Sinar cahaya matahari yang terik memantul ke salah satu jendela rumah mewah, jendela itu merupakan salah satu anak perempuan yang tertidur di atas kasurnya.
Merasa panas wajah nya, perempuan itu membuka matanya sambil menutupi wajahnya dari sinar matahari yang mengenai wajah nya.
Samar-samar ia melihat langit sudah cerah, gorden jendela nya telah terbuka. Merangkak dekat jendela lalu menutup gorden.
Creklek.
Suara pinta terbuka, derup langkah terdengar jelas di telinga nya. Lantas perempuan itu menoleh ke belakang menangkap kakeknya berdiri di ambang pintu.
Sambil memegang kenop pintu "sudah bangun, La?" tanya Kakek.
"Sudah, Opah" jawab Lala yang duduk di atas kasur.
"Kalau sudah, kamu cepat mandi dan siap-siap" titah kakek, berlalu pergi menutup pintu kamar Lala tanpa menjelaskan apa-apa.
"Siap-siap untuk apa, Opah?" teriak Lala dari dalam kamar. Bingung, kenapa kakeknya menyuruh dirinya untuk bersiap-siap?.
"Dan kamu akan memakai pakaian yang di bawa oleh art" balas kakek tanpa menjawab pertanyaan Lala.
******
Mendengar suara derup kaki melangkah turun, kakek menoleh ke belakang. Terpukau dengan kecantikan cucunya. Kakek bangkit berjalan menemui Lala di bawah tangga.
"Cantik nya cucu Opah pakai baju ini" puji Kakek.
Lala merasa risih dan kurang nyaman saat memakai baju gamis panjang perpaduan antara coklat dan coksu, bagian atas terkancing dan ada ikatan pita di bawah dada. Rambut panjang hitam di kuncir kuda.
"Opah, kenapa Lala harus pakai baju ini sih? Ribet tau" keluh Lala.
Ia terkejut saat pembantu nya membawa dirinya satu set baju muslimah. Ingin menolak nya tapi Lala takut jika kakeknya marah. Terpaksa ia pun harus memakai gamis ini.
"Kalau kamu terbiasa juga tidak akan ribet" balas kakek.
Lala melongo "maksud Opah apa?"
"Kerudung nya mana? Kok gak kamu pakai?" tanya Kakek. Seharusnya Lala turun mengenakan baju gamis ini dan kerudung yang sudah ia siapkan.
"Ngapain? Gerah" ucap Lala.
Tidak lama kemudian, pembantu datang sambil membawa kerudung bergo sedang berwarna coklat menghampiri kedua majikan.
"Ini tuan, kerudungnya" ucap pembantu sambil memperhatikan kerudung kepada kakek.
Kakek mengambil kerudung dari tangan pembantu, lalu mendekati Lala. Memasangkan kerudung bergo ke kepala Lala.
Lala tidak bisa menolak dan membiarkan kerudung itu menutupi rambut nya.
Kakek mundur selangkah, melihat secar seksama penampilan cucu kesayangan nya "kalau begini kan cantik nya sempurna. Sudah seperti bidadari" puji Kakek. Tidak mengira jika cucu kesayangan nya sangat cantik ketika mengenakan baju muslimah seperti ini apalagi saat memakai kerudung bergo cantik nya bertambah.
"Bidadari apa? Yang ada kayak ibu-ibu" balas Lala, dengan badan yang ramping di tutupi oleh baju yang besar membuat Lala merasa seperti ibu-ibu.
"Opah, emang nya kita mau kemana? Kenapa Lala harus berpakaian seperti ini?" tanya Lala, sedari tadi ia bertanya tapi kakeknya selalu mengalihkan topik pembicaraan nya.
"Opah mau kirim kamu ke pesantren" terang kakek.
Lala tersentak "apa? Pesantren? Kan Opah tau kalau Lala gak suka pesantren. Kenapa tiba-tiba Opah mau kirim aku ke pesantren?" cecar Lala. Menolak untuk pergi ke pesantren.
KAMU SEDANG MEMBACA
He Is My Gus ( GURUKU SEORANG GUS )
HumorCerita 1 Tamami. Kisah ini menceritakan tentang Lala, seorang playgirl yang mempunyai banyak mantan. Suatu hari, salah satu temannya tak percaya bahwa Lala seorang playgirl. Temannya pun menantang Lala untuk meluluhkan guru baru mereka yang berhati...