13. Plan

97 74 29
                                    

~o0o~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~o0o~

𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰

~o0o~

Bel istirahat sudah berbunyi sekitar 3 menit yang lalu. Terlihat, Oxal sedang bermain kejar-kejaran bersama Galuh. Sepertinya mereka berdua kekurangan masa kecil yang bahagia.

Ide gila ini, entah mengapa tiba-tiba terlintas di dalam otak Arya. Bisa- bisanya laki-laki itu mengajak bermain Polisi dan Pencuri saat berada di lingkungan sekolah. Oh tidak-tidak, bukan itu. Lebih tepatnya di saat mereka sudah dewasa seperti ini.

Apesnya, Oxal yang tak mengerti mengenai permainan itu harus terpilih menjadi pencuri. Sedangkan Galuh, Juan dan Arya menjadi polisi. Yang lainnya tidak ikut bermain karena perut mereka sudah kelaparan sejak di dalam kelas.

Sekarang Oxal berusaha mengindar dari kejaran Galuh. Juan dan Arya nampaknya tak mengetahui dimana keberadaan Oxal sekarang. Pikiran Oxal hanyalah terus berlari agar tak tertangkap. Laki-laki itu memilih masuk ke dalam kelasnya. Semua anak didalam kelas XI MIPA 5 kebingungan karena Oxal muncul dengan napas tergesa-gesa.

Tak berselang lama, datang tiga sosok laki-laki ke kelas itu dengan smrik dan kedua tangan terlipat di depan dada.

"Gue hitung ya. Kalo hitungan ke tiga lo belum nyerah, gue kejer" ancam Arya yang sudah tahu jika Oxal sedang bersembunyi.

"Satu"

"Dua"

Belum ada tanda-tanda Oxal menunjukan dirinya.

"Ti-"

Brak!

Tubuh Oxal terjatuh di atas lantai saat itu juga. Antara malu dan sakit bercampur menjadi satu.

"Aduh!" adunya seraya mengelus dengkul. Mungkin dengkul Oxal membiru karena terbentur dengan lantai.

Ketika Oxal ingin berdiri, sebuah kaki bergerak dari tempatnya terjatuh ke arah kursi. Kemudian Oxal menatap siapa pelaku atas penyebab dirinya jatuh.

Nadia bersikap seolah tak terjadi apa-apa. Matanya berputar ke sana kemari agar ia tak bertatapan dengan mata Oxal.

"Panas banget ya di kelas" ucap Nadia mengibaskan rambutnya.

Kesal dengan Nadia yang menganggapnya tidak ada di sana, Oxal mengambil sebuah benda di atas meja Nadia. Lalu laki-laki itu berlari meninggalkan Nadia.

"OXAL!" teriak Nadia membuat semua orang disana menutup telinganya.

"SINI GA LO!"

Oxal berbalik. Ia menggeleng. "Tidak akan! Kau yang duluan menyandung kaki ku!"

"GUE GA SENGAJA! BALIKIN BOTOL MINUM GUE!" geram Nadia.

Sungguh, Nadia tidak sengaja menselonjorkan kakinya ke arah samping. Gadis itu tidak tahu bahwa Oxal ada di belakang kursinya dan setelah itu, laki-laki itu malah bergerak menyandung kakinya.

OXAL : He is Bad Prince ( Sequel of LUSCYARI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang