27. Pertengkaran

374 56 5
                                    


"Kemana lagi ini?" suara lesu dengan sedikit rengekan itu mengalun dari bibir seorang gadis bermata sipit.

"Kesitu sebentar ya?!" Hyojung menunjuk salah satu outlet toko buku tidak jauh dari mereka berdiri.

"Okee."

Hyojung dan Seulgi tengah berada di mall untuk mencari kebutuhan tugas kelompok mereka, karena hanya mereka berdua yang sedang free maka tugas itu serta merta dilimpahkan kepada mereka. Sebenarnya mereka sudah mendapatkan semua barang yang mereka butuhkan, tapi Hyojung ingin mampir mencari novel.

Seulgi menyerah untuk mengikuti Hyojung mengelilingi toko buku, ia memilih untuk mengistirahatkan dirinya di bangku tunggu. Tidak sengaja matanya menangkap siluet yang tidak asing baginya, matanya terus mengikuti sosok itu untuk memastikan apakah ia salah lihat atau tidak.

Lil Bunny

Rene kamu dimana?

Di sekolah, kenapa kak?

Nggak papa, tanya aja

Pulang jamber?

Jam 3an

Bawa motor?

Bawa kok

Oke deh

Tidak salah lagi, Seulgi melihat Bogum melintasi depan toko buku bersama seorang gadis, tapi ia tidak bisa melihat dengan jelas siapa gadis itu. Seulgi juga yakin gadis itu bukan Irene karena ia sangat hapal dengan perawakan sahabatnya itu, dan juga Irene tidak pernah berbohong padanya.

"Kak Bogum jalan sama siapa?" gumam gadis bermata sipit itu.

"Kenapa, Seul?"

Seulgi sedikit terlonjak, Hyojung tiba-tiba sudah berada disebelahnya dengan menenteng kantong plastik berisi beberapa novel.

"Kaget aku, ya ampun!" Seulgi mengusap dadanya.

...

"Hai kak?!" sapa Irene sembari membukakan gerbang rumahnya untuk Seulgi.

"Nih!" Setelah memarkirkan motornya, Seulgi mengulurkan kantong plastik kearah Irene.

Si gadis kelinci menaikkan kedua alisnya, menerima kantong plastik itu yang ternyata berisi milktea kesukaannya, "Waah, thankyou!"

Seulgi tersenyum dan mengangguk, mereka berdua berjalan masuk kedalam rumah. Setelah sedikit berbasa-basi dengan orangtua Irene mereka bergegas ke lantai atas menuju kamar si gadis obsidian, Seulgi langsung membaringkan tubuhnya dikasur Irene saat sang pemilik kamar menutup pintu.

"Kamu nggak main sama kak Bogum?" Seulgi melirik Irene yang mengeluarkan milkteanya keatas meja.

"Lagi sama-sama sibuk." Jawab Irene kemudian menyesap milkteanya.

"Masa sih?"

"Iya kok, dia kan mau daftar di kedinasan."

"Ya seenggaknya main kesini gitu?" Seulgi menoleh, menatap Irene yang menggeleng.

Sahabat Masa' Gitu?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang