𝕍.𝔸.𝔸#47#

1.1K 41 0
                                        

Assalamualaikum.



















































Happy Reading!





















"Kakakku Calvin ini belum dimulai." ucap Auris.

"Baiklah sayang marilah kita mulai acaranya." ucap Calvin tersenyum mengerikan.

Zahra pun juga sudah melepas ikatan dibadannya.

"Sialan!! Kalian ini siapa hah!" ucap Marriam murka.

"Ututuuu Queennya kak Satria marah ya?" tanya Auris namun terkesan mengejek.

"Kalian sudah berani menyentuhnya jadi kalian juga harus menerima akibatnya." ucap Arez.

Marriam pun rasanya ingin mati karena telah dikepung oleh dua mafia Black Rose Diamond dan Black Ghost.

"Pecandu narkoba??menjual wanita?seorang pembunuh?pembobolan bank dan tak lupa bandar dari seorang ganja dan sabu?" tanya Auris.

Satria dan Reka pun kaget karena selama ini ia menutupi semua kejahatan nya.

"Kalian bisu heh?" tanya Syenin.

Marriam pun kaget dengan pekerjaan sepupunya.

"Marriam asal Lo tau kalo hari ini kita gak sampai disini nanti malem Lo akan dijual sama pria hidung belang oleh sepupu Lo!" ucap Fili.

"Kalian menyabotase pesawat yang ditumpangi oleh Kania dkk bukan?" tanya Elval.

Elval dan Kay tidak pergi karena sudah ada yang menggantikannya.

"Kalian lupa atau amnesia jika kita tau segala hal yang Lo lakuin?" tanya Arez.

"Jahat banget sih Lo Reka!!" bentak Marriam.

"Lo lebih jahat! Gw jadi kayak gini karena Lo! Asal Lo tau nyokap gw sakit-sakitan karena denger desahan Lo sama bokap gw anjing!" ucap Reka.

"Lo juga yang udah bunuh mama gw bangsad!" ucap Satria.

"Hadehh drama keluarga yang sangat menjengkelkan." ucap Auris.

Karena tersulut emosi Reka pun bertindak tanpa memikirkan siapa yang dihadapinya.

"Kalian semua serang!" titah Reka.

Prangg

Bug

Bug

"Akhhh..."

Prang

Jleb

Prang

Bug

Bug

Suara baku hantam mereka sangat nyaring namun tak membuat baby Agaz terbangun.

Marriam pun melawan Auris.

"Heii Auris kau akan kalah dengan ku!" ucap Marriam sombong.

Marriam juga memiliki mafia namun sangat sedikit anggotanya.

"Kalah sorry ratu gak akan kalah sama babu!" ucap Auris.

Marriam pun menonjok perut Auris namun tidak kena.

"Aaaa gak kena!" ucap Auris.

Bug

Bug

Bug

Prang

Auris memukul bahkan ia menggunakan pedang, pedang itu sudah melukai tubuh Marriam dan Marriam merintih kesakitan.

"Ehh tangannya mau copot aku copotin yah?" ucap Auris.

Tanpa aba-aba Auris pun langsung memotong lengan Marriam.

"ARGHHHHH hiks..hiks...ampun hiks... sakit hiks...udahh hiks...!" tangis Marriam.

Bruk

Marriam pun pingsan karena tidak kuat melihat lengan kanannya yang terputus dari tubuhnya.

"Aduhh baru gitu aja udah pingsan." ucap Auris cemberut.

"Sayang kenapa?" tanya Arez.

Auris pun membalikkan badannya dan melihat banyak darah serta mayat manusia.

"Wahh bau nya harum udah lama banget aku gak mencium ini!" ucap Auris girang.

Terlihat Reka dan Satria merintih kesakitan karena Calvin menguliti tubuh mereka.

"Kalian tuh gak pantes hidup!" ucap Calvin.

"Bunuh kami!" ucap lirih Reka dan Satria.

"Ini yang kita tunggu!" ucap Syenin dan Fili semangat.

Syenin pun langsung menebas kepala Reka,kepala Reka pun menggelinding di samping Marriam sedangkan Marriam yang baru bangun pun berteriak histeris lalu pingsan lagi.

Satria yang melihat temannya sudah mati pun pasrah, jika ia mengerti berakhir seperti ini ia tak akan ingin terobsesi memiliki seorang Auris.

"Bunuh gw Fil,gw nyesel udah kek gini dan gw udah siap." ucap lirih Satria.

Fili pun menatap Satria iba,karena tangannya banyak goresan,wajah penush sayatan,hidung mengeluarkan darah,kaki yang sudah tertancap paku.

"Biarin dia hidup Fili."ucap Auris.

"Jangan biarin gw mati aja Ris!gw gak kuat dan gak ada yang gw sandarin hidup disini." ucap Satria dengan air mata mengalir.

Syenin yang melihat itu pun memalingkan wajahnya,ia tak kuat melihat sahabat kecilnya itu mati. GAGAnya sebentar lagi meninggalkannya.

"Ada  yang menunggu Lo selama ini." ucap Auris.

"Gak ada semua orang benci gw dan anggap gw lemah." ucap Satria.

"Lo gak inget sama tata? terus kemana semua janji Lo?" tanya Syenin.

"Tata dia juga pergi ninggalin gw." balas Satria.

Syenin pun mengeluarkan gelang berwarna biru tua dan dihiasi bintang dan bulan.

"T-tata?" tanya Satria dengan mata berembun.

"Iya Gaga ini tata." ucap Syenin sambil menunjuk dirinya.

Satria pun menangis dan Syenin segera menubruk tubuh Satria.

"Hiks....hiks...kamu kemana aja hiks.." tangis Satria.

"Maaf,maaf,maaf." ucap Syenin memeluk erat tubuh Satria.

Syenin tidak peduli jika nanti ia terkena darah milik Satria.

"Maafin gw karena gw udah buat kalian kek gini dengan pertemuan yang seperti ini." ucap Auris.

"Hiks...maafin gw Ris, sebenarnya gw gak suka sama Lo hiks...gw cuma kagum karena sifat Lo sama kayak Tata hiks.." tangis Satria.

Satria memang tidak tau jika Reka pencandu narkoba karena ia hanya disuruh untuk mencari perempuan yang untuk dipacari oleh Reka.

"Gw tau,Lo gw bebasin karena gw tau betapa tersiksanya Lo pas ditinggal sama Tata." ucap Auris lalu tersenyum.

"Gw nyesel hiks...maafin gw hiks..." tangis Satria.

"Udahlah yuk yang kita pulang capek." ucap Auris lalu memeluk Arez.

Mahkota yang ada di rambut Auris dan Arez sudah menghilang dengan sendirinya.

Auris pun menghampiri singa tadi lalu mengelusnya.

"Terimakasih telah menjaga anakku Leon." ucap Auris.

Singa itu mengaum lalu pergi dengan gagah.







































Hey Gimana?

𝕍𝔼𝕃𝕃𝔸 𝔸ℚ𝕌𝔼ℕℕ𝔸 𝔸𝕌ℝ𝕀𝕊𝕋𝔼𝕃𝕃𝔸 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang