Part 1 | Awalan

2.1K 105 101
                                    

Assalamualaikum

Hai guys, kali ini aku kembali membawakan cerita squel Arcelio.

Sebelum membaca ada baiknya tinggalkan jejak kalian dengan vote dan komen ya!!

Jangan jadi readers Silent nulis susah guys!

Happy Reading!!

****

Hari ini adalah hari MOS untuk kelas X, Zaid sebagai ketua OSIS dia sangat sibuk mengurus acara ini agar berjalan dengan lancar. Tentu saja Zaid tak sendiri, dia bersama wakil ketua OSIS yaitu sahabatnya sendiri Aidan.

Kedua adik Zaid yang baru saja lulus dari SMP, kini sekarang satu sekolah dengan Zaid. Zafran Al-Fatih Abqary, anak tengah dari Arcelio dan Khanza yang mempunyai sifat, dingin, cuek namun ia selalu hangat di dalam keluarganya. Zahira Shaqueena Az-Zahra, anak bungsu dan juga kembaran Zafran, Zahira selalu memakai cadar sebagai mana ia mengikuti Ummah nya yang bercadar. Zahira mempunyai sifat pemalu, sekaligus suka manja kepada orangtuanya apalagi dengan ketiga kakaknya pasti Zahira akan semakin manja sama ketiga kakaknya.

Kini cowok itu belum berangkat sekolah padahal jam sudah menunjukan pukul 06.25 WIB, cowok itu sedang melangkah tergesa-gesa ke arah dapur sembari menenteng tas dan tangannya membawa kunci motor.

"Abi, Ummah, Zaid berangkat dulu ya." Ucap cowok itu sembari menyalami punggung tangan kedua orang tuanya.

"Lah kok kak Zaid berangkat, kita berangkatnya gimana dong?" Ucap Zahira dengan cemberut.

"Kan ada Zafran yang nyetir mobil."

"Kak Zafran gak boleh nyetir mobil sama Abi!" Teriak Zahira.

"Yaudah, berangkat sama Abi aja!" Ucap Zaid sambil berjalan ke depan.

"Hey, Zaid sarapan dulu!" Teriak Khanza.

"Gak sempet Ummah, Zaid ada tugas OSIS yang belum Zaid kerjakan!" Teriak cowok itu sembari membuka pintu depan.

Bahkan cowok itu lupa mengucapkan salam, Arcelio dan Khanza hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku putranya.

Di perjalanan Zaid ngebut di jalanan, sampai mobil dan motor orang yang ia salip menyumpah serapahi dirinya. Tapi Zaid tak memperdulikan itu, ia tetap dengan keputusan yaitu ngebut di jalanan.

Sesampainya di gerbang sekolah, Zaid langsung memakirkan motornya di parkiran sekolah SMA Merpati. Ya, sekolah SMA Zaid sama dengan sekolah masa muda Arcelio dan Khanza karena Zaid di suruh sekolah di sana.

Zaid sangat pintar seperti Arcelio, di usia semuda itu Zaid saja sudah menjadi Tahfid Qur'an 30 juz. Hingga Abi nya sendiri ia kalahi, pasalnya Zaid hafal 30 juz di umurnya yang ke 10 tahun, sedangkan Abinya saja umur 20 tahun.

Namun kepintarannya terbanding terbalik dengan sifatnya, Zaid bisa di bilang sangat bandel, nakal istilahnya Bad boy kalau kata anggota geng motornya.

Suka buat masalah di sekolahan maupun di luar sekolahan sudah biasa di lakukan oleh Zaid. Sampai Arcelio sebagai Abinya sendiri geleng-geleng kepala dan merutuki kelakuan anaknya sendiri.

Oke, kembali ke Zaid yang sedang bertos ria dengan sahabatnya. Zaid sendiri punya lima sahabat yaitu, Aidan, Adzriel, Emir, Fajar dan Fijar . Tentu saja mereka berbeda sifat, kelakuan, dan kepintarnya.

Zaid sih leader ketua di geng Revberos yang sangat cool, cuek dan tentu saja bad boy, Zaid amat mahir dalam basket dan ia sendiri menjadi kapten basket. Tak hanya itu, jabatannya sebagai ketua OSIS juga menambah kepopuleran cowok itu. Dan jabatan itu melekat ke dirinya saat kelas XI SMA. Kenapa Zaid tak mewarisi saja geng motor yang di dirikan Abinya? Tidak, ia ingin buat geng motornya sendiri, lagi pula geng Diamonds Ranger juga masih tetap sama leadernya yaitu Arcelio.

Z A I D (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang