BAB 29|| MALAM YANG PANJANG

6.6K 350 4
                                    

WARNNING!!

Terdapat adegan yang tidak pantas untuk pembaca di bawah umur. Harap bijak memilih bacaan.  (Yang juga masih 18 tahun wkwkwk)

KETIGA nya tiba di apartmen, Arka mengambil inisiatif sendiri untuk mengganti seragam sekolah Aska.

Sedangkan Nara pergi membereskan hal-hal yang dia beli di pusat perbelanjaan sebelum menjemput Aska tadi.

Selesai beres-beres, dia kembali ke ruang tengah dan melihat Aska serta Arka yang duduk tenang di depan tv.

Keduanya tampak sedang menonton film sambil mengunyah camilan dari dalam toples kecil.

Nara tidak bisa mengalihkan tatapan nya untuk sejenak. Hatinya menghangat dalam sekejap. Mungkin, memilih kembali bersama Arka tidak terlalu buruk.

Dia membiarkan dua orang itu dan kembali kedalam kamar yang di tempatinya dan Aska. Nara merasa gerah dan memutuskan untuk mandi.

Setelah mandi, Nara memakai pakaian dan duduk diam untuk sementara waktu di tepi kasur. Dia sedang berfikir- apakah dia harus mengemas barang nya segera?

Memikirkan itu, Nara kembali bangkit dan mengeluarkan tas besar didalam lemari. Lalu mulai membereskan pakaian nya dan Aska.

Dia harus pergi, tidak boleh menunda-nunda lagi. Walaupun Nara sudah mau 'memberi kesempatan' untuk Arka, itu bukan berarti mereka akan terus bersama sebelum ikatan pernikahan.

"Na? Kamu ngapain?" Dari ambang pintu, Arka melihat Nara dengan kening berkerut.

"Beres-beres. Saya sama Aska gak mungkin tinggal disini selamanya jadi-"

"Kenapa?! Bukan nya kamu bilang mau ngasih aku kesempatan?! Kenapa mau pergi?"

Nara menghela nafas. "Arka, meskipun saya beri kamu kesempatan, bukan berarti saya akan terus tinggal disini- tanpa ikatan pernikahan." Kalimat terakhir itu Nara ucapkan dengan nada sekecil mungkin.

Arka tertegun menyadarinya. Menyadari bahwa mereka memang harus cepat-cepat menikah. Agar Nara tidak lagi punya kesempatan untuk pergi atau menyesali keputusan nya.

"Ayo ke KUA." Putusnya spontan.

Nara mendelik. "Kamu pikir nikah itu tinggal nikah? Banyak berkas yang harus di siapin."

Arka mengerjap. "... Oh."

"Lagi, minggu depan Sari nikah-"

"Sari siapa?"

"Calon nya Sebastian."

".... Oh."

"Kamu mau dateng kan?"

Arka mengangguk. "Kita dateng bareng? Oke?"

Nara mengangguk dengan samar, dia kembali sibuk memindahkan baju-bajunya dan Aska kedalam tas.

Arka memperhatikan aktifitas Nara, tidak ada niat membantu sekalipun. Jauh di lubuk hatinya, dia merasa kesal dan sedih.

Pria itu keluar dari kamar tanpa suara, lalu merogoh saku celana nya. Menghubungi Brian.

[...]

"Saya mau kamu cek apa aja berkas yang harus di siapkan untuk pernikahan."

[...]

"Hm."

Tut! Arka mematikan sambungan telfon setelah selesai berbicara, dia kembali menghampiri Aska yang masih anteng duduk didepan tv.

🍂

Pernikahan Sebastian Daryana dan Sari Mustika di adakan di salah satu gedung hotel bintang lima ibu kota.

[END]Love me again, please!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang