𝔸𝕊𝕊𝔸𝕃𝔸𝕄𝕌𝔸𝕃𝔸𝕀𝕂𝕌𝕄
Happy Reading!!
Setelah tawa Auris mereda keadaan pun mencekam.
"Jangan harap kalian bisa masuk ke keluarga saya dan keluarga mama saya,saya ingatkan sekali anda mengusik saya maka nyawa anda yang menjadi taruhannya." ucap Auris dingin.
Deli dan Geyna berkeringat dingin.
"Sorry tapi gw pengen rebut suami lo." ucap Deli terang-terangan.
"Hahahaha sampai Lo mati Lo gak akan bisa ngambil Arez dari gw." ucap Auris lalu tersenyum smrik.
"Kenapa gak bisa?" balas Deli.
"Karena gw yang bakal bunuh Lo duluan." ucap Auris enteng.
Deli menegang dan saat ingin berbicara.
Dor
Auris langsung menembak Deli tepat didadanya membuat ia mati ditempat.
"Kauu kenapa membunuh anakku hah!" ucap Geyna marah.
"Asal kau tau nyonya Geyna dia sering bermain dengan suamimu!" ucap Auris lalu melemparkan foto Deli dan suaminya sedang berciuman.
"Anak kurang ajar!" ucap Geyna lalu pergi meninggalkan mayat Deli.
"Itu gimana sayang?" tanya Robert menunjuk mayat Deli.
"Nanti ada orang yang datang dan nguburin mereka dengan layak kok." ucap Auris.
Sekejam-kejamnya Auris ia masih punya rasa manusiawi.
"Sini cucu Oma." ucap Vira.
Auris pun membuka gendongannya lalu memberikan baby Agaz kepada Vira.
"Maa Auris ngantuk,Auris tidur dulu sama Arez nanti baby Agaz ajak aja ma kalo mau pergi ke pantai sama papa." ucap Auris.
"Iya sayang tapi kok kamu tau kalo kita mau ke pantai?" tanya Vira.
"Tadi papa yang ngomong." balas Auris lalu menyeret Arez menuju kamarnya.
"Arez besok ada murid baru dan ia terobsesi ingin memiliki kamu." ucap Auris setelah mereka sampai dikamar.
"Iya sayang aku tau apa yang aku harus lakukan." ucap Arez.
"Dan juga murid baru yang sekelas dengan ku nantinya namanya Agra Denish Patria,dia juga terobsesi menginginkan aku hingga akhirnya Marriam Leuna atau cewek yang terobsesi sama kamu itu bekerja sama dengan Agra untuk hancurin hubungan kita." ucap Auris.
"Hmm menarik sayang,mereka yang memulai kita yang menang!" ucap Arez semangat.
Mengapa Auris bisa bilang begitu karena Auris bisa menerawang masa depan.
"Aku ngantuk yuk tidur." ajak Auris lalu menguap.
Akhirnya Arez dan Auris tertidur dengan Arez memeluk Auris.
"Liat Vira anakku sudah bahagia,aku berharap dia akan selalu tersenyum." ucap Robert yang melihat Auris dan Arez.
"Iya mas Alhamdulillah semoga mereka selalu sehat dan bahagia." balas Vira.
Mereka pun tersenyum dan lalu pergi bersiap untuk ke pantai.
Dua jam kemudian Auris terbangun.
"Arez ayok bangun sholat dhuhur dulu." ucap Auris.
"Iya sayang aku mandi dulu." ucap Arez lalu bangkit dari kasur namun sebelum itu ia telah mengecup bibir dan kening Auris.
Auris pun tersenyum plus baper di buatnya.
"Arez kamu itu dunia aku dan aku gak pengen kehilangan kamu." ucap Auris lalu turun dan mengambil alih baby Agaz dari gendongan opanya.
"Lah udah bangun?" tanya Robert.
"Udah pa,sinii baby Agaz nya." ucap Auris.
Robert pun memberikan baby Agaz kepada Auris dengan hati-hati.
"Kapan nih papa punya." ucap Auris mengejek.
"Sebentar lagi." balas Robert angkuh.
"Dahlah males papa mah angkuh." ucap Auris lalu pergi meninggalkan Robert sedangkan Robert telah tertawa terpingkal-pingkal.
"Kenapa mas?" tanya Vira yang datang membawa kopi.
"Itu loh anak kita ngambekan." ucap Robert.
"Lahh ini pasti mas jahilin." ucap Vira lalu tersenyum.
"Iya rasanya aku nyesel banget karena dulu sering pukul dia,cambukin dia dan nggak peduli sama dia." ucap Robert ingin menangis.
"Itu udah takdir mas kita ga bisa merubah oke?" ucap Vira lalu memeluk suaminya dari samping.
"Makasih ya Vira kamu udah satuin keluarga aku trus makasih juga karena kamu mau menerima aku apa adanya." ucap Robert lalu mengecup dahi Vira.
"Mas kan aku udah bilang tadi,ini semua takdir." ucap Vira lalu mengelus lengan Robert.
"Ciee lagi berduaan yang ketiganya setan loh!" ucap Auris yang tiba-tiba nongol.
"Astaghfirullah!" ucap Robert dan Vira kaget.
"Kamu ini suka banget bikin papa jantungan." ucap Robert kesal.
"Lain kali jangan gitu ya sayang?" ucap Vira lembut.
"Hehehe maaf mama." ucap Auris menirukan suara anak kecil.
"Dia bobok Ris?" tanya Vira.
"Iya ma dia tidurnya pules banget." balas Auris.
"Kamu tadi bilang apa?yang ketiganya setan yaudah berati kamu setannya." ucap Robert lalu tersenyum tengil.
"Liat sayang Buna dibilang setan sama opa,yaudah yuk kita cari ayah biar bisa mesra-mesraan sama ayah." ucap Auris lalu ngacir ke kamar.
"Auris!" teriak Robert menggelegar.
"Mas ihh jangan teriak sakit kuping aku." ucap Vira sambil mengelus telinganya yang berdengung.
"Maaf sayang!" ucap Robert.
"Miif siying!" sahut Auris menye-menye.
Sedangkan Vira hanya geleng-geleng dengan kelakuan anak dan bapak itu.
"Sayang jadi beli bumbu dapur gak?" tanya Arez yang baru saja turun dari lantai 2.
Arez memakai pakaian berwarna hitam polos dan celana berwarna coklat muda,Auris pun menganga.
"Sayang kamu kenapa?" tanya Arez.
"Ihh kamu kok ganteng banget sih!,aku jadi gak rela kalo kamu dilihat cewek centil di luaran sana." ucap Auris merengek.
"Ga malu sayang? itu udah punya buntut loh! Lagian nih ya istri aku itu cantik tiada bandingannya." ucap Arez sedangkan Auris pun merasakan pipinya memanas.
Haii bagus gak?
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕍𝔼𝕃𝕃𝔸 𝔸ℚ𝕌𝔼ℕℕ𝔸 𝔸𝕌ℝ𝕀𝕊𝕋𝔼𝕃𝕃𝔸 (END)
Teen FictionVELLA AQUENNA AURISTELLA Itulah nama panjangnya dan sepanjang itulah perjuangannya. Ceria?? Itu dulu sebelum ia mengenal kata luka. Dan sekarang hanya muka datar dan dingin yang ia tampakkan. Ketika seorang ayah adalah cinta pertama baginya,ia mala...
