15. Malu

470 78 1
                                    

"CAPEK BANGET ANJIIIRR!!"

Suara menggelegar langsung memenuhi kamar kos milik Moonbyul, pelakunya tidak lain dan tidak bukan adalah si gadis berponi anti crack: Lisa.

"Berisik, Lis!" Wendy mengingatkan bahwa mereka bukanlah satu-satunya penghuni ditempat itu.

"Tau gini aku tetep jadi anak IPS aja bareng kalian!" Lisa memeluk Seulgi ala-ala sinetron.

Pada semester genap kelas 10 kemarin, sekolah Seulgi kembali menggunakan kurikulum lama sehingga mereka kembali menjadi kelas reguler. Setelah kenaikan kelas ternyata Seulgi dan Wendy sekelas dan masuk ke jurusan IPS, Moonbyul juga tetap di IPS namun berbeda kelas dengan Seulgi, sedangkan Lisa menjadi satu-satunya anak IPA diantara mereka.

"Tapi kimiamu bagus, Lis." Seulgi yang sedang bermain game angry bird membiarkan Lisa yang menggelendot padanya.

"Fisika puyeng banget aku ngapalin rumusnya."

"Enakan fisika sih kalo aku." Seulgi masih fokus dengan gamenya.

"Biologi gambar-gambar seru." Wendy ikut menimpali.

Moonbyul hanya menyimak obrolan ketiga temannya sembari sibuk memainkan ponselnya, tidak ingin ikut beropini tentang pelajaran sains itu.

"Sosiologi agak males aku sama bu itu." Seulgi menyudahi gamenya.

"Kenapa?" kali ini Moonbyul memberi respon.

"Agak gimana gitu ngajarnya, mana suka pamer-pamer kalo dia agamis."

Mereka berempat sama-sama mengangguk karena keempatnya diajar oleh guru yang sama dalam mata pelajaran itu.

"Main yuk?"

"Kemana?" dengan semangat empat lima Lisa menyahut.

"Yee, tadi katanya capek?!" cibir Wendy.

"Beda cerita kalo main mah." Lisa cengengesan.

"Kemana kek, timezone kek, ngemall kek."

"Tumben nggak keluar sama Irene?" Moonbyul memandang Seulgi.

"Irene sibuk lah, kita berempat juga udah lama nggak main bareng."

"Naik mobilmu aja, Byul." Secara tidak langsung Wendy menyetujui ajakan Seulgi.

Setelah kejadian ciuman di kamar Seulgi, Irene dan Seulgi belum pernah bertemu lagi. Mereka masih saling berkirim pesan dan sesekali melakukan panggilan suara, namun untuk bertemu secara langsung sepertinya keduanya masih sama-sama malu meski kejadian itu telah berlalu satu bulan lamanya.

"Nonton yok? Platinum?" Wendy memberi saran alternatif."

"Gaskeun lah!!"

. . .

Mereka berempat baru saja berkeliling mall, kemana saja sampai mereka lelah. Bukan lelah berjalan melainkan lelah tertawa karena kelakuan Lisa yang ada saja. Dan karena hari ini Lisa sedang berbaik hati, ia mentraktir ketiga sahabatnya es coklat yang sedang ramai dibicarakan.

"Eh, itu kayanya Irene deh." Wendy memicingkan matanya.

Ketiga temannya yang lain otomatis ikut mencari kearah pandangan Wendy, dan benar disana terdapat Irene, Solar, Joy, dan Jennie yang baru keluar dari toko aksesori.

"Irene!!" Wendy dan Lisa melambai-lambaikan tangannya, mencoba mencari perhatian keempat adik kelasnya.

Seulgi tersadar, semenjak masuk ke SMA Moonbyul berubah menjadi orang yang lebih tenang dan dewasa, apalagi saat mereka mulai masuk di kelas 11. Padahal dulu sewaktu SMP Moobyul sangat berisik dan hiperaktif, namun Seulgi belum menemukan alasan Moonbyul berubah.

Sahabat Masa' Gitu?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang