk Arez namun menyamping karena takut baby Agaz kegencet.

Arga pun yang mendengarnya menggeram marah lalu ia pergi namun sebelum itu ia melihat ke arah Auris dan langsung tersenyum. Auris tau senyum itu, tanda bahaya! sekarang ia harus was-was dengan segala hal termasuk menjaga anaknya selama 24 jam karena ia tahu Arga tak melepasnya begitu saja.

Auris pun memutuskan untuk menelfon abangnya yaitu Calvin.

"Hallo, Assalamualaikum bang!"

"...."

"Tolong pantau terus yang namanya Arga Denish Radions."

"...."

"Makasih bang!"

"Kamu ngapain sayang?" tanya Arez sambil menguyel-nguyel pipi anaknya.

"Aku-"

Prang



































Gimana nih bestie!!

𝕍𝔼𝕃𝕃𝔸 𝔸ℚ𝕌𝔼ℕℕ𝔸 𝔸𝕌ℝ𝕀𝕊𝕋𝔼𝕃𝕃𝔸 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang