Hilang Ingatan

703 66 5
                                    

Gimana puasanya?
Lancar. Alhamdulillah

....

Oke.
Lanjut.

_______

"Kalian siapa?"

Diluar ruangan, hanbin dan gerombolan yang bersama nya tadi saling melempar tatapan.

Pasalnya, suara yang mereka kenal terdengar namun anehnya terasa ambigu.

Kenapa lisa mengucapkan hal itu.
Jangan bilang, dia..

"Lisa?" gumam Hanbin.

Ia langsung masuk begitu saja kedalam ruangan.
Disusul pula dengan yang lainnya.

Baru saja masuk.
Ia sudah di sapa lisa dengan tatapan penuh tanya.

"Dan kalian semua? Mengapa banyak orang yang tak ku kenal disini" rengek nya memegangi kepala cukup kencang.

"Sayang.. Tenang nak"
Chae memeluk lisa, khawatir dengan keadaan anaknya.

Lisa menoleh.
"Kamu siapa?"

Sakit.
Bagaimana bisa anak nya melupakan ibu nya sendiri.

Air mata Chae ingin sekali jatuh rasanya, tapi ia tahan. Dia tidak mau lisa tambah bingung dibuatnya.

"Lisa, lupa sama amma nak?" tanyanya lembut.

Lisa menggeleng.
Serasa agak tidak percaya.

Dia melempar tatapan pada dokter, berharap dokter bisa menjawab keraguan nya.

Dokter itu tersenyum tipis.

"Boleh saya periksa sebentar, kepala pasien?"

Chae mengangguk.
Ia segera menyingkir dari samping lisa.

Dan dokter itu segera memeriksa keadaan lisa.

Terdiam sejenak seusai memeriksa keadaan anaknya, membuat Chae panik.

"Pasien lisa mengalami gegar otak yang cukup parah"

Yakin, tidak?
Semua disitu terkejut.
Tak menyangka.

"Sehingga pasien melupakan ingatannya, atau gampangnya hilang ingatan" jelas dokter.

Chae memeluk jisoo.
Menenggelamkan kepalanya di bahu anak itu.

"Hilang ingatan? Apa maksudnya dok" bingung lisa.

"Iyaa.. Mereka ini keluarga mu nona lisa. Kau mengalami kecelakaan sehingga kepala mu mengalami benturan keras"

Awh

Lisa mengeryit, rasanya pusing.
Lisa kembali memegang kepalanya.

"Jangan di paksa nona lisa.. Jika sudah waktunya, saya yakin ingatan mu akan kembali"

"Saya titipkan pasien lisa dengan keluarganya yaa bu.. Saya izin pamit, nanti saya resep kan obat.. Bisa di tebus di instalasi farmasi" Jelas dokter kemudian keluar dari ruangan.

Hanbin menjatuhkan diri, duduk di bangku. Tangan ya memegang kepala, pusing? Mungkin.

"Sayang.. Ini amma nak" lirih Chae.

"Jadi, kau amma ku?" tanya lisa masih tak percaya.

Chae mengangguk sambil tersenyum.

"dia siapa?" lisa menunjuk Jisoo.

"Yakk unnie mu lah! Bisa² nya lupa sama orang paling cantik sedunia" omel jisoo.

Lisa hanya mengerutkan keningnya.
Lisa yang sekarang tidak seperti yang dulu, yang selalu menanggapi ocehan dan candaan Jisoo.

We Are FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang