~o0o~
𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰
~o0o~
Jalan sempit seperti ini, tak pernah Oxal lewati. Ia baru tau ada rumah yang berdiri di dalam jalan ini. Tertera di sana nama Gang Harmoni. Maklumi saja, Oxal jarang sekali keluar dari Istana.
Suara klakson motor membuat Oxal melompat kaget. Yoi terkekeh heran dengan tingkah Oxal yang seperti tak terbiasa.
"Sini. Jangan nengah banget, Xal" Yoi menarik tangan Oxal agar menepi.
"Apa masih jauh?" tanya Oxal yang sudah berkeringat. Pasalnya, laki-laki itu jarang sekali pergi kemana-kemana berjalan kaki. Bisa dihitung dengan jari, mungkin?
"Engga, bentar lagi" ucap Yoi.
Semakin dalam mereka memasuki Gang, terdapat satu buah rumah yang menarik perhatian Oxal. Rumah kecil 2 tingkat itu di penuhi dengan motor besar di terparkir di bawahnya.
Yoi berjalan memimpin. Dan sampai lah mereka ke rumah kecil 2 tingkat itu. Oxal bergidik ngeri. Ia takut untuk masuk ke dalam. Karena deretan motor hitam itu saja sudah membuat Oxal meneguk ludah. Bagaimana jika tiba-tiba Oxal dikeroyok di dalam sana?
Hei! Oxal membuang jauh-jauh pikiran itu setelah tau apa isi di dalam rumah. 4 orang laki-laki berada di lantai bawah sedang bersantai-santai di sofa seraya menonton televisi dan bermain game. Serta 3 orang laki-laki lainnya berada di lantai atas sedang tertidur pulas.
4 orang laki-laki itu adalah Sangaji, Galuh, Juan dan Alvin. 3 orang sisanya adalah Arya, Manuel, dan Ray.
Sangaji, Galuh, Juan, Alvin menyapa Oxal dan Yoi yang baru datang itu.
"Pesenan lo, Ji" Yoi menepuk bahu Oxal untuk duduk dahulu di sebelah Sangaji. Yoi pergi ke belakang untuk mengambil beberapa snack dan minuman. Belum kenyang juga ya rupanya!
Sangaji membalas sekali kedipan mata. Terlalu malas mengeluarkan suara berharganya itu.
Oxal tak tahu harus berbicara apa. Ditambah, duduk di sebelah laki-laki dingin seperti Sangaji. Yoi muncul dan meletakan bawaannya di atas meja. Kemudian ia ikut duduk di sebelah Galuh, lalu merebahkan tubuhnya di sana.
Yoi memencet remot menaikan suhu AC. "Panas banget elah, buset"
Juan mengambil handphonenya yang tertindih di bawah badan Yoi. "Ga pake motor, lo?"
"Minggir, njing. Badan lo berat banget" Juan berusaha menarik handphonenya sampai dapat.
Yoi menggeleng dan memiringkan badannya supaya Juan leluasa. Sepulang sekolah, Yoi menitipkan motornya kepada Manuel karena ia akan pergi kerumah Oxal. Pikir laki-laki itu, Oxal memiliki motor atau mobil. Nyatanya, Oxal pergi sekolah berjalan kaki karena jarak sekolah dengan apartemennya terbilang cukup dekat. Kalau tahu begitu, Yoi naik motor saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
OXAL : He is Bad Prince ( Sequel of LUSCYARI)
Teen FictionSequel of LUSCYARI. 1 tahun lagi umurnya genap menjadi 17 tahun. Di umur itu, Oxal van Diego akan di nobatkan menjadi Pangeran dari Kerajaan Vosamalia. Tetapi, Oxal tidak mau menjadi Pangeran. Di otaknya ada satu kata yang selalu terpikiran, yaitu...