Part 5 | Gara-gara Hafidzah

804 53 37
                                    

Assalamualaikum

Sebelum membaca ada baiknya tinggalkan jejak kalian dengan vote dan komen!!

Jangan jadi readers Silent nulis susah guys!!

Happy Reading!

****

Bel istirahat berbunyi, Zaid keluar dari kelas dengan di ikuti kelima temannya. Di pertengahan perjalanannya menuju kantin, Hafidzah kembali menghadang cowok itu.

"Kak Zaid!"

"Hm?"

"Traktiran!" Ucap Hafidzah sambil menjulurkan tangannya ke arah Zaid.

"Masih inget aja lo."

"Inget dong kak." Hafidzah mengedipkan sebelah matanya ke arah Zaid yang membuat cowok tersebut menatap sinis.

"Oke, nanti."

"Nanti apa kak?" Tanya Hafidzah dengan wajah binggungnya.

"Traktir." Jawab Zaid singkat.

"Yes, di traktir mas crush!" Pekik Hafidzah.

"Bye, Bye kak. See you, sayang kak Zaid banyak-banyak pokoknya. Love you!" Pekik Hafidzah yang kemudian berlari sembari tangannya melambai-lambai.

Zaid terkejut dengan ucapan Hafidzah, namun sedetik itu terkekeh kecil, gadisnya itu sangat lucu. Zaid jadi pengen cepet halalin, eh? Zaid menggeleng-gelengkan kepalanya menepis pikiran tersebut.

"Gila tuh anak, kagak ada takut-takutnya sama Zaid." Celetuk Emir.

"Tapi lucu Mir, jadi demen deh." Ucap Fajar menjahili Zaid.

Zaid langsung menoleh kearah Fajar dan menatapnya tajam seolah tidak terima perkataan yang di ucapkan Fajar.

"Santai bos santai. Gue bukan makanan lo, kalau lapar ke kantin sono banyak makanan." Ucap Fajar sedikit memundur kala Zaid mendekatinya. Cowok itu sedikit takut kala, Zaid menatapnya seperti singa yang akan menerkam mangsanya.

Zaid kembali melangkahkan kakinya di koridor sekolah, kedua tangannya ia masukkan ke dalam saku celana abu-abunya. Pandangannya lurus ke depan dengan tatapan datar.

"Sih bos demennya cewek polos guys." Pekik Fajar yang mendapat anggukan dari Emir dan Fijar.

"Bagi sih bos mah, cewek polos lebih menggoda dari pada cewek seksi." Ucap Emir yang langsung mendapat jitakan ke kepalanya. Pelakunya adalah Adzriel.

"Setan lo semua!" Setelah mengucapkan itu Zaid langsung berjalan meninggalkan teman-temannya yang tertinggal.

****

Karena ucapan Hafidzah tadi membuat pikiran Zaid di penuhi dengan gadis cantik, namun polos itu. Bahkan disaat di kantin Zaid pun masih memikirkan Hafidzah, walau mereka sebangku dan duduk bersampingan sembari memakan bakso, Zaid tak berhenti memikirkan ucapan Hafidzah tadi. Kini sekarang Zaid sedang berjalan pulang menuju rumah, bersama Rayhan.

Rayhan adalah sepupu Zaid, anak pertama Kenzie dan Fatimah. Zaid ketemu Rayhan di lampu merah, sepupunya itu habis pulang dari minimarket karena barang yang di bawa adalah kresek putih yang terpajang di stang kiri motor ninjanya.

Sepupunya yang bernama Rayhan Atharrazka Al-haq Sarfraz, baru saja pulang dari negeri Tarim. Cowok itu memutuskan memilih melanjutkan masa SMA nya di negerinya sendiri, dan bersekolah yang sama seperti Zaid. Sudah hampir lima tahun Rayhan menuntut ilmu di sana bersama Zaid yang memang hanya tiga tahun di sana. Zaid memang pernah ke kota Tarim, tapi hanya tiga tahun. Itu pun masa-masa saat dia SMP.

Z A I D (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang