𝕍.𝔸.𝔸#19#

1.1K 44 0
                                    

𝔸𝕤𝕤𝕒𝕝𝕒𝕞𝕦𝕒𝕝𝕒𝕚𝕜𝕦𝕞!!!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
𝙷𝙰𝙿𝙿𝚈 𝚁𝙴𝙰𝙳𝙸𝙽𝙶!!!!































Saat ini Arez sedang fokus naik mobil namun tiba-tiba dari sisi kiri ada truk yang langsung menabraknya.

Brakk

Kecelakaan tidak dapat dihindarkan.

"Auris...Auris...Auris...Allah..Allah....Allah." gumam Arez lalu penglihatan nya kabur.

Warga pun langsung berlari dan segera menolong Arez.

Auris yang ada di rumah sakit pun tidak tenang.

Gelas yang dibawa Auris pecah.

"Astaghfirullah dek,kenapa?" tanya Kelvin.

"Arez!!!" histeris Auris saat Auris tidak sengaja menghadap kaca yang ada disamping kamar Kelvin.

Auris pun berlari dan mendekati berangkat Arez.

"Arez hiks..Arez....." tangis Auris lalu menggenggam tangan Arez.

"Ana uhibbuka fillah." ucap Arez lalu menutup matanya.

"Arez!!!" teriak Auris.

"Maaf mbak disini saja." ucap Suster tersebut.

"Gak gw harus masuk!" ucap Auris kekeuh.

"Mbak bisa nggak disini saja!!" bentak Suster tersebut.

Auris pun merah padam dan berkata,

"Gw pecat Lo dari sini!" teriak Auris lalu menerobos masuk.

Auris pun langsung memeluk Arez dan menangis sejadi-jadinya karena banyak alat yang menempel di tubuh suaminya.

"Maaf dok mbak ini menerobos masuk." ucap Suster tadi.

Kenapa mereka bisa bahasa Indonesia?? Karena Rumah sakit ini memang memiliki dua bahasa.

"Sabar dek, ini udah takdir." ucap Aska.

Aska adalah salah satu Anggota Black Rose Diamond.

"Kenapa semua ini terjadi pada gw!!" ucap Auris merosot ke lantai.

"Takdir ga bisa dirubah dek." ucap Aska lalu mengelus rambut Auris.

"Kenapa bang kenapa!! Kenapa harus Arez,Bang Gara,Bang Kelvin, Vania sama Vano yang disakiti." ucap Auris berteriak dan lirih diakhir kalimat.

"Dek ingat ada Allah." ucap Aska.

"Makasih bang." ucap Auris lalu tersenyum paksa.

"Maaf pasien yang bernama Kelvin Varrelio Deka Putra drop." ucap Suster yang datang dengan nafas tak beraturan.

Auris pun lemas dan pingsan.

"Dek!" teriak Aska.

Aska pun menggendong Auris dan meletakkan disamping ranjang Arez.

"Eunghh..." lengkuh Auris.

"Suster mana Kakak saya!" ucap Auris setelah sadar.

"Mari saya antar." ucap Suster lalu membantu Auris untuk ke tempat Kelvin.

"Sus kok kita kesini." ucap Auris.

"Kakak kamu dioperasi karena sudah ada yang mendonorkan hatinya untuk saudara Kelvin." ucap Suster tersebut.

𝕍𝔼𝕃𝕃𝔸 𝔸ℚ𝕌𝔼ℕℕ𝔸 𝔸𝕌ℝ𝕀𝕊𝕋𝔼𝕃𝕃𝔸 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang