Absen dulu, comment sini🏄
****
Keesokan harinya, Dara ternyata izin tidak masuk sekolah karena badannya sakit. Biru sudah sempat menawarkan untuk mengantar gadis itu ke rumah sakit namun gadis itu menolak dan akan diantarkan oleh Papah saja.
Berbeda dari biasanya, Biru tidak malas-malasan lagi. Sebenernya tidak heran sih, memang Biru termasuk anak cemerlang. Tapi bedanya, yang semula malas-malasan kini Biru semangat mencatat berbagai rumus dari Bu Beti.
Sampai akhirnya Juna berbisik, "Lo tumben mau nyatet banyak? Kesambet penunggu kuburan yang mana lo?"
"Oh atau lo sakit?" lanjut Juna memeriksa kening Biru
"Adem. Lo kenapa sih?"
Biru berdecak, "mending lo selesain tuh soal. Gue mau pulang duluan bye!"
Biru menutup resleting tasnya dan bangkit berdiri membuat murid IPA 2 jadi insecure. Kini Biru menjulurkan lidahnya ke teman-temannya yang masih gelagapan mengerjakan kuis dadakan.
"Yakin ini sudah kamu cek? Jangan-jangan ngawur kamu."
Biru mengelus dada, "mana ada sih bu juara provinsi olimpiade kimia hari gini masih ngawur?"
Bu Beti menggelengkan kepalanya tak habis pikir, mau gimana pun itu juga faktanya sih.
"Silahkan, kamu boleh meninggalkan kelas. Jangan lupa beri tahu ke Dara besok pagi ikut kuis susulan."
Biru mengacungkan jempolnya, "siap bu!"
Biru semangat meninggalkan kelas, dia menuruni anak tangga sambil bersiul namun tiba-tiba suara cowo memanggilnya keras. Terlihat cowo yang diketahui sebagai kakak kelasnya itu berlari kecil menghampirinya.
"Eh bang Louis, ada apa?"
Louis mengatur napasnya terengah-engah, "kita butuh lo! "
"Gue?" tanya Biru menunjuk dirinya sendiri
Louis memegang bahu Biru, "atlet buat perwakilan lomba hari ini kecelakaan. Jam tandingnya satu jam lagi, masalahnya rentang umurnya seusia elo. Junior yang lain gak dibolehin sama sensei."
"Walah, seriusan ini?"
Louis mengangguk, "iya lo berangkat sekarang sama gue. Soalnya Abi masih ada kuis. Kelamaan nunggu dia kelar."
"Ayo bang."
🌻🌻🌻🌻
Jeha membuka bungkus permen dan lanjut mengemutnya. Saat ia membalikkan badannya, matanya menyipit ketika melihat seseorang berdiri di ambang pintu. Jeha berjalan menghampiri sosok itu.
"Lah Kak Abi?" panggil Jeha sedikit mengejutkan Abi
"Jeha temennya Dara bukan?" tanya Abi memastikan
Jeha mengangguk, "kenapa kak? Cari Dara ya?"
"Iya gue mau kasih tahu hal penting. Dia udah pulang kah?"
"Oh Dara emang hari ini izin kak, lagi gak enak badan. "
Abi kaget, "sakit? gue boleh minta alamatnya gak, sekalian gue jenguk dia."
Jeha mengangguk, "of course. Alamatnya di perumahan Kairo blok C nomer 5 ya kak. "
Abi mencatat alamat yang disebutkan oleh Jeha di ponselnya lalu tersenyum, "thanks ya! Kalau gitu gue duluan."
KAMU SEDANG MEMBACA
PLAYBOY CLASSMATE
Novela Juvenil[UWUPHOBIA MINGGIR!] Ini kisah tentang playboy yang akhirnya percaya dengan cinta dan mencoba mendapatkan cintanya Dan ini kisah tentang gadis remaja yang mencoba kembali jatuh cinta Juga kisah remaja lainnya di Aritmatika. **** Selamat membaca, jan...