~o0o~
𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰
~o0o~
Laki-laki itu terus berlari menerobos gelapnya keheningan malam. Didalam otaknya sekarang hanya lah Agios. Ia takut terjadi apa-apa terhadap singa putih itu. Langkahnya terhenti ketika Agios menyudutkan seseorang di sebuah pohon. Apakah orang itu adalah alasan Agios mengaum dengan sangat keras?
"Agios"
GRAUM
Agios menoleh saat namanya dipanggil oleh Oxal. Singa itu menampilkan ekspresi yang tak terduga. Lihatlah, singa besar itu mengubah wajahnya seolah-olah ia adalah kucing kecil yang manis. Tak lupa juga lidah yang ia keluar kan dari mulutnya menambahkan kesan imut pada dirinya.
Orang yang di belakang Agios menangis sesenggukan. Oxal tidak tahu siapa dia. Orang itu menelungkupkan wajahnya di antara kedua lututnya.
"Dia menyakiti mu? Apa kau terluka?" tanya Oxal pada singa putih itu.
Belum sempat Agios ingin mengangguk, orang itu malah mengencangkan tangisannya. Para pengawal yang baru saja sampai di situ pun ikut terkejut dengan situasi ini.
"Gue ga sengaja nginjek ekor tuh kucing! Gue udah minta maaf, tapi tuh kucing malah marah-marah ga jelas! Lo juga! Bukannya nanyain keadaan gue yang manusia malah nanyain tuh hewan" jelas orang itu tanpa menampakkan wajahnya.
Kucing katanya?! Apakah orang itu buta dengan ukuran tubuh Agios?
Tunggu dulu, suara itu-
Oxal mendekati orang itu. Laki-laki itu berjongkok agar bisa lebih dekat dengannya. "Nadia?"
Mendengar namanya di sebut, orang itu baru lah berani mengangkat wajahnya. Matanya berbinar tatkala bertemu dengan seseorang yang ia kenali di tempat yang tidak ia ketahui sama sekali.
"OXALLL!!!"
Nadia menabrak keras dada bidang milik Oxal. Keseimbangan Oxal yang hilang kendali dan Oxal yang belum siap menahan berat Nadia, akhirnya membuat kedua orang itu terjatuh ke tanah.
Bruk!
Melihat Tuan muda mereka jatuh gara-gara serangan seorang gadis secara mendadak, para pengawal langsung mengacungkan pedang mereka kearah Nadia. Mereka harus selalu siap siaga menjaga keamanan calon pangeran itu.
Nadia sedikit bergeser dari tempatnya. Gadis itu berlindung dibalik tubuh tegap Oxal "Oxal, mereka siapa? Gue takut"
"Turunkan pedang mu, sebelum pedang ku mendarat di leher mu" ancam Oxal seraya bersiap memegang gagang pedangnya. Berani-beraninya mereka menyentuh gadisnya.
Pengawal bernama Celio menundukan kepalanya hormat. Para pengawal itu kini menurunkan pedangnya dan ikut tunduk kepada Oxal.
"Maaf, Tuan"
Nadia heran kepada semua orang di sini. Terlebih lagi singa itu yang membuat Nadia tidak habis pikir. Sejak kapan ada singa sebesar itu? Bahkan memiliki bulu putih yang indah dan mmengkila. Meski begitu tetap saja singa itu sangat menggemaskan walaupun menyeramkan. Jadi yang benar yang mana?
Ditambah lagi Oxal kini menggunakan pakaian khas kerajaan seperti yang ia lihat di film fantasi. Dan juga beberapa orang yang menggunakan pakaian khas pengawal serta kuda yang memiliki rambut dan ekor yang berkilau layaknya unicorn.
"Tuan Muda, Raja meminta mu untuk pulang" Leo berniat membantu Oxal untuk berdiri. Namun laki-laki itu menolak.
"Aku tahu itu, sebentar"
"Ini sudah malam, bisa ikut dengan ku ke istana? Nanti akan ku jelaskan semuanya. Dan sebaliknya kau jelaskan kenapa bisa sampai ke sini" ajaknya pada Nadia.
Nadia hanya bisa mengangguk. Bibirnya terlalu kak untuk digerakan.
"Stev, siapkan kuda untuk ku"
Telinga Agios sangat tajam sehingga tak jauh dari sana ia mendengar sebuah percakapan dan tawaan. Hanya berjarak beberapa meter dari Oxal, Nadia, Agios dan para pengawal, ada 13 orang laki-laki berjalan beramai-ramai di tengah hutan ini.
"Sabar dong!" protes Ben pada Ray.
"Lah tadi lo kate lo jentel, maju duluan dong!" sindir Ray.
"Ya biasa aja, anjir! Ga usah dorong-dorong juga" Ben kesal sebab Ray terus-terusan mendorongnya untuk maju memimpin mereka semua.
"Auuuuu!" Jeck menirukan lolongan serigala.
"Setan lo! Ga usah main-main lah!" Alvin memegang dadanya. Jantungnya kini berdetak tidak karuan gara-gara Jeck. Hei! Itu bukan karena Alvin mempunyai perasaan pada Jeck ya!
Jeck tertawa terbahak-bahak karena nyatanya Alvin sangat mudah sekali untuk di jaili. Bahkan laki-laki itu benar-benar penakut.
"Kalo mau uji nyali kaya ginian mah malem jumat, ini malem minggu harusnya jalan sama ayang" ucap Yoi yang sudah merinding sedari tadi.
Alden menyunggingkan senyumannya. "Si paling ada ayang"
Sebentar. Walaupun ada sedikit perdebatan sedari tadi, sejak kapan ke dua kubu itu menjadi dekat? Sudah 3 tahun mereka tidak menjalin hubungan yang baik, dan semua siswa-siswi SMA Cendekia Mulia tahu betul hal itu.
"Maju lo" sentak Arya pada Hadian.
Haidan hanya diam sedari tadi. Laki-laki itu memutar bola matanya malas. "Lo aja"
Mereka semua berhenti karena ada banyaknya orang didepan mereka. Pencahayaan yang minim hanya bermodalkan obor, membuat 13 laki-laki itu tidak terlalu bisa melihatnya dengan sempurna.
Hening.
1 detik
2 detik
3 detik
4 detik
5 detik
Ketika seorang laki-laki maju mencondongkan sebuah pedang, barulah mereka sadar.
"Kalian?" tanya laki-laki itu kaget.
Mereka semua tak kalah kaget dari laki-laki itu.
"Oxal?" pasti mereka serentak.
Lalu seorang gadis mendekat. Pandangan mereka semua tertuju kepada gadis itu.
"Nadia?"
TBC
Nah loh, mereka semua pada ngumpul di Luscyari 😭
Jangan lupa vote, komen, dan follow ya bestie
29 Juni 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
OXAL : He is Bad Prince ( Sequel of LUSCYARI)
Teen FictionSequel of LUSCYARI. 1 tahun lagi umurnya genap menjadi 17 tahun. Di umur itu, Oxal van Diego akan di nobatkan menjadi Pangeran dari Kerajaan Vosamalia. Tetapi, Oxal tidak mau menjadi Pangeran. Di otaknya ada satu kata yang selalu terpikiran, yaitu...