~o0o~
𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰
~o0o~
Setelah berganti baju dan mengoleskan lotion anti nyamuk, Alisa menuju keluar tenda dengan baju tidurnya. Gadis itu menghampiri Shani yang tengah sendirian.
"Shan, Nadia belum balik?"
Shani yang sedang duduk didepan tenda pun mendongak. Gadis itu menatap Alisa yang mengajaknya bicara. Alisa tengah berdiri bersama raut bingung diwajahnya.
"Belum, Al. Bukannya tadi bareng sama lo?" tanyanya.
"Iya sama gue awalnya. Tadi dia nyuruh gue bawa kayu ke tenda. Terus dia mau lanjut nyari kayu lagi" jelas Alisa.
"Ini udah 20 menit sejak lo ke tenda, Al" ucap Shani setelah melirik jam di handphonenya.
"Apaan nih? Kok rame-rame" Yosi datang dari arah barat. Gadis itu membawa beberapa jajanan yang ia minta pada temannya yang berada di kelas lain. Padahal jajanan milik mereka sendiri sudah banyak didalam tenda. Mungkin sekitar 4 atau 5 kantong plastik besar?
Melihat kedatangan Yosi, Alisa langsung bertanya kepada gadis itu. "Yos, lo tau Nadia dimana?"
Yosa bergerak menata kayu untuk membuat api unggun. "Yeee, mana gue tau. Kan lo berdua yang sepakat nyari kayu"
Bertepatan saat itu juga, Rosa bangun dari tidurnya. Gadis itu kelelahan karena di dalam bis ia mabuk perjalanan. Rosa terbangun karena suara berisik didepan tenda. Dengan nyawa yang belum terkumpul sepenuhnya, gadis itu keluar dari tenda dan melihat apa yang terjadi.
"Lo liat, Sa?" tanya Shani tiba-tiba.
"Apa? Siapa?" tanya Rosa bingung. Gadis itu tidak mengerti apa yang di tanyakan oleh Shani.
Shani juga ada-ada saja. Bukannya menanyakan kondisi Rosa yang sudah membaik atau belum, gadis itu malah menanyakan Nadia kepada Rosa. Ya tentu orang tidak tahu.
"Jangan bercanda ah lo pada" ucap Yosi.
Yosi menganggap Shani dan Alisa sengaja berbohong padanya. Tetapi, Yosi tidak melihat ada kebohongan di mata kedua gadis itu. Hanya ada kekhawatiran.
"Ini serius?" tanya Yosi cemas.
"Kita lapor dulu ke guru" usulnya di sepakati oleh Shani, Alisa dan Rosa.
🍦
Sharka mendesah kecewa karena tidak menemukan adik kelasnya yang membawa gitar. Hanya beberapa murid laki-laki kelas 12 saja yang membawa gitar dan semuanya sedang di gunakan. Sebenarnya ada. Namun pemilik gitar itu adalah anggota AQUADISH. Sharka merasa sungkan dan canggung untuk meminjam. Ia juga tahu malu. Pasalnya selama ia bersekolah di SMA Cendekia Mulia, ia tak pernah sekali pun akrab dengan AQUADISH.
KAMU SEDANG MEMBACA
OXAL : He is Bad Prince ( Sequel of LUSCYARI)
Teen FictionSequel of LUSCYARI. 1 tahun lagi umurnya genap menjadi 17 tahun. Di umur itu, Oxal van Diego akan di nobatkan menjadi Pangeran dari Kerajaan Vosamalia. Tetapi, Oxal tidak mau menjadi Pangeran. Di otaknya ada satu kata yang selalu terpikiran, yaitu...