17 || 1:0

99 12 0
                                    






Hi Aritmathic! absen dulu ceunah 🏄







****









"Sekali lagi terima kasih ya, kalian pulangnya hati hati. Kalau perlu bantuan, hubungi saya." ujar Haris menyalami Raja dan Juna


Benar, mereka mengantar Dara pulang. Tidak lupa menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Tentunya mereka berpesan agar Haris tidak memarahi Biru secara mentah-mentah.


"Woles wae Om. Kita kan emang bestie an om jadi ya udah fardhu nya tolong menolong hehe." kata Juna mesam mesem


Raja mengangguk kemudian menambahkan, "Salam buat Dara ya om, semoga cepet sembuh."


"Iya iya, nanti saya sampai—"


"A-Assalamualaikum selamat malam, sugeng ndalu."


Ketiga pria yang tadi mengobrol di depan teras itu pun berbarengan menoleh, menatap heran cowok yang kini ada di depan mereka membungkuk memegang lutut. Terlihat susah payah mengatur napas.


Biru kembali menegakkan tubuhnya, lalu menyalimi tangan Haris dan mencium punggung tangan Haris berkali kali, membuat Haris kebingungan lalu menarik tangannya.

"Kamu—"

"Om saya bener bener minta maaf om, saya khilaf. Saya sadar saya salah, harusnya saya bisa bertanggungjawab. Maaf om ya kalau tahu Dara bakal begini saya pasti nggak akan anter temen saya dan biarin Dara naik ojek sendirian. Maaf in saya ya om?" ujar Biru seperti panik sendiri


Haris belum merespon, melainkan ia malah melempar tatap ke arah Raja dan Juna. Tetapi dua cowok itu hanya diam seperti manekin.


"Om, plis maafin saya ya. Janji deh nggak ngulang. Ngomong ngomong jordan ada keluaran terbaru loh om, saya mau beli limited soalnya. Om mau sekalian? saya bayarin deh."


Haris menaikkan alisnya, "kamu nyogok saya?"


Biru menggeleng polos, "cuma nawarin kok om, serius."


Haris mendengus, lalu menatap Biru tenang, tapi tajem. Lalu meraih bahu Biru, jiwa bapaknya kembali merasuki.


"Kamu itu sudah membuang kesempatan yang saya kasih, saya sempat percaya sama kamu. Tapi kamu bikin saya kecewa karena ulah kamu."


Haris membuang napas, "saya juga cowok, pernah muda. Saya begini karena antisipasi sama cowok modelan buaya yang cuma akan nyakitin anak saya."

PLAYBOY CLASSMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang