8 || Drama Pagi

157 22 4
                                    






Jangan lupa vote n comment ya!




****






"Teh, driver nya udah sampai belom?" tanya Haris dari depan pintu rumah memandang Dara yang sudah berjalan menuju gerbang

"Ini baru mau pesen Pah!" jawab Dara menoleh

Haris memeriksa arloji di tangannya, "Papah anter aja yak?"

"Gak usah, Papah siap-siap aja berangkat ke kantor. Teteh mau ke depan dulu ya Pah, Assalamualaikum!"

"Waalaikumsalam, nanti kalau mau dijemput telpon Papah aja ya!"

Dara mengacungkan jempolnya, "Sip-sip oke."

Haris menggelengkan kepalanya lalu beranjak masuk rumah, sementara Dara menggigit jedai di mulutnya dan tangannya dengan lihai menggulung rambutnya ke atas dan bahunya mendorong pagar rumah agar terbuka.

"Good morning sweetiee!"

Dara membelalakkan matanya lalu menatap sengit manusia menyebalkan di depannya ini, "Lo ngapain ke rumah gue hah?"

"Jemput elu lah, ngapain lagi?"

"Siapa yang minta sih?" tanya Dara dengan raut tak suka

"Inisiatif gue sendiri, itung-itung latihan kan sebelum dilantik jadi pacar?"

"Gak waras lo lama-lama!" sahut Dara memutar bola matanya malas

Dara mengeluarkan ponselnya, membuka aplikasi ojek online namun dengan secepat kilat ponselnya sudah berpindah tempat ke genggaman Biru.

Iya Biru, cowok menyebalkan se planet ini.

"Balikin gak?!"

Biru menyembunyikan ponsel Dara ke belakang punggungnya, "berangkat dulu bareng gue."

"Maksa banget lo jadi orang."

"Ini tuh bagian perjuangan Dar, bukannya lo sendiri yang bilang lo mau liat keseriusan gue?"

Dara berdecak malas, "Lo bikin gue ribet aja deh perasaan."

"Dar, don't reject me this time. Please?"

Dara menyimpangkan kedua tangannya, ia berpikir sejenak. Ia bisa memperkirakan apa yang akan terjadi ketika dia berangkat dengan Biru nanti. Pasti fans-fans Biru akan berpikir yang tidak-tidak, mengakibatkan ketenangannya terganggu.

Dia tidak mau menjadi sorotan, apalagi hanya karena orang lain.

"10 menit lagi bel, Lo yakin bisa dapet driver?" sambung Biru menaikkan satu aslinya

Dara langsung tersadar, ia memeriksa jam di tangannya.

"Oke, gue bareng lo."

Biru langsung sumringah, "demi apa? Serius lo?"

"Hm, inget! I accept because you insist." ujar Dara datar

PLAYBOY CLASSMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang