11. -

452 74 3
                                    

Suasana didalam sekre paskib Seulgi sedang ramai-ramainya, upacara memperingati hari kemerdekaan sudah terlaksana dengan baik dan sempurna. Kini saatnya mereka menikmati jamuan nasi kotak bersama-sama, baik senior maupun junior membaur menjadi satu, menciptakan suasana akrab satu sama lain.

Tepat setelah Seulgi menghabiskan makannya, ponsel didalam sakunya bergetar.

"Kenapa, Wen?"

"Udah selesai belom?" suara Wendy terdengar dari ujung panggilan

"Udah boleh pulang sih."

"Cus WK!"

"Oke."

Seulgi mematikan panggilan suara itu kemudian bergegas membereskan barang-barangnya, berpamitan dengan anak-anak yang lain dan bergegas ke parkiran. Tak butuh waktu lama untuk Seulgi sampai karena letak WK hanya berada di sebelah sekolah mereka, tepatnya di sisi lain jalan. WK adalah singkatan dari warung kaca, anak-anak SMA Seulgi biasa nongkrong disana sembari merokok atau makan.

Sesampainya di WK, Seulgi langsung melenggang menuju meja yang telah berpenghuni lima orang, empat diantaranya tengah gaduh bermain kartu, sedangkan satu gadis yang lain hanya terlihat menonton dan sesekali ikut tertawa.

"Nah dateng tuh!" seru Lisa setelah melihat Seulgi mendekat.

"Hai?" sapa Seulgi yang langsung duduk di kursi yang masih kosong, disebelah Sunmi.

"Hai." Sunmi tersenyum.

"Halo, Seulgi!" sapa Hyuna dengan semangat.

"Udah kupesenin hilo anget." Wendy berkata sembari membanting satu lembar kartu.

"Thankyou."

Seulgi hendak berbicara saat ponsel di saku roknya kembali bergetar, ia membaca nama pemanggil yang terpampang di layar dan mengangkat panggilan whatsapp itu dengan segera.

"Halo?" Seulgi sedikit memiringkan tubuhnya menjauhi Sunmi.

"Kak Seulgi udah selesai upacaranya?"

"Udah dari tadi kok, kenapa?" Seulgi berbicara dengan pelan, hampir berbisik, matanya saling bertemu pandang dengan ketiga sohibnya.

"Nggak papa sih, wa ku belum dibaca soalnya."

"Kamu pulang sama siapa?"

"Sama Rose."

Suara kekehan Irene diseberang telepon otomatis membuat sudut bibir Seulgi tertarik keatas, membuat Moonbyul yang mengamati Seulgi hampir ikut tersenyum.

"Rose?"

"Iya dia kesini terus nebengin aku pulang."

"Ooh.. yaudah kalo gitu."

"Kak Seulgi dimana?"

"Di wk."

"Yaudah, buka wanya kak."

"Siap, komandan!"

Lisa bermain kartu dengan senyum lebar terpatri dibibirnya, ia tidak bisa lagi menahan diri untuk tidak tersenyum, sebenarnya ia ingin menertawai kebodohan Seulgi. Sedangkan Moonbyul dan Wendy dengan susah payah memasang poker facenya.

Kecanggungan Seulgi sedikit berkurang karena tepat saat ia mematikan panggilan itu, minumannya diantarkan ke meja mereka.

"Udah dari tadi, kak?" Seulgi basa-basi.

"Selesai upacara tadi langsung kesini." Sunmi menoleh kearah Seulgi sambil tersenyum, sedangkan Seulgi hanya manggut-manggut tanpa dosa.

"Udah selesai kumpulnya?" Sunmi mencoba menyambung pembicaraan dengan adik kelasnya ini.

Sahabat Masa' Gitu?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang