7. AQUADISH

117 89 10
                                    

~o0o~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~o0o~

𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰

~o0o~

Pagi itu, cuaca sangat cerah. Dengan semangat, Oxal bersiap untuk pergi sekolah. Mengingat berapa hari yang lalu dirinya resmi menjadi anggota AQUADISH, Oxal menggunakan jaket barunya. Laki-laki itu sangat totalitas. Sampai-sampai, ia juga membeli motor seperti anggota lain. Itu pun butuh 3 hari belajar bersama Alvin, agar Oxal dapat mengendarai motor tersebut.

Semakin lama Oxal berada di dunia ini, semakin cepat pula ia beradaptasi. Tapi semuanya pasti membutuhkan waktu.

Oxal memencet bel unit sebelah. Tak berselang lama menunggu, seorang gadis muncul di hadapan laki-laki itu.

"Ngapain?" Nadia melirik helm fullface di tangan kanan Oxal dan helm satu lagi di tangan kanan kirinya.

"Sekolah" jawab Oxal singkat.

Nadia terkekeh gemas. "Lo mau ngojekin gue?"

"Ngojek? Apa pun itu, aku tak mengerti. Naik motor ku, kita pergi sekolah bersama" Oxal menggandeng tangan Nadia menuju lift.

Jantung Nadia berdegup kencang. Ini tak bisa di kontrol. Oxal selalu saja menggandeng tangannya tanpa aba-aba. Tidak baik untuk jantung. Namun, entah mengapa Nadia tak bisa menolak apa yang laki-laki itu lakukan padanya.

Mereka sudah berada di parkiran apartemen. Oxal naik kemotornya, di ikuti Nadia di belakang. Biasanya, Oxal menunggai kuda di setiap pagi. Sekarang, laki-laki itu mengendarai kuda besi di dunia ini.

Jalananan telah nampak ramai, karena jam sudah menunjukan pukul 6.30 WIB.
Di atas motor, Nadia membaca tulisan di jaket Oxal. AQUADISH? Ini adalah geng milik Sangaji. Bagaimana Oxal bisa? Nadia tahu bahwa geng itu tak menerima lagi anggota baru. Geng itu di segani oleh banyak kalangan remaja. Padahal banyak sekali yang ingin mendaftar dan rela memohon pada Sangaji.

5 menit berlalu, Oxal dan Nadia sampai di perkarangan sekolah. Berjarak 5 meter dari Oxal, ada Sharka dan 4 teman lainnya sedang memarkirkan motor mereka.

"Ka" tegur Haidan menyenggol lengan Sharka.

"Apa?" Sharka masih sibuk berkaca di spion motornya.

"Gue ga salah liat kan?" Ben mengucek-mengucek matanya.

"Makanya periksa mata!" pekik Alden di telinga Ben. Ben hanya mengusap telinganya. Ia takut tuli dadakan gara-gara laki-laki itu.

"Anak baru jadi anggota Aquadish, Ka" gumam Jeck mendapat respon tolehan gesit dari Sharka.

Sharka geleng-geleng kepala. Mana mungkin Oxal bisa menjadi anggota Aquadish. "Ngawur lo"

OXAL : He is Bad Prince ( Sequel of LUSCYARI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang