Epilog

49 10 0
                                    

~o0o~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~o0o~

𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰

~o0o~

Sudah 20 tahun bangunan berwarna hitam itu berdiri kokoh. Bangunan bernuansa Jepang itu ramai dikunjungi para pembeli yang sudah kelaparan saat jam makan siang. Banyak meja yang sudah di isi penuh oleh orang-orang. Disudut ujung dekat jendela, ada dua orang yang sedang menunggu pesanannya datang.

"Nadia"

Nadia menghentikan jarinya yang sedari tadi mengetuk-ngetuk meja restoran. "Aku ga capek kok"

Oxal mengehela napas. "Aku sudah bilang tidak usah bekerja" Laki-laki itu menggenggam tangan Nadia dengan penuh kasih sayang.

"Tapi aku mau, Xal" rengek Nadia.

"Aku tidak mau melihat gadis ku kelelahan seperti ini" Oxal mengaitkan beberapa helai rambut ke telinga gadis itu.

Sekitar 1 tahun yang lalu, Nadia datang ke Luscyari untuk meminta izin pada Oxal bila ia akan bekerja di Tukri. Dengan jarak yang lumayan jauh dari Indonesia, tentu Oxal tidak menyetujuinya. Laki-laki itu tidak suka Nadia bekerja dan berada jauh dari Nadia. Lalu tidak lama setelah itu, gadis itu bilang jika ia akan bekerja di jakarta saja. Ia terus merengek agar Oxal setuju. Butuh beberapa waktu supaya laki-laki itu luluh.

"Kalo aku ga kerja, masa dirumah planga plongo doang? Malu sama kak Sharka yang udah jadi bagian dari perusahaan papa" Nadia memanyunkan bibirnya.

"Kalau seperti itu, kenapa tidak bekerja saja di perusahaan papa?" tanya Oxal.

Nadia menggeleng. "Aku ga mau. Aku mau cari uang dari jerih payah aku sendiri"

Dahi Oxal berkerut. "Berarti Sharka?"

"Bukan kaya begitu, ih. Kak Sharka juga usaha dari nol buat dapet pekerjaan di perusahaan papa, tanpa bantuan dari papa" ucap Nadia menjelaskan.

"Terserah kau saja" Oxal membuang muka ke arah luar jendela.

"Kamu marah?" Nadia menoel-noel pipi laki-laki itu gemas.

"Kalo kita married nanti, aku janji ga kerja"

"Kau benar-benar bisa berjanji?" tanya Oxal memastikan.

"Janji" jawab Nadia mengiyakan. 

"BUCIN TEROS, NAD, XAL. ANGGEP AJA DUNIA CUMAN MILIK BERDUA" teriak seorang laki-laki.

13 orang laki-laki baru saja datang dan masuk kedalam restoran. Itu adalah anggota AQUADISH dan Sharka beserta sahabatnya. Mereka semua datang ke sini karena ajakan makan siang dari Oxal. Sudah 5 tahun sejak Oxal tamat SMA. Mereka jarang sekali bertemu karena ke sibukan masing-masing. Kebetulan Oxal datang ke dunia ini, makanya mereka makan siang bersama-sama.

"Permisi, kak. Ini pesanannya" 3 orang waiters menghampiri meja yang sudah tersusun rapi untuk 15 orang. Waiters datang dengan membawa banyak pesanan makanan yang sudah Oxal pesan terlebih dahulu. Sebelumnya Oxal sudah bertanya kepada mereka, mereka ingin makan apa melalui handphonenya. Seperti sushi, sashimi, ramen, udon dan masih banyak lagi.

"Terimakasih"

-

Cerita OXAL : He is Bad Prince, aku tutup sampai di sini ya!

22 Juli 2022

OXAL : He is Bad Prince ( Sequel of LUSCYARI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang