Di dalam ruang kepala sekolah sudah terdapat 3 orang yaitu kepala sekolah duduk di depan dan seorang siswi yang bernama Mazzaya Syakila Nisywa dan di sebelah nya ada pihak keluarga nya.
Tidak heran jika Lala sering sekali di panggil kepsek atau guru BK.
Lala hanya bisa menunduk entah hukuman apa yang akan dia dapat kali ini. Apakah ia akan di diskors lagi atau hanya hukuman ringan.
Pak kepsek menatap tajam ke arah Lala sebelum berbicara ke orang yang sebelah Lala.
"Langsung saja. Saya memanggil Bapak ke sini karena ada yang mau saya bicarakan mengenai perilaku anak bapak"
Pak kepsek menghela nafas berat sebelum membicarakan hal serius dan mungkin akan mengecewakan wali dari salah satu siswa nya.
"Kali ini anak bapak membuat masalah yang tidak dapat di toleransi lagi oleh pihak sekolah yaitu memukuli salah satu siswa hingga masuk ke rumah sakit"
Pak kepsek jeda sejenak sebelum melanjutkan "dan orang tua nya meminta pertanggung jawabkan dengan mengeluarkan anak bapak dari sekolah ini"
Lala mendongak tak percaya apa yang di bicarakan oleh pak kepala sekolah nya. Tapi ia juga senang akhirnya bisa keluar dan ia bisa pindah ke luar kota.
Lala dan walinya pun keluar dari ruang kepala sekolah tampaknya wali nya menahan emosi nya untuk memarahinya.
Lala tidak berani menatap mata coklat pekat dan tajam. Seolah-olah memberikan isyarat kalau dirinya sudah muak dengan tingkah anaknya.
"Tatap mata saya!" Titah pria paru baya dengan berkacak pinggang kepada sang anak nya.
Lala mengangkat kepalanya dengan rasa takut dan kini seluruh badannya bergetar saat matanya bertemu dengan mata elang sang pria tersebut.
"Sekarang Lala maunya gimana?"
"Mau saya pindah kan kamu ke luar negeri?"
"Atau mau saya pindah kan ke pondok pesantren?"
Mendengar pondok pesantren Lala melotot. Mana mau ia masuk pondok sikapnya aja udah kayak preman pasaran.
"Ihh, apaan sih pa. Lala enggak maunya kalau di pindahkan ke pondok pesantren"
"Ngebayangin nya aja udah kayak di penjara. Semuanya harus di atur dan ketat"
"Kamu tuh. Kalau ngomong di jaga, nanti kalau kamu dapat jodoh santri atau anak kyai gimana?"
"Yah, tinggal Lala tolak terus Lala kabur ke luar negeri nyusul mama ke London. Apa susah nya" kata Lala enteng.
Sang pria menggeleng kepala nya tidak paham kenapa anaknya sangat anti dengan namanya pondok pesantren.
"Terus kamu maunya gimana?" Tanya nya.
Dengan semangat Lala memberitahu kepada pria tersebut apa yang ia inginkan.
"Lala mau sekolah di Bandung"
"Bolehnya?" Pinta Lala dengan mata berkaca-kaca seperti ingin menangis.
Karena tak tega melihat Lala bersedih begitu, akhirnya ia mengikuti kemauan Lala.
Pria itu mengangguk, Lala meloncat girang.
"Yes. Akhirnya Lala bisa ke Bandung juga" apa yang di impikan akhirnya terwujud. Sudah lama ia ingin tinggal dan sekolah di salah satu kota yaitu Bandung. Semoga di sana ia bisa melupakan masalah yang ada di kehidupan nya.
"Oke. Sekarang kita pulang" Lala mengangguk cepat.
Mereka pun pergi meninggalkan sekolah.
********
KAMU SEDANG MEMBACA
He Is My Gus ( GURUKU SEORANG GUS )
HumorCerita 1 Tamami. Kisah ini menceritakan tentang Lala, seorang playgirl yang mempunyai banyak mantan. Suatu hari, salah satu temannya tak percaya bahwa Lala seorang playgirl. Temannya pun menantang Lala untuk meluluhkan guru baru mereka yang berhati...