𝕍.𝔸.𝔸#45#

989 42 0
                                    

𝔸𝕊𝕊𝔸𝕃𝔸𝕄𝕌𝔸𝕃𝔸𝕀𝕂𝕌𝕄;






































𝚑𝚊𝚙𝚙𝚢 𝚛𝚎𝚊𝚍𝚒𝚗𝚐!




















Saat keluar dari mobil Auris tidak bisa menahan tawanya.

"Aduh hahahaha ngakak yang hahaha behh langsung kena mental tuh!" ucap Auris setelah tawanya reda.

"Iya yang sok-sokan banget." ucap Arez lalu mencium istrinya gemez.

"Oh ya yang gak kerasa udah ada baby Agaz aja diantara kita padahal aku rasa kita nikah baru kemaren." ucap Arez.

Lalu mereka pun berjalan sambil berbicara.

"Iya juga ya yang cepet banget,ehh sebentar lagi ayah pasti udah lulus." ucap Auris.

"Iya Buna eh iya nanti ke markas Black Ghost ya?" ajak Arez.

"Siap ayah emang ada apa sih yah?" tanya Auris.

"Pemilihan anggota baru." ucap Arez.

"Assalamualaikum!" ucap Arez dan Auris.

"Waalaikumsalam." ucap mereka yang didalam.

"Loh jeng ini siapa?" tanya temen sosialita Vira.

"Ini anak aku dan ini suaminya." ucap Vira malas.

"Ma baby Agaz kemana?" tanya Auris.

"Sama papa tadi dibawa pergi ke taman dia keganggu sama suara temen-temen mama." ucap Vira.

"Ehh jeng maaf nih ya tapi kok mereka nikah sih apa jangan-jangan anak nya jeng Vira itu hamil duluan?" tanya temen Vira.

"Maaf dari pada saya zina saya lebih memilih menikahinya." ucap Arez.

Mereka pun terkejut dan ada yang merasa tersindir.

"Maaf ya ibu-ibu yang terhormat! Silahkan keluar dari sini karena anak saya sebentar lagi pulang." ucap Auris dingin.

Mereka yang kaget dengan aura yang Auris keluarkan pun lari terbirit-birit.

"Hahaha aduh ma ngakak bangett!" ucap Auris setelah teman mamanya pergi.

"Kamu jahilin mereka ya?" ucap Vira lalu menjawil hidung Auris gemes.

"Ehhe salah sendiri cerewetnya gak ketulungan kan aku risih." ucap Auris jujur.

"Iya gapapa aslinya mama muak namun karena mama ingin ambil uang mama lagi jadi mama tahan deh." ucap Vira.

"Berapa sih mah?" tanya Auris.

"19 juta sayang." ucap Vira.

"Lah kok bisa ada ditangan mereka sih mah?" tanya Auris.

"Mereka tuh maksa mama buat minjemin." ucap Vira.

"Maksud nama?" tanya Auris.

"Kan mama tuh tadi ke pasar eh ketemu mereka terus mereka minjem uang 19 juta sayang!" ucap Vira.

"Dihh dasar pura-pura kaya." ucap Barez yang julid.

"Dari mana Lo?" tanya Auris.

"Selesai misi tadi gw mampir ke mall buat belanja kebutuhan gw pas ke London nanti." ucap Barez.

"Lo baru pulang mau ke sana lagi?" tanya Auris.

"Eh ini pertukaran pelajar kayak kak Syenin tapi aku cuma satu bulan kok." ucap Barez.

"Sama siapa aja?" tanya Auris.

"Emm Elval,Kay,Lia,Kania,Vita dan Gara." ucap Barez.

"Ihh kenapa mereka juga sih!" ucap Auris.

Arez pun mengelus kepala Auris.

"Jangan gitu sayang kan masih ada Fili sama Syenin." ucap Arez.

Auris pun tersadar dan langsung meninggalkan mereka semua yang berada di ruang tamu kebingungan.

"Itu adek kenapa?" tanya Gara yang muncul dari toilet.

"Gatau marah mungkin." ucap Elval.

"Mungkin dia pikirannya sedang kacau oh ya Gara gantiin saya merekrut anggota baru." ucap Arez.

"Oke komandan." ucap Gara lalu ngacir menuju markas Black Ghost.

Arez pun menaiki lift dan saat sampai di depan kamar ia melihat Auris sedang menatap Arez dengan tatapan terluka.

"Kenapa sayang?" tanya Arez.

Grepp

"Hiks....hiks...gatau kenapa aku pengen nangis hiks...kek gak rela mereka pergi hiks..." ucap Auris terisak.

Sedangkan saat ini Marriam berada di Club.

"Gimana tawaran gw?" tanya Marriam kepada Reka.

"Iya gw bakal culik anaknya buat mancing dia ke apart gw." ucap Reka.

"Lo kok terobsesi sama Auris sih?" tanya Marriam.

"Sorry Lo gak sadar diri?" tanya Reka.

"Heem besok Lo culik anaknya jangan sampai gagal." ucap Marriam.

"Iya yaudah cepet layanin gw." ucap Reka.

Mereka pun melakukannya tanpa meningat status mereka.

"Cihh menjijikan." ucap Calvin.

Yaa Calvin membuntuti Marriam karena ia sangat kesal kenapa si Marriam itu terobsesi memiliki suami dari adek tersayangnya.

"Kay ayo pulang." ucap Calvin.

"Sayang kok pulang sih?" ucap jalang.

Calvin pun langsung menendang jalang itu hingga tersungkur.

"Jangan sentuh kami jika kau ingin pulang bernyawa." ucap Kay dingin.

Akhirnya jalang itu memilih pergi dari pada harus meregang nyawa sia-sia.

Sedangkan Auris saat ini menggendong baby Agaz.

"Ututuuu anak bunaa maaf ya besok harus di rumah tante Zahra dulu biar aman." ucap Auris sambil menimang-nimang baby Agaz.

"Bunaa besok harus melawan Satria dan Reka." ucap Arez.

Setelah Calvin pergi dari Club ia segera mengirim rekaman tentang apa yang ingin dilakukan oleh Marriam dan Reka.

"Siap ayah!" ucap Auris lalu mencium pipi Arez dan hati Arez pun menghangat.

"Kalian adalah duniaku sekarang jadi akan ku prioritas kan kalian dahulu." batin Arez.

"Yaudah yuk ke rumah Zahra." ajak Arez.

Auris pun mengangguk dan mereka pun segera menuju ke kediaman milik Zahra.

Saat ini mentari telah menghiasi bumi dan para warga pribumi mulai melakukan aktivitas nya kembali.

"Eunghhh..." lengkuh Auris.

"Udah bangun sayang?" tanya Arez lalu mencium bibir Auris singkat dan langsung membawa Auris kedalam pelukannya.

"Bonekanya udah datang?" tanya Auris.

"Udah sayang dan seperti sungguhan." ucap Arez.

"Iya memang seperti itu yang aku ingin semuanya totalitas." ucap Auris.
































Heyy gimana??

𝕍𝔼𝕃𝕃𝔸 𝔸ℚ𝕌𝔼ℕℕ𝔸 𝔸𝕌ℝ𝕀𝕊𝕋𝔼𝕃𝕃𝔸 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang