𝕍.𝔸.𝔸#41#

920 42 0
                                    

𝔸𝕊𝕊𝔸𝕃𝔸𝕄𝕌𝔸𝕃𝔸𝕀𝕂𝕌𝕄






































Happy Reading!





















Lalu Auris berjalan menuju gudang belakang dengan santai.

"Haii?" ucap Arga yang keluar dari balik pepohonan.

"Pak Bondan nya mana?" tanya Auris polos.

Arga pun yang gemez dengan Auris langsung mencium pipi Auris.

"Emm kita ngapain?" tanya Auris.

Bukannya menjawab Arga malah mencium bibirnya namun terhalang oleh tangan Auris.

"Kenapa?gak mau?" tanya Arga menggeram marah.

"Jangan sentuh gw!" ucap Auris pura-pura ketakutan.

Karena Arga tidak tahan ia pun langsung membius Auris dengan obat tidur.

Bruk

Auris terjatuh di pelukan Arga,Arga pun terpana karena Auris terlihat sangat cantik saat tertidur.

"Andai kamu gak memberontak sayang,aku pasti enggak buat kamu kayak gini." ucap Arga sambil mengusap pipi Auris yang sangat lembut.

Arga pun langsung membopong tubuh Auris menuju apartemen nya.

Sedangkan dikantin Arez yang melihat dari hp nya pun bersmirk.

"Aaa rupannya mau bermain denganku dan milikku!" batin Arez.

Arez pun melihat kepada anaknya dan langsung mencium pipinya.

"Aku menjemput istriku dulu." ucap Arez lalu memberikan Baby Agaz kepada Lia.

"Yaudah tiati jangan lupa bawain gw otaknya yaa!" ucap Lia semangat.

"Nanti di kasih ke Leo." ucap Arez.

Akhirnya Arez pun pergi.

Arga meletakkan tubuh Auris dengan hati-hati lalu ikut merebahkan tubuhnya disamping Auris.

"Aku sayang sama kamu,tapi sayang kita beda." ucap Arga lalu memeluk Auris dan menyembunyikan kepalanya di ceruk leher Auris.

"Eunghhh..." lengkuh Auris.

"Kamu udah bangun?" tanya Arga tersenyum lalu melerai pelukannya.

"A-Abang hiks.... Abang...." tangis Auris lalu menubruk Arga.

"Maafin Abang ya?" tanya Arga lalu mengelus kepala Auris sayang.

"Hiks.....kenapa Abang gak bicara secara langsung kalo Abang itu bang Kelvin hiks..." tangis Auris.

Auris menyadari bahwa raga abangnya menempati tubuh Arga.

"Maafin Abang,Abang sayang adek tapi sebagai perempuan bukan adek Abang." ucap Arga.

Jiwa Kelvin menempati tubuh Arga,Arga adalah anak broken home yang bunuh diri karena tidak kuat dengan keadaan namun dimasuki oleh jiwa Kelvin yang meninggal namun belum bisa merasakan namanya disayang.

"Abang kenapa enggak terus terang aja ke Auris." ucap Auris.

"Abang takut kamu jauhin Abang karena perasaan Abang." ucap Arga.

"Adek ga akan pernah jauhin Abang!" sarkas Auris.

Brak

Pintu apartemen dibuka santai oleh Arez.

"Assalamualaikum bang!" ucap Arez lalu sungkem kepada Arga.

"Waalaikumsalam." ucap Arga.

"Maaf mikir yang nggak-nggak tentang Abang." ucap Arez.

"Maafin gw Rez,gw salah karena mencintai istri Lo." ucap Arga tersenyum getir.

"Bang, maaf karena-" ucapan Arez terpotong oleh Arga.

"Kamu nggak usah kek gitu,Abang ikhlas adek Abang bahagia sama orang yang dicintainya,Abang minta sama Allah untuk dipertemukan oleh orang yang aku sayang i meskipun sebentar karena setelah ini Abang bisa pergi dengan tenang." ucap Arga sambil tersenyum lalu menangis.

Arez pun merengkuh tubuh Arga disusul oleh Auris.

Bruk!

Tubuh Arga limbung dan terbaring diantara Auris dan Arez.

"J-jaga a-adek g-gw yah! g-gw g-gak kuat,bahagia selalu sayang!" ucap Arga lalu mencium dahi Auris sayang dan Arga pun pingsan.

"A-arez Abang hiks!" tangis Auris.

Arez pun mencoba membangunkan dengan menggunakan tubuh Arga namun tubuh Arga sama sekali tidak bereaksi.

"Abang!!!!!!" teriak Auris lalu menubruk dada Arez dengan kencang.

Arez pun merasa sakit karena melihat istrinya tersebut menangis lalu ia mengelus rambut istrinya agar istrinya tenang.

"Eunghhhh..." lengkuh Arga yang tadi sudah digeser ke sebelah kanan.

"Abang!" ucap Auris.

"Maaf kamu siapa? dan kenapa kalian ada di apart aku?" tanya jiwa asli Arga.

Deg

Bagai ribuan tombak menusuk hati Auris.

"Maaf tadi kamu pingsan dan saya melihat kamu sering ke sini jadi saya bawa kamu kesini." ucap Arez tenang.

"Oh iya yaudah terimakasih?" tanya Arga.

"Auris sama Arez." ucap Arez.

"Ah iya terima kasih Arez Auris." ucap Arga lalu pergi ke kamar mandi.

Saat Arga keluar ia pun menemui Arez dan Auris.

"Maaf apakah kamu merasa ada yang mengantikan ragamu?" tanya Arez hati-hati takut Arga tersinggung.

"Itu sudah menjadi tugasku Rez!membantu mereka menemukan orang yang mereka sayang agar mereka bisa pergi dengan tenang." ucap Arga lalu tersenyum.

"Emm apakah itu tidak sakit?kan mereka berhari-hari." ucap Auris.

"Sakit Ris,tapi lama-kelamaan jadi terbiasa." ucap Arga.

"Huftt terimakasih telah menemukan ku dengan kakakku." ucap Auris lalu tersenyum manis.

"Iya sama-sama Kelvin memang ingin bertemu dengan adik tersayang nya namun karena kecelakaan yang disabotase itu jadi dia tak bisa bertemu." ucap Arga.

"Yasudah kami pamit mau pulang dulu, Assalamualaikum!" ucap Arez lalu pergi dengan Auris.

Saat dimobil keheningan menyelimuti.

"Kamu jangan benci bang Kelvin yah?" ucap Auris memecah keheningan.

Arez pun tersenyum lembut lalu mengelus rambut istrinya.

"Aku sama sekali nggak kepikiran buat benci sama bang Kelvin karena apa-apa pun itu bang Kelvin pernah sama kamu jadi wajar." ucap Arez.

Auris pun tersenyum lega dan langsung memeluk Arez dari samping.

"Jadi kamu gak boleh mikirin yang enggak-enggak sayang!" lanjut Arez.

"Oh ya nanti kita singkirkan tuh jalang! Aku udah muak sama dia!" ucap Auris.

"Sayang-


































.

Hey Gimana?

𝕍𝔼𝕃𝕃𝔸 𝔸ℚ𝕌𝔼ℕℕ𝔸 𝔸𝕌ℝ𝕀𝕊𝕋𝔼𝕃𝕃𝔸 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang