27 || Dara's Wish

35 2 1
                                    


enter ur domisili

****



Albi dan Dara sama sama melangkah keluar dari lift, keduanya berjalan menyusuri lorong ruang VIP yang berada di lantai atas rumah sakit ini.

"Ini bukan?" tanya Albi berhenti di salah satu pintu

Dara menoleh dan membaca ruangan tersebut, ia mengangguk karena ruangan di depan mereka sama seperti yang ditunjukkan di meja informasi tadi.

Albi hendak memencet bel tetapi kebetulan pintu terbuka, alhasil Albi malah memencet dahi seseorang.

"Heh! Apaan mencet dahi orang sembarangan??" suara orang itu terdengar galak

Albi menyahut cepat, "sori Bir sori, gue niatnya mau mencet bel tadi."

Benar, orang itu adalah Biru.

Biru menutup pintu, "Lo ngapain sih pake ke sini segala?"

"Bir kok gitu sih? Kan gue udah bilang tadi, Kak Albi mau jenguk Raja. Niat baik nggak boleh dijahatin." ujar Dara memberi teguran

Biru tersenyum paksa, "oke oke maaf, kalau gitu silahkan masuk. Anaknya lagi push rank tuh."

"Seriusan?" tanya Albi

Biru mengangguk, "liat aja sendiri. Noh, masuk aja."

"Ayo Dar," ajak Albi refleks menggandeng Dara tetapi Biru langsung menepis tangan Albi

"Modus lo, tai. Lo masuk sendiri sana, Dara sama gue mau cabut bentar."

Albi menaikkan alisnya, "Lo mau bawa Dara ke mana emang?"

"Bukan urusan elo,"

Sebelum Dara protes, Biru lebih dulu meraih tangan Dara. Ia membawa Dara melangkah, tetapi ia menghentikan langkahnya dan membawa Dara berjalan mundur.

"Stres lo?" tanya Albi menatap Biru aneh

"Lo kalau mau pulang, duluan aja. Nggak usah banyak nanya, intinya Dara pulang sama gue."

"Siapa yang nyuruh gue pulang sama lo?" tanya Dara melotot kecil

Biru menempelkan telunjuknya ke bibir Dara dan menggeleng pelan, "nurut sama calon suami."

Lalu Biru memindahkan kantong kresek di tangan Dara ke tangan Albi dengan sedikit mendorong nya, "bawa masuk sekalian."

Albi hanya menggeleng pasrah, ia menatap Dara iba, "kuat lo sama modelan yang kayak gini?"

Dara menggeleng jahil, "habis ini langsung ke psikiater kok."

Biru langsung menutup mata Dara dengan telapak tangannya agar tidak bicara lagi dengan Albi, sok banget posesif nya.

"Inget lo, langsung pulang. Nggak usah caper nungguin Dara segala, udah ada gue." peringat Biru tajam lalu membawa Dara pergi masih dengan menutup mata gadis itu dengan telapak tangannya

Sementara Albi hanya menggeleng pasrah, ia pun memasuki ruangan. Dan benar saja yang dikatakan Biru, terlihat Raja sibuk mengoperasikan ponselnya padahal kondisinya masih mengenaskan.

"Wehh, bang Albi? Sendirian aja?" tanya Juna menyambut kedatangan Albi

Albi tersenyum ramah, "Sama Dara tadi nya, eh Ja gimana keadaan lo?" tanya Albi menyapa Raja dan menyalami Raja

Raja membalas menyalami Albi, "better lah, tinggal pemulihan."

"Ohh sip sip, get well soon ya. Wihh pro player bisa losestreak juga ye?" tanya Albi dengan nada menyindir sambil melirik layar ponsel Raja

PLAYBOY CLASSMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang