4. Perlombaan

488 85 2
                                    

Hari ini adalah hari terakhir berlangsungnya lomba Tata Upacara Bendera dan Baris Berbaris untuk tingkat SMP dan SMA sekota, acara ini termasuk dalam agenda tahunan yang diawasi oleh badan Dispora kota.

Seulgi sudah selesai mandi sejak subuh tadi, saat ini ia tengah bersiap dan sedikit dipoles make up oleh temannya. Ia beserta tim lombanya menginap di basecamp yang letaknya dekat dengan lokasi lomba sejak kemarin sore, agar lebih efisien dan menghindari kejadian yang tidak diinginkan pastinya.

Basecamp anak laki-laki dan perempuan sebenarnya terpisah, namun sekarang mereka berkumpul bersama untuk sarapan pagi di basecamp perempuan yang lokasinya lebih dekat dengan lokasi lomba. Anak-anak saling menyemangati dan bercanda satu sama lain, Seulgi yang tidak pandai membalas candaan hanya bisa tertawa, bahkan nasi didalam mulutnya hampir muncrat karena lawakan teman laki-lakinya.

Gadis monolid itu melirik kearah team official yang bersiap menuju lokasi lomba lebih dahulu untuk menyerahkan proposal administrasi, Seulgi menatap iba kearah mereka. Ia tahu semalaman team official tidak tidur karena senior alumni mereka datang dan mengecek proposal yang mereka buat, naasnya proposal yang mereka susun salah total sehingga mereka harus menyusun ulang proposal itu.


...

Beruntung sekolah Seulgi mendapat nomor undi 3 untuk TUB, jadi keadaan mereka masih fresh dan lapangan upacara belum terlalu panas. Seulgi yang mengemban tugas sebagai pengatur upacara terlihat gugup, ia kembali mengecek seragam dan atributnya untuk mengurangi rasa cemas. Dan karena waktu masih cukup pagi, terlihat belum banyak yang menonton, walaupun sebenarnya memang orang-orang lebih tertarik melihat sesi baris-berbaris ketimbang TUB. Tim Seulgi selesai dengan penampilan yang nyaris sempurna tanpa kesalahan, namun nilai dari juri siapa yang tahu?

Sembari menunggu giliran sekolahnya tampil untuk sesi baris-berbaris, mereka berteduh dipinggir lapangan basket sembari melihat penampilan sekolah lain yang mendapat giliran lebih dulu. Senior mereka senantiasa mewanti-wanti agar mereka tidak berkecil hati saat menonton SMA Harapan 1 tampil, karena sekolah itu memang bertahun-tahun selalu menyabet juara satu dalam lomba ini.


Lil Bunny 🐰

Kak bear dimana?

Ditempat lomba Rene, kenapa?

Dimananya?

Di atas lapangan basket, lagi
nonton BB


Seulgi dan tim lombanya masih fokus menonton sekolah-sekolah yang tampil, menganalisis beberapa sekolah yang berpotensi menjadi saingan mereka, namun ada juga sekolah yang terlihat tampil hanya demi mengugurkan kewajiban. Semakin lama terasa semakin ramai orang-orang menonton, banyak anak dari sekolah Seulgi yang sengaja membolos sekolah dan datang demi menyemangati, ada juga anak-anak dari organisasi lain yang mendapat dispensasi untuk mengawasi kegiatan organisasi paskib.

Sejauh pandangan Seulgi banyak kakak kelasnya yang datang, anak-anak dari angkatanya juga lumayan banyak yang datang walaupun ia tidak kenal.

"Seulgi?"

Mendengar namanya dipanggil, Seulgi menolehkan kepalanya. Seorang gadis memakai seragam identitas sekolah Seulgi tersenyum kearahnya, dengan sopan Seulgi mengangguk dan membalas senyumnya.

"Iya kak?"

"Belum tampil kan?" gadis itu melihat kearah teman-teman Seulgi dan lapangan basket yang kosong karena sedang dalam menit pergantian peserta.

Sahabat Masa' Gitu?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang