15 || Menginap

93 13 1
                                    






Jangan lupa vote n comment yaa!




*****








Dara memegang helm nya erat, rasa gugup dan takut bercampur jadi satu ketika ia menatap megahnya rumah di depannya ini, atau depan rumahnya juga bener sih.

Biru menepuk pundak Dara, "kenapa ciut gitu neng?"

Dara menggeleng pelan, ia hanya nurut aja ketika Biru meraih helm nya dan meletakkan di atas jok motor.

"Ayo masuk, keburu ujan." ajak Biru dan dibalas anggukan Dara

Gadis itu melangkah kecil mengekor di belakang Biru, refleks tangannya meraih ujung kemeja seragam Biru, membuat cowok itu menghentikan langkahnya dan menoleh heran.

"Naon atuh?"

Dara menggigit bibir bawahnya, "nyokap lo nggak galak kan?"

"Nggak lah." jawab Biru cepat lalu bersuara lagi, "gigit doang sih."

"IH SERIUS ATUH!"

Melihat raut wajah Dara yang tegang membuat Biru tertawa puas, lalu menjerit kesakitan ketika datang serangan cubitan dari Dara.

"Sakit woy! Gue panggil Buna nih!" ancam Biru membuat Dara menghentikan aksi nya dan mendorong pipi Biru lalu melotot tajam

Biru kembali cekikikan, lalu langsung menggandeng tangan Dara dan membawa gadis itu masuk ke dalam rumahnya begitu saja




"Assalamualaikum, Bunaa lihat nih Abang bawa siapa!"




Dara memukul pelan bahu Biru, "ya gak usah teriak kali."

"Suka suka gue dong, rumah rumah siapa?"

"Dih sombong, gue keluar aja kalau gitu." ucap Dara sedih dan pura pura membalikkan badannya

Tentu saja Biru langsung menyeret kerah seragam Dara, "Lo mau jadi gelandangan?"

"Kan ada Aca sama Jeha, wle. Ada kak Albi juga tuh."

"Gak, lo di sini aja. Sama gue." tekan Biru tak bisa diganggu gugat

Diam diam Dara tersenyum kecil.

"Wah wah wah, itu Abang bawa siapa ini kok cantik banget?" seru Ella langsung menghampiri Biru dan Dara

Dara tersenyum sopan dan langsung menyalami Ella begitu juga Biru langsung mencium pipi Ella

Kedua mata Ella berbinar, "ini yang kamu bilang di telpon tadi bang?"

"Iya Bun, cantik kan?"

Ella mengangguk antusias "banget." jemari Ella langsung mengelus lembut rambut Dara dan merangkul pundak Dara, ia terlihat senang.

"Kamu itu persis kaya bunda pas muda, ya kayak gini nih. Tinggi, langsing, putih, mulus—"

"Bihun dong?" sahut Biru polos

PLAYBOY CLASSMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang