31 || Ribut

28 3 1
                                    




Bacanya pelan pelan, biar nggak cepet habisss




*****








"Lo beneran nggak ikut kita ngramen?" tanya Aca mendapat gelengan dari Dara

"Ikut aja napaa, ikut ya?" mohon Jeha menggoyangkan lengan Dara

Dara memutar bola matanya malas, "gue ada latihan hari ini, plis."

"Latihan? kok nggak bareng Biru?"

"Gue bareng Kak Albi." sahut Dara melihat kehadiran Albi yang melambaikan tangannya lalu melangkah menghampiri Dara

Biwa menyenggol lengan Dara, "ehem, kok akhir akhir ini pagi Kak Albi sore kok Kak Albi lagi sih?"

"Curiga ada yang diem diem jadian" goda Aca mesam mesem

Dara cepat cepat menarik tangan Albi untuk membawa cowok itu menjauh dari teman-teman nya, takut pembicaraan ngelantur ke mana mana.

Dara mengambil baju ganti nya, ia berpamitan ke Albi untuk ke toilet guna mengganti baju. Sementara Albi langsung menuju lapangan indoor, di sana sudah ada Biru yang memimpin acara pemanasan lalu tak lama kemudian Dara menyusul dengan langkah tergesa sambil mengucir rambutnya asal.

Latihan sore ini adalah berlatih bertarung atau sambung.

Dara dipasangkan dengen Loli, mereka sama sama mengincar titik lemah lawan. Dara sesekali mencuri pandang ke arah Biru yang sedang berkeliling.

"Aduh," ringis Dara ketika terkena pukulan Loli, membuat Loli panik lalu bertanya kepada Dara

Sementara Dara justru melihat Biru, cowok itu sempat melihat ke arahnya tapi entah kenapa sama sekali tidak berniat menghampiri nya.

Lo berharap apa sih Dar? batin Dara berteriak

Dara kemudian mengatakan tidak apa-apa, ia justru mengajak Loli serius. Ia setengah fokus dengan pertandingan, setengah lagi memandang Biru

Dara melakukan pukulan dengan cukup bertenaga, menyerang lawannya bertubi-tubi, bahkan ia tak sengaja melihat Biru melakukan video call dengan seseorang

Mirip Rana!

BUGH

Loli langsung terbanting cukup keras, ia meringis kesakitan. Loli langsung dikerumuni orang-orang, Dara langsung membantu Loli berdiri

"Sorry sorry, gue kelepasan. Maaf ya?" sungguh Dara panik

Loli meringis, "Santai santai, main lo bagus juga."

Sebelum Biru menghampiri Dara, Albi lebih duluan. Albi menarik Dara menjauh, seperti ada yang ia bicara serius.

Melihat itu, Biru cukup tahu diri. Ia memundurkan langkah dan ponselnya tiba-tiba berdering membuatnya menjauh untuk menerima telepon

"Gimana Na?" suara Biru membuka pembicaraan

Rana diseberang sana menyahut, "gue hari ini pulang!"

"Serius??" tanya Biru tak percaya

"Dua rius! Lo mau jemput gue kan?"

"Mau, ekstra juga udah selesai. Lo mau nitip apa?"

"Ramen, boleh?"

"Boleh. Gue otw sekarang, eh Dara udah tahu kan?"

"Belum, lupa."

"Bisa bisanya, gue kabarin dia dulu soalnya lagi satu tempat. Gue ajak bareng sekalian jemput elo."

"Jangann, gue sengaja minta jemput elo biar bisa jalan berdua keliling kota. Ga peka bangett"

PLAYBOY CLASSMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang