𝔸𝕊𝕊𝔸𝕃𝔸𝕄𝕌𝔸𝕃𝔸𝕀𝕂𝕌𝕄
Happy Reading!
"Dia adalah Valy Aurensha." ucap Barez.
"Bentar bukannya itu yang dulu satu kelas sama Auris di Belanda?" tanya Lia.
"Yah karena setelah Auris pindah Valy terkenal pintar namun masih dibanding-bandingkan dengan Auris." ucap Barez.
"Kapan dia pindah?" tanya Kania.
"Udah sekitar satu bulan lah, meskipun dia menyembunyikan ini semua Auris udah tau jadi tinggal tunggu tanggal mainnya." ucap Barez.
"Bukan Valy Aurensha saja tapi Valy Aurensha Emerald,dia berniat balas dendam." ucap Auris yang turun dari tangga.
"Hari ini sih dia ga masuk jadi ga tau kejadian ini dan nggak tau kalo kakaknya itu gw seret ke markas." ucap Auris.
"Masyaallah cucu nenek bentar lagi ketemu ayah sama buna ya?" tanya Vira sambil mengelus perut Auris.
Dug
"Shhh...jangan kencang-kencang sayang." ucap Auris lalu mengelusnya.
Vira masih terpaku, "Tadi dia nendang Ris?" tanyanya.
"Iya ma sekali nendang sakit banget." ucap Auris.
"Anak ayah udah aktif ma." ucap Arez yang baru turun dengan wajah fresh.
"Aaaa gw mau sentuh." ucap Lia penuh binar.
"Sini!" ucap Auris.
Lia pun menghampiri Auris dan mengelus perutnya.
Dugh
"Aaaa ponakan aunty udah nendang!" ucap Lia girang.
Gara yang melihat itu pun tersenyum lalu mendekat ke arah Auris. Ia jongkok dan ikut mengelus perut Auris.
"Sehat selalu ya kecebong nya Arez." ucap Gara lalu terkekeh.
"Heh bukan kecebong." ucap Auris kesal.
"Ontyy Ella!!" teriak Zalwa lalu menubruk Auris.
Auris pun terkekeh dan langsung memeluk Zalwa juga.
"Kalian udah kenal kan dia siapa?" tanya Auris.
"Belom lah tapi kok gemoy bangett!" ucap Lia lalu mencubit pipi gembul Zalwa.
"Namanya Zalwa anaknya bang Calvin sama kak Kila." ucap Auris.
Lalu datanglah Vito dan Zahra.
"Anjayy pasangan teromantos ini mah!" ucap Vico.
"Diem lu tai." ucap Vito kesal.
"Gimana Ris?" tanya Zahra.
"Besok gw udah ga sekolah mungkin bakal sekolah lagi setelah gw melahirkan." ucap Auris.
"Enak ya yang punya sekolah ga akan dikeluarkan." ucap Vita.
"Nggak juga,emm gw mau lihat bang Vito pakai mukena deh." ucap Auris.
"Ihh nggak!" tolak Vito mentah-mentah.
"Hiks....Abang ga sayang Ella hiks...Arez hiks..." ucap Auris lalu memeluk Arez erat.
Vito gelagapan dan mendapatkan tatapan tajam dari semua orang.
"Iya iya iya." ucap Vito.
Auris pun terpekik senang lalu memeluk Vito erat dan mencium pipinya, sedangkan Vito ia tersenyum.
"Mama ambilin mukena Auris dong!" titah Auris.
Vira bukannya marah ia malah tersenyum.
"Iya sayang." ucap Vira lalu beranjak mengambil mukena Auris.
Calvin yang melihat itu tersenyum bangga karena keluarganya utuh kembali meski tidak bersama ibu kandungnya.
"Nih sayang!" ucap Vira.
"Abang pakek!!" ucap Auris manja.
Vito pun menurutinya dan setelah melihat hasilnya mereka kagett.
"Aaaaa Abang gemoy plus cantik bangett." ucap Auris lalu menguyel-nguyel pipi Vito.
"Iya Ghifri sumpah kamu cantik." ucap Lia.
"Masyaallah cantik banget." ucap Zahra.
"Iya imut banget." ucap Kila.
Vico pun langsung memeluk Vito.
"Apaan sih Farii lepasin." ucap Vito kesal.
"Ututuuu kembaran gw inii gemoy wk wk wk." ucap Vico.
Vico pun menatap perut Auris.
"Cepet keluar boncell nanti main sama uncle Vico." ucap Vico.
Dugh
"Awshh sayang jangan keras sakit loh buna." ringis Auris.
Arez pun mendekat ke Auris dan memeluknya.
"Uwuww teross!" sindir Kania.
"Bodo amat!" balas Auris.
S
K
I
PHari ini adalah hari dimana Robert dan Vira menikah.
"Bagaimana para saksi?sah?" ucap bapak penghulu.
"Sah!" ucap semua undangan.
"Alhamdulillah." ucap penghulu lalu berdo'a.
Auris yang melihat itu pun tak kuasa menahan tangisnya.
"Akhirnya keluargaku utuh lagi." ucap lirih Auris.
"Selamat sayang keinginanmu terkabul." ucap Arez lalu mengelus kepala Auris.
"Ini sangat cocok." ucap Lia.
"Apanya yang cocok?" tanya Gara.
"Bunda Vira sama papa Robert." ucap Lia.
"Iya akhirnya mereka menemukan jodohnya." ucap Kania lalu tersenyum.
"Teruntuk Auris dia adalah wanita yang kuat dan ia bisa bertahan sampai dititik ini titik dimana ia memiliki seseorang yang dapat menenangkan dirinya." ucap Vita
Tanpa mereka sadari Vita,Kania dan Lia menangis mereka membayangkan bagaimana kehidupan Auris yang dulu.
"Selamat menempuh hidup baru mama,papa." ucap Auris.
Robert dan Vira pun memeluk Auris, Robert pun menangis.
"Hey heronya Vella ga boleh nangis loh!" ucap Auris terkekeh namun dengan air mata yang mengalir.
"Maafin papa,papa pernah menyia-nyiakan anak cewek sematawayangnya Ana." ucap Robert.
"Sekarang papa punya mama Vira tempat untuk keluh kesah dan berbagi kebahagiaan." ucap Arez yang berada di samping Auris.
Robert pun mendongak dan menatap Arez.
"Jaga putriku ya,aku telah gagal menjadi papa yang baik dan telah melukai hatinya." ucap Robert lalu menepuk pundak Arez.
"Siap papa Arez udah janji sama diri Arez sendiri Arez akan jaga Auris hingga Arez akhir hayat." ucap Arez penuh tekad.
"Sayang sekarang kamu ga boleh nangis,bahagia terus anak mama." ucap Vira lalu menghapus air mata Auris yang mengalir.
Auris pun langsung memeluk Vira dengan erat.
"Bunda aku kangen kak Elvin hiks.." ucap Auris.
"Bunda juga sayang." ucap Vira.
"Bang Kelvin hiks... seharusnya ikut bahagia hiks..." ucap Auris.
"Itu sudah takdirnya." ucap Vira menenangkan Auris.
Hayy selamat datang!!!
Vote and Coment bestiee
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕍𝔼𝕃𝕃𝔸 𝔸ℚ𝕌𝔼ℕℕ𝔸 𝔸𝕌ℝ𝕀𝕊𝕋𝔼𝕃𝕃𝔸 (END)
Roman pour AdolescentsVELLA AQUENNA AURISTELLA Itulah nama panjangnya dan sepanjang itulah perjuangannya. Ceria?? Itu dulu sebelum ia mengenal kata luka. Dan sekarang hanya muka datar dan dingin yang ia tampakkan. Ketika seorang ayah adalah cinta pertama baginya,ia mala...