BAB 11|| PAMER

5.9K 531 15
                                    

MATAHARI masuk melalui celah jendela. Sinar nya jatuh menyapu pada seorang wanita yang sedang bergelung di atas tempat tidur. Mengerang terganggu.

Nara terbangun akibat nya, bangkit duduk mengucek mata dengan punggung tangan, lalu melihat jam yang tergantung di dinding.

06.40

Setelah itu, dia turun dari kasur dan membangunkan Aska di samping nya. Aska bangun dengan malas, menatap Nara memperotes dengan mata mengantuk.

Semalam, Aska telat tidur karena bermain dengan setumpuk mainan yang dibelikan Arka untuk nya.

"Masih ngantuk, ma." Bocah itu protes saat Nara membawa nya ke kamar mandi.

"Nanti telat sekolah nya. Ska."

Selesai mandi dan memandikan Aska, Nara membawa nya kembali ke kamar. Memakai pakaian sendiri dan Memakaikan minyak kayu putih dan bedak bayi di perut buncit Aska, lalu baju seragam sekolah.

Sesudah itu Nara berjalan kedapur dengan di ikuti Aska. Membuatkan Aska nasi goreng telur mata sapi untuk sarapan dan setelah selesai dengan sarapan nya Nara membawa Aska keluar dari rumah menuju sekolah.

Sampai di sekolah, Nara menitipkan Aska pada wali kelas bocah itu, menasehati Aska beberapa hal lalu pamit pergi meninggalkan Aska menuju tempat kerja.

Seperti itu terus, tak ada yang berubah sama sekali.

Aska melambaikan tangan nya pada Nara, dia menguap lalu berjalan menuju kelas nya.

Manik mata abu-abu nya mengedar. Celingak-celinguk mencari keberadaan teman nya. Rendy.

"Tio!" Mulut kecil Aska meneriakan nama salah satu teman sekelas nya. Menghampiri bangku Tio yang berada di barisan paling pertama.

"Pagi Aska!" Tio menyapa.

"Kamu liat Landy? Kok dia gak ada di kelas." Tanya Aska to the point.

Tio menggeleng tak tahu. "Gak tau aku, Ska."

Raut wajah Aska menunjukan rasa kecewa, padahal dulu Rendy sudah berjanji akan menunggu Aska di depan kelas jika Aska telat. Dan rencana nya hari ini Aska akan pamer mainan baru yang dibelikan ayah nya untuk nya pada Rendy.

"Yaudah kalo gitu." Aska melenggang menuju bangku nya sendiri. Tak repot-repot berterimakasih atau berbasa-basi dengan teman sekelas nya yang lain.

Tak lama, bel tanda semua siswa-siswi harus masuk ke kelas berbunyi. Tapi Rendy tak kunjung muncul. Itu membuat Aska diam-diam tertekan karena sahabat nya kemungkinan tidak bersekolah. Dan Aska terpaksa membatalkan keinginan nya untuk pamer mainan baru pada Rendy.

Semua anak-anak di TK masuk kedalam kelas mereka masing-masing. Dan tak lama, wali kelas yang mengajar kelas Aska masuk di temani seorang anak perempuan berambut ikal yang berdiri malu-malu di samping.

"Selamat pagi semua." Guru wanita bernama Dila menyapa dengan riang.

Semua anak-anak kelas itu membalas sapaan guru dengan suara khas mereka masing-masing.

"Ibu bawa temen baru buat kalian."

Kelas jadi agak ricuh

"Siapa temen balu nya bu gulu?" Anak yang duduk agak pojok bertanya dengan suara cadel nya.

"Tamara, sini sayang." Dila membawa gadis kecil bernama Tamara. "Ayo sayang kenalan sama temen-temen nya."

Bu guru membungkuk di belakang Tamara. Mensejajarkan tinggi badan nya dengan anak perepuan itu.

Di bangku nya, Aska memperhatikan dengan malas. Dia sama sekali tidak tertarik dengan teman baru. Yang sedang dia fikirkan adalah Randy, kenapa teman nya itu tidak masuk sekolah.

[END]Love me again, please!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang