Bagian 31 | Kreasi Seni 🎸🎤🎸

94 5 0
                                    

Minggu kemarin semua siswa sekolah Pelita Pertiwi telah melaksanakan ujian akhir semester. Dan ini hari terakhir dimana sebelum mereka libur dan pembagian raport, semua siswa sudah berlatih dan mempersiapkan diri untuk memeriahkan acara kreasi seni.

Semua siswa sudah di kumpulkan di dalam kelas, kelas ini cukup besar sehingga dapat menampung banyak siswa. Dan setiap siswa yang mengikuti perlombaan ada di dalam ruangan sebelum tampil.

Acara kreasi seni sudah di mulai sejak dua jam yang lalu, semua siswa menikmati nonton perlombaan yang telah di tampilkan.

Di antara perlombaan itu ada yang bernyanyi solo, berpuisi, pantun berantai, nyanyi di iringi band, menari, bermain alat musik dan yang terakhir ada drama musikal. Drama musikal akan menjadi acara penutup kreasi seni.

Bukan hanya siswa yang nonton tapi juga para guru, wali murid pun menonton perlombaan.

"Baik, peserta selanjutnya ialah seorang siswa dari kelas 12 IPA 2 yang akan menyanyikan sebuah lagu untuk Kita semua dengan iringan gitar nya, kepada Mazzaya Syakila Nisywa untuk segera maju ke panggung" suara lantang itu berasal dari seorang MC yang berdiri di tengah panggung.

Dengan kesiapan yang matang dan percaya diri, Lala keluar dari ruangan sambil membawa sebuah gitar. Menaiki beberapa anak tangga dan maju menghampiri MC.

Lala melihat ke depan, banyak sekali orang yang sedang menonton nya. Lala melihat ada kelima temannya sedang berdiri bersorak memberi nya semangat.

"Semangat, La. Kami semua di sini untuk mendukung mu"

"Tunjukkan kepada semua orang kalau kamu bernyanyi dengan baik"

"Bernyanyi lah dengan terbaik"

Beberapa sorakan semangat dari kelima temannya. Mereka senang melihat Lala yang penuh percaya diri dan keberanian nya.

Bukan hanya temannya saja, bahkan kakek datang jauh-jauh hanya untuk melihat penampilan cucu kesayangan di sekolah.

Lala melihat ada kakeknya datang duduk di barisan ketiga dari depan "ada Opah" ucap Lala senang, mengukir senyuman manis.

"Lala, Opah di sini" terang kakek sambil melambaikan tangannya memberitahu kepada Lala bahwa dirinya datang.

MC menatap wajah Lala "baik, di sini kita sudah ada.."

"Lala" jawab Lala. Karena Lala tidak jika MC nya tidak tau nama panggilan nya.

"Baik, Lala. Apa yang mau kamu nyanyikan?" tanya MC sambil memegang selembar kertas.

Pandangan Lala lurus ke depan "saya ingin menyanyikan sebuah lagu untuk seseorang yang selama ini saya rindukan" jawab Lala.

"Jika saya boleh tau, apakah orang itu ada di sini?"

Lala melirik sekilas ke MC "tidak ada"

"tidak apa-apa jika orang itu tidak ada. Semoga kamu bisa bertemu dengan orang yang kamu rindukan" ucap sang MC merasa tidak enak.

"Apa mungkin gue bisa ketemu lagi?"  tanya Lala dari dalam hati.

Sang kakek yang mendengar perkataan Lala, merasa sedih dan kasian kepada cucunya "Opah harap, kamu bisa bertemu lagi"

"Karena semua penonton sudah penasaran. Lala, kamu bisa bernyanyi sekarang" ucap sang MC mempersilahkan Lala untuk tampil.

Sang MC mundur dan turun dari panggung, berdiri di pinggir panggung. Dan hanya ada Lala seorang diri yang sedang duduk di tengah panggung sambil memegang gitar dan di hadapannya ada mic yang sudah di pasang.

Karena ada urusan yang harus dia kerjakan sehingga ia datang ke acara kreasi seni nya telat, sudah ramai didalam ruangan. Memilih untuk berdiri di ambang pintu.

Lala mulai memetik sinar gitar, memajukan wajahnya dekat mic. Setelah nada nya terdengar barulah Lala mulai bernyanyi.

"Apa yang ku berikan untuk ma...ma....
Untuk ma.....ma..... tersayang....
Tak ku miliki sesuatu berharga.....
Untuk ma....ma.... tercinta....

Hanya i....ni ku nyanyi.....kan.....
Senandung dari hatiku untuk ma....ma....
Hanya sebu....ah lagu sederhana.....
Lagu cintaku untuk.... ma....ma...."

Lala mejeda nyanyian nya. Menghayati setiap lirik dan kata dari lagu itu karena Lala menyanyinya dari lubuk hati.

Semua penonton yang mendengar nya mulai terhanyut dalam nyanyian Lala. Selain suara Lala yang bagus dan lembut, makna setiap liriknya menyentuh hati mereka dan membuat air mata mereka berlinang.

"Apa yang ku berikan untuk ma....ma....
Untuk ma....ma..... tersayang....
Tak ku miliki sesuatu berharga.....
Untuk ma....ma.... tercinta....

Hanya i....ni ku nyanyi.....kan
Senandung dari hatiku untuk ma....ma.....
Hanya sebu....ah lagu sederhana....
Lagu cintaku untuk... ma...ma..."

Lala mengulangi lirik lagunya, membuat semua penonton meneteskan air mata. Ada yang berusaha tahan agar tida menangis dan ada yang menyeka air matanya dengan sapu tangan atau lengan bajunya.

"Walau tak dapat slalu ku ungkapkan....
Kata cinta....ku... tuk mama...
Namun dengarlah hatiku berkata....
Sungguh ku sayang....padamu ma....ma...."

Walaupun air mata nya sudah berlinang, tapi Lala tetap akan menahan agar tidak menangis. Ingin menyelesaikan nyanyian. Berbeda dengan para penonton yang sudah pecah mena

Bahkan para wali kelas dan guru pun ikut menangis saat Lala menyanyikan bagian nada tinggi. Kelima teman Lala dan kakek pun mulai menetaskan air matanya tidak sanggup mendengar lirik yang di nyanyikan oleh Lala.

Kakek merekam cucu kesayangan nya bernyanyi, sambil merekam kedua mata kakek berlinang. Tidak bisa membayangkan perasaan Lala saat menyanyikan lagu ini, betapa sedihnya cucu kesayangan nya itu.

"Oh hanya iniku nyanyi....kan....
Senandung dari hatiku untuk ma....ma....
Hanya sebu.....ah lagu sederha...na....
Lagu cintaku untuk....ma....ma...."

Lala berhenti dan para penonton mengulangi lirik lagu yang di nyanyikan oleh Lala dengan sangat menghayati sambil menangis.

"Oh hanya iniku nyanyi....kan....
Senandung dari hatiku untuk ma....ma....
Hanya sebu.....ah lagu sederha...na....
Lagu cintaku untuk....ma....ma...."

"Hanya sebu....ah lagu sederha...na...
Lagu cintaku untuk.... ma....ma....
Lagu cintaku untuk..... ma....ma...."

Lala pun telah menyelesaikan lirik lagu yang terakhir. Kemudian menundukkan kepalanya memberikan salam kepada para penonton.

Sang MC naik ke atas panggung, manu menghampiri Lala sambil bertepuk tangan.

"Beri tepuk tangan yang meriah"

Puk....puk....puk

Semua penonton memberikan tepuk tangan yang sangat meriah untuk Lala. Lala telah berhasil membuat semua penonton terhanyut dalam nyanyian. Sungguh, penampilan yang sangat luar biasa. Bahkan sang MC pun sampai menangis saking menghayati Lala bernyanyi.

"Sungguh, penampilan yang sangat bagus. Benar tidak para penonton?" teriak sang MC menyodorkan mic kepada para penonton.

"Benar, Lala yang terbaik"

"Tidak ada yang bisa sebagus Lala"

"Nyanyian dan main gitar nya sungguh sangat luar biasa"

Beberapa pujian dari para penonton, bukan hanya penonton. Kelima teman Lala pun sangat tersentuh dengan Lala. Mereka semua tida menyangka jika Lala bisa bernyanyi sebagus itu apalagi Lala bernyanyi sangat menghayati.

"Saya tidak mengira kamu memiliki suara yang bagus dan lembut" puji pria itu yang berdiri di ambang pintu. Penampilan Lala benar-benar sangat memukau.

Tapi pria itu menyadari bahwa mata Lala berlinang "apa dia menangis?" tanyanya entah kepada siapa.

He Is My Gus ( GURUKU SEORANG GUS )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang