23 || Making & Selling

99 13 4
                                    




(Enter ur name)



****





Kedua tangan itu bergerak membuka gorden jendela, membiarkan cahaya matahari pagi masuk dan menyapa wajah yang masih tertidur lelap.

Ella berjalan mendekati kasur putranya, tangannya dengan pelan menepuk punggung kekar itu.

"Abang, bangun gih."

Biru hanya bergumam, matanya masih enggan terbuka membuat Ella menggeleng heran.

"Kalau kesiangan trus telat, Buna nggak mau lagi dipanggil BK!"

Biru diam saja, membuat Ella mencubit pelan bahu Biru, "Abang!"

"Astaga Buna! Sakit tahu!" teriak Biru langsung membuka mata

Ella menjewer telinga Biru, "gara-gara kamu telat bangun, liat tuh mantu mama dijemput sama cowok lain!" tunjuk Ella ke arah luar

Biru cepat-cepat mengubah posisinya menjadi duduk, lalu menggoyangkan bahu Ella, "Dara maksud Buna? Dijemput sama siapa?!"

"Nggak kenal lah! anaknya teh jemputnya pake mobil, Buna liatnya bentar doang pas dia turun. Pake kacamata item lagi, nggak keliatan."

"Anjir ah kecolongan," desis Biru dihadiahi pelototan kecil oleh Buna

"Abang mandi sekarang, atau Buna seret sekalian?!"

Biru cepat cepat turun dari kasur, "Iya bun Iya!"




🌻🌻🌻🌻





Albi berlari kecil mengitari mobilnya, membuka pintu membuat Dara berterimakasih dan menundukkan wajahnya tak enak hati.

"Langsung ke kelas atau mau sarapan dulu ke kantin? Gue anter." tawar Albi

"Langsung kelas aja Kak, and nggak usah repot-repot. Gue sendiri aja." tolak Dara sungkan

"Tapi gue maksa, gimana dong?" tanya Albi bercanda

Dara terkekeh pelan, "yaudah gapapa."

Albi mengacak gemas rambut Dara membuat Dara membalas mencubit pinggang Albi karena pemuda itu merusak tatanan rambutnya yang hari ini sengaja ia gerai.

Keduanya pun bergegas meninggalkan parkiran dan menuju kelas. Dan bertepatan dengan kadatangan Biru dengan motor vespa kesayangannya.


Meskipun kendaraannya sekilas kalah dengan model lain, ia tetap setia. Ia bisa saja mengendarai motor sport harga puluhan bahkan ratusan juta, atau mobil mewah dengan desain yang berkelas. Akan tetapi ia memilih mengendarai vespa antik dengan harga yang tak kalah menarik.

Walaupun demikian, Biru tetap menjadi idola cewek-cewek Aritmatika. Banyak di antara mereka yang menginginkan dibonceng dengan vespa milik Biru, tapi kenyataannya tidak sembarang orang bisa berada di posisi itu.

Biru memarkirkan motornya di antara jejeran kendaraan motor, ia membuka helm nya mengibaskan rambutnya dan menyisir dengan jemarinya. Menurutnya, berkaca di spion sambil menyugar rambut membuatnya serasa mirip artis Korea sekelas Taehyun.

"Sok ganteng banget lo, najis!" celetuk cowok yang menginterupsi Biru

Ternyata yang datang adalah Juna dan Raja, entah kenapa mereka berdua itu nempel pake banget.

PLAYBOY CLASSMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang