1 || Tertarik

498 47 28
                                    






Ran-Pandangan Pertama





****







"Gitar kupetik, bass ku betot."

"Hei nona cantik, apakah kamu termasuk 7 keajaiban on the spot?"

Siulan kaum jantan dan sorakan cie-cie dari kaum betina menggema di koridor. Pagi-pagi begini, kepala suku playboy SMA Aritmatika sudah turun tangan berdinas menggoda kumpulan geng yang diduga masih kelas 10.

"Pepet teross! Gas yok gas!"

"Lord Biru tunjukkan bakatmu!"

"Keluarkan pesonamu suhu!"

Biru mengangkat kedua tangannya, meminta audien untuk tenang karena ia akan berbicara. Pemuda itu kembali menghadap gadis dengan cat rambut ombre violet, tak lupa menyugar rambutnya mengeluarkan kharisma pejantan.

"Eh, kaki kamu kenapa?" tanya Biru menunjukkan ekspresi kaget

"Hah?" gadis itu refleks menundukkan kepalanya, memeriksa kakinya lantas mengernyit bingung.

"Bisa jalan?"

Gadis itu menggerak-gerakkan kakinya lantas mengangguk, "bisa kok."


"Yuk kapan?"



"SA AE LU TUTUP RANTANG!!!"

"JASA CEKEK NYA KAKA!!"

"BISMILLAH HEADSHOT!!"

Gadis itu salting, pipinya memerah. Meskipun gombalan receh, sering didengar di mana-mana tidak bisa dipungkiri bahwa kalau yang gombal adalah Biru tetap saja feel nya beda.

Damage nya itu loh.

"Eit tadi namanya siapa?"

"Angie Kak.",

"Angie tau nggak bedanya kamu sama pohon??"

Angie mengernyit, "gatau kak, apa emangnya?"

"Kalau pohon tumbuh di tanah, kalau kamu tumbuh di hatiku!"


"CIATTT CIATTT."

"RECEHH RECEHHH"


"See you ya Angie, oh ya satu pertanyaan terakhir. Kamu tau nggak kenapa air laut asin?"

"Kenapa kak?"

"Karena manisnya ada di kamu."

"Bisa aja kak." balas Angie menunduk malu

Biru melambaikan tangannya sembari melempar senyum ke arah Angie, ia akan pergi ke mading untuk melihat daftar namanya akan tertera di kelas mana nanti. Dia berbalik badan,

PLAYBOY CLASSMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang