11. Balap?

110 86 70
                                    

~o0o~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~o0o~

𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰

~o0o~

Suara riuh dari dalam sebuah rumah dapat terdengar dari luar. Anggota AQUADISH sibuk bertarung panco di lantai bawah. Sepulang sekolah, mereka semua berencana untuk berkumpul sebentar di markas.

Ah, jika membicarakan tentang markas ini, mungkin orang lain akan menanggap bangunan ini adalah hunian mewah milik seseorang. Nyatanya, rumah bertingkat dua itu di beli oleh Sangaji untuk teman-temannya dari hasil uang yang ia tabung. Maklum anak orang kaya.

"AYOOO RAY, DIKIT LAGI! DORONG TERUS!JANGAN KASIH KENDOR" dukung Manu menyemangati Ray.

Alvin yang berada di tim Galuh ikut menyemangati. "JANGAN MAU KALAH, LUH"

"HANTAM!" tiba-tiba perkataan itu muncul dari mulut Yoi. Laki-laki itu sudah gemas menunggu kemenangan yang tak berakhir itu.

"Lo pikir ini tawuran? Asal ngomong hantam-hantam aja lo" cibir Galuh yang berusaha menahan tangannya.

Yoi hanya berdecak kesal. Laki-laki itu menatap Oxal yang sedang duduk di sofa sembari menggeser-geser layar handphonenya.

"Xal, diem-diem bae" tegur Yoi.

"Sini ikutan" dagu laki-laki itu bergerak ke kiri, ke arah Ray dan Galuh.

Tanpa berbicara, Oxal mendekati Yoi. Sadar dengan gelagat Oxal yang gelisah, laki-laki itu bertanya.

"Kenapa, kok gelisah?"

"Nadia tak menjawab telepon ku" ucap Oxal.

Yoi menggeleng-gelengkan kepalanya. Ternyata gara-gara itu. "Berantem mulu perasaan"

Bibir Oxal cemberut. "Tadi Nadia ingin ikut dengan ku ke sini. Apa boleh aku mengajaknya? Kita semua adalah laki-laki"

Mulut Yoi sudah terbuka ingin menjawab perkataan Oxal. Hanya saja, teriakan Ray yang menggelegar dan membahana membuat Yoi menutup mulutnya kembali.

"GUE MENANG HAHAHA! CUPU LO"

Mata Galuh menyinis. "Dih dih dih"

"Banci" ejek Ray memeletkan lidahnya.

"Lo kuat banget dorong tangan gue, bego" Galuh memijat sedikit pergelangan tangannya.

"Bodoh" balas Ray singkat.

Yoi, Oxal, Manu dan Alvin hanya diam memandangi pertikaian antara Ray dan Galuh. Bila ujung-ujungnya cuman saling ejek-mengejek, untuk apa mereka beradu panco?

"Xal" panggil Yoi pada Oxal.

"Ya?" sahut laki-laki itu.

"Gapapa, lain kali ajak aja. Emangnya, kalo Nadia ke sini bakal kita apa-apain karena kita cowo?" tanya yoi menggantungkan pertanyaannya.

OXAL : He is Bad Prince ( Sequel of LUSCYARI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang