𝕍.𝔸.𝔸#40#

1K 43 0
                                    

𝔸𝕊𝕊𝔸𝕃𝔸𝕄𝕌𝔸𝕃𝔸𝕀𝕂𝕌𝕄




























Happy Reading!










































Ucapan Auris terpotong oleh suara pecahan mangkuk,di tengah-tengah kantin terlihat ada anak cupu yang bertabrakan dengan Marriam.

"Ihh kamu kok gak lihat sih!" ucap Marriam marah.

"Maaf aku tadi gak lihat kamu tapi bukannya kamu yang nabrak aku ya?" ucap cewek  tersebut dengan menantang.

"Heh kamu kok gitu sih! Ga baik fitnah orang!" ucap Marriam dengan mata berkaca-kaca.

"Sorry tapi Lo yang nabrak bukan gw!" ucap cewek tersebut.

Karena Marriam kesal ia ingin mendorong cewek tersebut bukannya cewek itu yang terjatuh tapi Marriam yang terjatuh.

"Awwww!" ringis Marriam.

Semua warga kantin pun tertawa lalu tersenyum puas.

"SYEFILIA AGRISNA PRATAMA! cepet ganti baju Lo njir!" teriak Auris.

"Alahhh penyamaran gw ketahuan!" ucap Fili lalu merengek.

Lalu datanglah cowok putih,tinggi,ganteng dan sangat sopan yaitu RELVALDO GHEYS AKLAVA.

Seorang tunangan dari Fili dan dia sepupu dari Auris.

"Elllaaaa!!" teriak Elval lalu berlari memeluk sepusu tercinta nya meninggalkan Fili dengan tatapan bengong.

Grep

Elval memeluk Auris lalu menaruh kepalanya di ceruk sepupu cewek satu-satunya.

"Kenapa hmm?" tanya Auris lalu mengusap kepala Elval lembut.

"Akla kangen Ella hiks....akla kangenn hiks...masak sama Opa akla gak boleh pulang hiks..." tangis Elval.

"Kan kemarin akla belum selesai ujiannya,jadi gak boleh pulang. Sekarang kan akla udah disini." ucap Auris lalu mencium gemas rambut Elval yang sangat lembut itu.

"Tapi kan akla gak bisa nemenin Ella melahirkan apalagi akla pengen banget disamping Ella pas Ella hamil pengen ngelus perut Ella." ucap Elval mengadu seperti anak kecil.

Arez tidak cemburu karena dia tau betapa tersiksanya Elval saat meminta untuk dipertemukan dengan Auris. Semua sepupu Auris memang sangat menja kepadanya karena Auris memang cewek sendiri.

Sedangkan Fili bukannya marah ia malah senang karena pacar gemoy nya itu tidak sedih seperti kemarin.

"Aduhh Marriam kalo mau cari gara-gara sama Auris Lo harus ngehadepin dulu puluhan pawangnya." ucap Fili lalu berjalan menuju meja Auris.

"Akla seneng?" tanya Fili lalu duduk disamping Syenin.

"Bangett akhirnya akla bisa ketemu sama Ella!" ucap Elval lucu.

"Heh bangsul Lo kenapa ikut pulang!" ucap Syenin lalu menjitak kepala Fili.

"Anjing Lo sahabat pulang bukannya dikasih pelukan malah dijitak!" ucap Fili sambil mengusap kepalanya yang tadi dijitak oleh Syenin.

"Hehehe maaf bestikuh!" ucap Syenin lalu memeluk Fili.

"Ehh Marriam Lo bangun tidur mulu!" ucap Kania.

Marriam pun tersadar dan langsung pergi dari kantin dengan keadaan malu.

"Kamu pasti Arez yaa?" tanya Elval lalu mengurai pelukannya.

"Iya." ucap Arez lalu tersenyum.

Auris pun mengambil alih baby Agaz dari pelukan Arez, tiba-tiba Elval pun menerjang tubuh Arez lalu memeluk erat.

"Kenapa?" tanya Arez lalu menepuk pundak Elval.

"Akla kangen pak ketua." ucap Elval.

Elval memang Childs tapi jika ia sudah marah dunia tak menjamin bahwa bumi akan hancur.

"Akla kan udah beberapa tahun gak pulang." ucap Arez,baginya Elval adalah adeknya yang sangat manja meskipun tanpa ikatan sebuah darah.

"Udah 3 tahun akla gak pulang!" ucap Elval.

"Manjaa bangett sih!" ucap Auris lalu mencubit pipi gemes milik Elval.

Elval pun beralih memeluk Auris.

"Akla kenapa hmm?" tanya Fili.

"Akla kangenn Ella." jawabnya lalu menduselkan wajahnya di dada Auris.

"Huaaa Ella gak sayangg Wazaa!!" ucap seseorang.

"Lohh Wazaa pulang?" tanya Auris.

Bukannya menjawab cowok itu pun langsung duduk disamping Auris dan langsung memeluk leher Auris.

"Ihh masak aku pulang gak boleh sih!" ucap cowok itu lalu cemberut.

TRITO  RAWAZA KAYLEN,Si cowok yang konon katanya dingin,cuek dan kejam namun jika berhadapan dengan seorang Auris.

"Bolehh,bolehh aishh kalian bareng pulang nya?" tanya Auris.

"Nggak Wazaa pulangnya gak bareng sama akla kok!" ucap Kay.

"Ihhh Wazaa pasti ikut-ikutan!" ucap Elval.

"Apaan pasti akla yang ikutin Wazaa!" ucap Kay lalu cemberut.

"Kalian jangan bertengkar dong!" ucap Auris sebal.

"Hiks....hiks...hiks...Ella bentak Akla!" tangis Elval.

"Hiks....hiks....hiks...Ella bentak Wazaaa!" tangis Kay.

Mendengar tangisan mereka berdua Auris pun gelagapan.

"Ehh Ella gak marahin kalian kok!" ucap Auris mengelak.

"Beneran?" tanya mereka bareng.

"Iyaa Ella gak marah sama kalian." ucap Auris lalu memeluk mereka berdua.

Arez pun lalu mengusap kepala Auris sayang.

"Emmm maaf kak di panggil pak Bono di gudang belakang." ucap seorang siswi.

"Siapa?" tanya Auris.

"Kakak." jawab siswi tersebut lalu pergi.

"Kenapa ya Lo kok dipanggil?" tanya Kania.

"Iyaa gw juga gak tau tapi keknya ada sesuatu yang mengganjal!." ucap Auris.

"Sayang aku juga merasa firasat seperti itu." ucap Arez.

"Mau main-main nih sama Auris!" ucap Syenin semangat.

"Sayang nanti dia yang dimainin!" ucap Fili lalu tersenyum jahat.

"Gak sabar gw pengen liat." ucap Lia.

"Haha kabar kematian akan terdengar!" ucap Vita.

"Yaudah gw ke belakang dulu." ucap Auris lalu melepas pelukan Elval dan Kay dengan hati-hati.

"Mereka manja banget yaa!" ucap Kania.

"Hooh gemes juga si Kay tidur." ucap Fili.

" Tapi jangan lupa jika dia marah,dia bisa bagaikan iblis dan seganas harimau ah bukan tapi seperti singa." ucap Lia disertai senyum smrik.































Heyy gimana?

𝕍𝔼𝕃𝕃𝔸 𝔸ℚ𝕌𝔼ℕℕ𝔸 𝔸𝕌ℝ𝕀𝕊𝕋𝔼𝕃𝕃𝔸 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang