Part 17 | Ngambek

818 53 3
                                    

Assalamualaikum

Sebelum membaca ada baiknya tinggalkan jejak kalian dengan vote dan komen!!

Teruntuk readers silent yok tinggalkan jejak biar saya tau kamu hidup 🤌🏻😉

Happy Reading!

****

Suasana kamar rawat Zaid berisik di penuhi dengan teman-teman laknatnya yang datang tanpa membawa apa-apa. Niat menjenguk bukannya ngasih sesuatu malah datang menghabiskan makanan.

Zaid menatap julid ke teman-temannya yang sibuk menghabiskan camilan yang di belikan oleh Hafidzah, kecuali Aidan yang hanya diam bermain ponsel.

"Kesini bukan ngasih sesuatu malah numpang makan," sindir Zaid.

Hafidzah menepuk lengan Zaid mencoba menegur suaminya yang sensitif dengan teman-temannya.

"Nggak boleh gitu Kak!" tegurnya.

Fajar mendelik tak terima menatap sinis Zaid. "Bini lo aja nggak ngamuk, kok lo yang sewot!" sinisnya.

"Biarin aja napa, seharusnya lo nih ya bos bersyukur punya temen yang masih peduli ketika lo sakit," sahut Emir.

"Peduli prett," Zaid membuang muka malas melihat temannya.

"Udahlah Kak, niat teman Kakak kan baik menjenguk teman yang lagi sakit. Sudah seharusnya kita menjamu tamu, karena tamu adalah raja." Hafidzah mengelus tangan Zaid seraya tersenyum.

"Kok jadi kamu belain mereka?" Zaid menatap Hafidzah cemberut.

"Bu-bukan gitu Kak-"

"Kamu mah gitu sayang!" Zaid memalingkan muka enggan menatap Hafidzah.

"Anjir ngambek!" julid Fajar.

Keempat teman Zaid tertawa keras melihat kelakuan bos-nya yang terkenal cool, berandal tiba-tiba ngambek karena istri. Berbeda dengan Aidan yang hanya terkekeh geli.

"Hayoloh Zah, Zaid ngambek!" seru Fajar mengompor-ngompori.

"Cium aja udah!" sahut Emir membuat Hafidzah mengigit bibirnya dibalik cadar, sedangkan Zaid menahan senyumnya.

"Udah ngalahin gue kalau lagi ngambek sama mamih," jujur Fijar membuat gelak tawa kembali terdengar diruang itu.

"Entar makin ngambek lo dianya!" Adzriel melirik sekilas Zaid yang menatapnya tajam, namun sepertinya mereka tidak ada takut-takutnya dengan Zaid saat ini.

"Awas aja nanti!" batin Zaid.

Fajar bangkit dari duduknya seraya memakan kacangnya. "Ayo ngopi ajalah, biarin tuh pasutri kiss kiss an dulu!" ajaknya.

"Fajar sialan!" Zaid melempar bantal kearah Fajar namun Fajar berhasil menghindar sehingga cowok itu berlari keluar.

Setelah kelima cowok itu keluar, Zaid masih diam bergeming di tempatnya tak menoleh sedikitpun ke istrinya. Hafidzah tersenyum melihat tingkah laku sang suami.

"Kak Zaid masih ngambek nih?" tanya Hafidzah namun tak ada jawaban dari cowok itu.

Hafidzah tersenyum, terlintas sebuah ide untuk menjahili Zaid. Hafidzah menaruh kepalanya di paha Zaid yang sedang duduk itu, gadis itu menatap Zaid dari bawah dan tersenyum nakal.

"Sayang!"

Zaid terkejut dengan apa yang dikatakan Hafidzah barusan. Cowok itu menunduk menatap Hafidzah yang terkekeh geli.

"Bilang apa barusan?"

Hafidzah mengangkat kepalanya dan duduk tegak. "Bilang apa ya? Perasaan aku nggak ada bilang apa-apa," godanya.

Z A I D (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang