Siapin nafas wkwkw
****
"Ssst ... jangan galak galak."
Dara terdiam. Ia menyentuh tangan yang menutup matanya. Perlahan, Dara menurunkan tangan yang menutup matanya.
Ia mengerjapkan matanya, kemudian buru-buru memutar badannya.
Tatapannya membeku, pupil matanya melebar sempurna.
"Happy birthday"
Dara menggeleng kan kepalanya, "Lo bukannya marah sama gue?"
Cowok di hadapannya ini menaikkan alisnya lalu menyodorkan buket bunga yang ia bawa, "lo lebih milih nanya hal itu daripada nerima ini?"
Dara langsung merampas buket bunga berisi mawar biru itu dan langsung memeluk erat Biru. Ia kini terisak dalam tangisnya
Biru membalas pelukan Dara tak kalah eratnya, kemudian perlahan pelukan Dara terurai ketika Biru berkata bahwa ia kesulitan bernapas
Biru menyeka air mata Dara, "Kok lo malah nangis sih?"
Dara mendorong bahu Biru, "Lo akhir akhir ini kenapa sih?!"
Biru terkekeh pelan, "Sengaja diem in elo, itu bagian rencana gue. Termasuk surprise ini"
Dara meninju perut Biru, "Lo bener-bener ya!"
"Tapi lo suka kan?"
"Rasanya pengen gue mutilasi lo sekarang!" jawab Dara mencubit perut Biru gemas
Keduanya tertawa. Kemudian tawa mereka mereda, dan berganti dengan menatap satu sama lain. Tidak ada yang bersuara, hanya saling menatap dari mata ke mata.
Biru perlahan meraih kedua tangan Dara, "Lo tahu? Berhari hari gue diem in elo rasanya nggak enak banget. Gue pengen udahan aja dan ganti rencana. Tapi setelah gue pikir-pikir kalau cuma surprise pesta pesta gitu pasti kesannya biasa aja."
"Gue mau, apa pun yang gue lakuin buat lo selalu beda dari yang lain. Biar lo selalu dapet memori tersendiri saat bareng gue. Lo berhasil buat gue melangkah sejauh ini,"
"Lo harus bahagia, biar gue ikut bahagia."
Dara menerbitkan senyumnya, "Gue bahagia, sangat bahagia!"
"Berhari-hari lo ngejauh dari gue, buat gue sadar akan sesuatu..." Dara mengeratkan genggaman nya lalu berkata, "I can't be far from you"
"It's hard to go through the day without being with you"
Biru mengangguk kan kepalanya antusias, "Ya, itu yang gue rasain kalo jauh dari elo. Sulit, I can't"
"I need you" ujar Dara lirih
"I need you more"
Mereka tersenyum. Rasanya lega dapat mengungkapkan semuanya. Kemudian Biru mengeluarkan sesuatu dari dalam saku bajunya. Sebuah kotak kecil berwarna merah.
"Itu apa?" tanya Dara menyipitkan matanya
Biru membuka kotak tersebut, lalu memperlihatkan isinya. Mata Dara berbinar menatap benda cantik itu. Sebuah liontin warna silver dengan batu permata berwarna biru.
KAMU SEDANG MEMBACA
PLAYBOY CLASSMATE
Ficção Adolescente[UWUPHOBIA MINGGIR!] Ini kisah tentang playboy yang akhirnya percaya dengan cinta dan mencoba mendapatkan cintanya Dan ini kisah tentang gadis remaja yang mencoba kembali jatuh cinta Juga kisah remaja lainnya di Aritmatika. **** Selamat membaca, jan...