12. Sharka Vs Sangaji

102 82 18
                                    

~o0o~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~o0o~

𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰

~o0o~

Seorang laki-laki berusia 17 tahun tengah duduk di salah satu drum besi yang sudah berkarat itu. Matanya tak henti memperhatikan sang lawan. Tak lupa, sunggingan senyuman ia tampilkan. Sharka bangkit kemudian membuang permen karet yang ia kunyah tadi ke sembarang arah. Ia mulai memasang helm dan naik ke motornya.

Sangaji dengan santai ikut membawa motornya di garis start tepat di sebelah Sharka. Sebenarnya, Sangaji enggan meladeni kemauan Sharka seperti ini. Hanya saja, Sangaji ingin melihat sampai mana kehebatan laki-laki itu di jalanan.

Sekarang jalan Merpati Raya IV sudah di penuhi oleh dua kubu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekarang jalan Merpati Raya IV sudah di penuhi oleh dua kubu. Sisi kanan memihak Sangaji dan di sisi kiri memihak Sharka. Wajar saja, jaman sekarang anak laki-laki mana yang tak tertarik dengan balapan? Bahkan Oxal pun ikut datang ke sini untuk menonton. Sejak kapan Oxal jadi begini? Biasanya juga di istana kerjaan cuman makan es kirim dan coklat saja.

Alden yang mengatur dalam balapan ini, melirik jam di tangannya. Sudah jam 23.45 WIB rupanya. Jalanan ini sudah mulai sepi oleh pengendara lain. Senakal-nakalnya mereka, tetap saja mereka tak ingin mengganggu orang lain. Lagi pula jalan ini milik publik.

"Siap, Ka?"

"Nanyain temennya doang! Yang di sebelah kaga di tanyain!" sindir Manu ke Alden hingga mendapat sorakan dari yang lainnya. 
Manu tidak terima sahabatnya tidak di anggap di sana.

Alden memutar bola matanya jengah. Sebenarnya ia tidak tahu apa masalah antara Sangaji dan Sharka. Karena Sharka adalah sahabatnya, jika Sangaji adalah musuh Sharka berarti Sangaji juga musuhnya.

"Siap?" tanya Alden dapat anggukan dari Sangaji.

Kedua pembalap itu mulai menutup kaca helm dan memainkan gas motor selagi menunggu aba-aba dari Alden.

Alden menarik napas panjang. "GO!"

Motor berwarna putih dan hitam tersebut kini melaju sangat kencang di jalanan. Sesekali Sharka melirik Sangaji yang berada di belakangnya. Apa laki-laki itu sengaja agar kalah? Atau bagaiamana? Sharka tak mau ambil pusing, ini kesempatan nya untuk memimpin.

OXAL : He is Bad Prince ( Sequel of LUSCYARI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang