⚠️Banyak kata-kata kasar, tidak untuk ditiru!
****
"Ini balas budi bukan peduli. Okay?"
Dara langsung bergegas menghampiri Mba Tatik untuk membayar belanjaannya. Kantin di jam segini memang tergolong cukup ramai, membuat suasana kantin tidak sepi sepi amat.
Dara menoleh ketika bahu nya ditepuk pelan oleh seseorang.
"Ceilah, lo kenapa masih di kantin jam segini? jangan jangan lo mau cabut pelajaran kimia yaa?"
Gadis berkucir kuda itu menoleh, lega ketika tahu pemilik suara itu.
"Lo sendiri?"
"Gue? cabut hehe." jawab Biwa cengengesan
"Baru juga pertama masuk, udah bolos aja lo Biw."
Biwa terkekeh, "ya gimana ya lebih enak ngadem di uks daripada pusing pelajaran bu Beti."
"Siapa yang sakit?" tanya Dara mengikuti gerak Biwa yang mengambil sebotol air mineral dan sebungkus roti
"Bima."
"Lo keliatannya peduli banget sama Bima, itu hal yang baik sih."
Biwa tersenyum simpul, "keliatannya gitu ya? Sebenarnya enggak sih. Ini cuma bentuk formalitas aja."
"Aneh."
"Lebih aneh lagi lo yang nggak peka kalau Biru naksir sama lo. Keliatan banget dari sorot mata tuh cowok tiap natap lo, kayak tulus aja gituu."
Raut wajah Dara langsung berubah masam.
"Sok tahu."
Usai mengatakan itu Dara menyelesaikan transaksi nya dengan mba Tatik. Ia lantas pamit pergi dan berjalan tenang dengan kantung plastik yang ia tenteng di tangan kanannya.
Di tempat lain, Biru tengah duduk bersandar di bawah tiang bendera. Ia mengelap keringat yang menetes di dahinya. Panas matahari menyengat di tubuhnya, kini ia sibuk mengatur napas yang seolah menipis.
Tangan pemuda itu terulur mengambil ponselnya di dalam saku celana, memeriksa room chat nya dengan gadis yang chat beberapa menit yang lalu. Namun ternyata tak kunjung dibalas, seharusnya ia tahu bahwa mendapatkan respon dari gadis itu sangatlah mustofa.
"Ternyata gue ga salah liat, yang barusan lari itu elo."
Biru mendongak, mata sipitnya semakin menyipit menatap figur seseorang yang menghitam karena terhalang sinar matahari. Barulah ketika Biru bangkit ia mengenali sosok itu.
Dia, lagi.
"Minum dulu, lo pasti aus." ujar gadis dengan rambut yang dicurly ujungnya. Di ketahui bernama Agnes.
Biru menerima sebotol air mineral dingin dari Agnes, "thanks." lantas kini ia sibuk meneguknya
"Gue kangen lo, gue masih terluka semenjak kepergian lo. Harusnya kita nggak berakhir gitu aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
PLAYBOY CLASSMATE
Teen Fiction[UWUPHOBIA MINGGIR!] Ini kisah tentang playboy yang akhirnya percaya dengan cinta dan mencoba mendapatkan cintanya Dan ini kisah tentang gadis remaja yang mencoba kembali jatuh cinta Juga kisah remaja lainnya di Aritmatika. **** Selamat membaca, jan...